Aku berulang kali teringat pesan Kakek. Sebelumnya, aku mengira Kakek melarang Kenneth bersama Solana karena merasa Solana bukanlah wanita yang baik. Setelah hari ini ... sepertinya alasannya bukan hanya begitu. Apa sebenarnya yang sudah dikatakan Solana kepada Kakek hari ini?Setelah mobil kami berhenti di kediaman lama Keluarga Horgana, aku turun dari mobil dan langsung berbalik untuk pergi. Namun, Kenneth langsung mengejarku dan memelukku dengan erat.Tubuhku langsung menegang. Dia membenamkan kepalanya ke bahuku dan berkata dengan lemah, “Jasmine, temanilah aku malam ini. Hanya 1 malam. Aku mohon.”Begitu mendengar ucapannya, aku teringat tentang rekam medis yang kubaca di ruang baca pagi tadi. Aku merasa kasihan padanya dan akhirnya menjawab, “Emm.”Suasana di dalam rumah terasa sangat mencekam. Meskipun hanya kurang Kakek seorang, seluruh rumah tiba-tiba terasa sangat sepi.Setelah kembali ke kamar, aku terlebih dahulu mandi. Seusai mandi, aku masih tidak melihat Kenneth di kamar
Keesokan harinya, aku dihentikan seorang pembantu di depan pintu rumah. Begitu dilarang keluar, aku pun mengerti bahwa ucapan Kenneth semalam memang adalah perintah. Aku tahu ini adalah perintah Kenneth yang tidak ada hubungannya dengan pembantu. Jadi, aku bertanya dengan sabar, “Di mana Kenneth?”“Subuh tadi, Tuan sudah keluar.”“Apa Paman Norman sudah pulang?”“Belum. Paman Norman lagi urus pemakaman Tuan Besar.”Aku bertanya dengan acuh tak acuh, “Kalau aku bersikeras mau keluar sekarang juga?”“Nyonya, kamu nggak akan bisa keluar.” Pembantu itu menunjuk ke luar. Di sana, berdiri beberapa pengawal berpakaian hitam.Aku pun tercengang. Setelah 3 tahun, Kenneth masih tetap munafik. Semalam, dia jelas-jelas hanya memintaku untuk menemaninya semalam. Sekarang, dia malah melarangku keluar dari rumah.Ada momen di mana aku merasa dia seharusnya bukanlah pemuda baik hati yang mengantarku ke klinik sekolah dulu, maupun orang yang memikirkan berbagai cara untuk mentraktirku makan tanpa melu
Mungkin karena khawatir aku melapor polisi lagi, Kenneth tidak kembali ke perusahaan lagi dan mengadakan konferensi video di ruang baca. Berhubung tidak bisa ke mana-mana, aku pun duduk melamun di halaman sesorean ini....Keesokan harinya adalah pemakaman Kakek. Suasananya terasa sangat suram dan mencekam. Hari ini, turun hujan rintik. Rasa dingin yang menusuk tulang menyusup ke dalam hati semua orang.Aku akhirnya diizinkan keluar dari kediaman lama Keluarga Horgana. Selama menerima para tamu yang datang memberi penghormatan terakhir kepada Kakek, Kenneth menggandeng tanganku dan aku terlihat bagaikan bonekanya.Selama 2 hari terakhir, temperamen Kenneth sangat buruk. Daripada mengatakan dia sudah berubah, lebih tepatnya dia sedang menunjukkan watak aslinya. Aku sama sekali tidak bisa melawannya.Semalam, aku sudah memberi tahu Kenneth bahwa Kakek tidak melarang kami untuk bercerai, melainkan hanya tidak mengizinkan Solana untuk menjadi menantu Keluarga Horgana. Namun, dia tidak perc
Begitu mendengar ucapan Kenneth, aku langsung tercengang. Namun, aku segera tersadar apa alasannya.Lauren mengerutkan keningnya, lalu berbisik dengan bingung, “Apa Kenneth tiba-tiba berubah?”“Bukan.” Aku menyaksikan para pengawal mengusir Solana sambil menjawab, “Dia hanya merasa terguncang dan ingin menebus kesalahannya.”Saat Kakek meninggal, Kenneth yang merupakan cucu kesayangan Kakek malah tidak berada di sisinya. Selain itu, Kenneth juga membuat Kakek marah besar sebelum Kakek meninggal. Mana mungkin Kenneth tidak merasa bersalah, menyesal, atau menyalahkan diri?Pada akhirnya, Kenneth hanya bisa mematuhi ucapan Kakek, yaitu membiarkanku menjadi istrinya seumur hidup. Keputusan Kenneth sama sekali tidak ada hubungannya denganku.Setelah pemakaman berakhir, aku dan Paman Norman kembali ke kediaman lama Keluarga Horgana untuk menangani barang peninggalan Kakek. Para pembantu sudah membereskan barang lainnya dan hanya meninggalkan barang-barang yang sering dipakai Kakek.Saat meng
