Share

Bab 40

Aku tersenyum dan mencari tempat duduk, lalu menyesap teh yang dibawa oleh pelayan. Harum, segar, dan manis. "Kakek selalu memberi kami barang terbaik."

"Pantas saja Ayah begitu menyayangimu. Mulutmu manis sekali!" ucap Christy sambil tersenyum menggoda.

Aku pun menyunggingkan senyuman dan tidak berbicara lagi. Setelah mengobrol sesaat, Norman menyuruh kami semua untuk makan.

Kakek duduk di kursi utama. Gunnar, Christy, dan adik sepupu duduk di sisi kanannya, sedangkan Kenneth, aku, ayah mertuaku, dan Solana duduk di sisi kiri.

Terlihat jelas siapa yang posisinya lebih penting di sini. Solana tidak akan berani berkomentar meski merasa tidak puas.

Solana berani mencari masalah denganku di luar, tetapi tidak akan berani macam-macam kalau di kediaman lama. Sekalipun aku bercerai dengan Kenneth, dia tetap harus tunduk kepadaku kalau di tempat ini. Kakek yang memberiku kepercayaan diri seperti ini.

Aku mengunyah dengan pelan. Tiba-tiba, Christy mengambilkan lauk untukku dan berkata, "Jasmin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status