Pada hari ulang tahun pernikahan kami yang ketiga, Kenneth Horgana melelang kalung yang telah lama aku sukai dengan harga tinggi. Semua orang mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku.Ketika aku mempersiapkan makan malam dengan gembira, aku pun menerima sebuah video. Di dalam video, tampak Kenneth memakaikan kalung itu ke leher wanita lain. “Selamat memulai hidup baru.”Ternyata, hari ini bukan hanya hari ulang tahun pernikahan kami, juga adalah hari perceraian cinta pertamanya Kenneth.…Aku sungguh tidak menyangka masalah seperti ini akan terjadi pada diriku. Permulaan pernikahanku dengan Kenneth memang bukan atas dasar cinta. Namun, di hadapan orang-orang, dia selalu bersikap seperti seorang suami yang sangat memanjakan istrinya.Saat ini, aku duduk di depan meja makan, menatap steak yang sudah dingin, serta melihat topik yang sedang viral di media sosial.[ Kenneth Horgana menghabiskan puluhan miliar demi menyenangkan istrinya. ] Semua itu terasa bagai sindiran bagiku.Pada pukul 2
Perhiasan?Keningku seketika berkerut. Kemudian, aku menjerit kepada Kenneth yang baru masuk kamar mandi, “Kenneth, Kak Solana datang. Aku ke bawah dulu, ya.”Satu detik kemudian, Kenneth melangkah keluar kamar mandi. Ini pertama kalinya aku melihat ekspresi sedingin itu di wajah Kenneth.“Biar aku saja. Kamu nggak usah ladeni dia. Pergi mandi saja.”Pria yang biasanya selalu bersikap tenang malah kelihatan kesal dan sedikit gugup. Aku pun merasa aneh. “Aku sudah mandi. Aku yang bantu kamu taruh pasta gigi di atas sikat gigimu. Apa kamu lupa? Kalau begitu, kita turun bersama. Jangan biarkan Kak Solana menunggu terlalu lama.”Aku menarik tangan Kenneth untuk menuruni tangga.Tangga didesain dengan model melingkar. Saat berjalan hingga setengah, dapat terlihat Solana yang mengenakan terusan putih polos sedang duduk di sofa dengan elegan.Ketika mendengar suara langkah kaki, Solana spontan mengangkat kepalanya. Senyuman yang diperlihatkannya sangat manis. Ketika tatapannya tertuju pada ta
Aku juga merasa kaget. Demi memastikan sekali lagi, aku membaca isi e-mail berkali-kali dengan saksama. Benar! Tidak salah lagi! Solana Horgana ditunjuk untuk menjadi direktur departemen desain. Dia akan menjadi atasanku.“Jasmine, apa kamu kenal sama dia?” Lauren merasakan ada yang aneh dengan diriku. Dia menggoyangkan tangannya di depan mataku, lalu mengatakan dugaannya.Aku meletakkan ponselku. “Emm, dia itu kakak tirinya Kenneth. Dulu aku pernah ceritain masalah dia sama kamu.”Setelah tamat kuliah, semuanya berpencar untuk merintis karier. Namun, berhubung hubungan aku dan Lauren sangatlah bagus, kami berjanji untuk tetap tinggal di Kota Akasha, tidak pergi ke mana pun. Lauren pun berdecak. “Sialan! Lewat jalur belakang!”Aku tidak bersuara. Namun, aku membatin, hubungan mereka memang tidak biasa.“Apa Kenneth sudah gila?” Lauren tak berhenti mengomel, “Atas dasar apa? Aku saja nggak pernah dengar nama itu di dunia desain. Sekarang si Kenneth malah langsung kasih posisi direktur
Kenneth langsung menyetujuinya tanpa bimbang sama sekali.Aku memeluk lehernya dengan menunjukkan senyuman di wajahku. Tatapan membara ditujukan juga kepada Kenneth. “Apa kamu rela memberiku saham sebesar 10%?”Kedua mata Kenneth tampak berkilauan. “Kamu juga bukan orang luar.”Pada saat ini, aku akui uang memang adalah alat untuk mengukur ketulusan hati seseorang. Akhirnya amarah yang kupendam dari tadi sudah mulai mereda. Seolah-olah ingin membuktikan sesuatu, aku pun bertanya dengan tersenyum, “Kalau Kak Solana yang minta, apa kamu akan memberinya?”Kenneth terdiam sejenak, lalu memberi jawaban pasti, “Nggak akan.”“Serius?”“Emm, yang bisa aku berikan kepadanya hanyalah jabatan saja.”Kenneth menarikku ke dalam pelukannya. Terdengar suara lembut dan yakin Kenneth dari atas kepalaku. “Nanti sore aku akan suruh Max untuk mengantar surat peralihan saham kepadamu. Mulai saat ini, kamu pun akan menjadi salah satu bos dari Grup Horgana. Orang-orang di luar sana sedang bekerja untukmu.”