Mungkin karena khawatir aku melapor polisi lagi, Kenneth tidak kembali ke perusahaan lagi dan mengadakan konferensi video di ruang baca. Berhubung tidak bisa ke mana-mana, aku pun duduk melamun di halaman sesorean ini....Keesokan harinya adalah pemakaman Kakek. Suasananya terasa sangat suram dan mencekam. Hari ini, turun hujan rintik. Rasa dingin yang menusuk tulang menyusup ke dalam hati semua orang.Aku akhirnya diizinkan keluar dari kediaman lama Keluarga Horgana. Selama menerima para tamu yang datang memberi penghormatan terakhir kepada Kakek, Kenneth menggandeng tanganku dan aku terlihat bagaikan bonekanya.Selama 2 hari terakhir, temperamen Kenneth sangat buruk. Daripada mengatakan dia sudah berubah, lebih tepatnya dia sedang menunjukkan watak aslinya. Aku sama sekali tidak bisa melawannya.Semalam, aku sudah memberi tahu Kenneth bahwa Kakek tidak melarang kami untuk bercerai, melainkan hanya tidak mengizinkan Solana untuk menjadi menantu Keluarga Horgana. Namun, dia tidak perc
Begitu mendengar ucapan Kenneth, aku langsung tercengang. Namun, aku segera tersadar apa alasannya.Lauren mengerutkan keningnya, lalu berbisik dengan bingung, “Apa Kenneth tiba-tiba berubah?”“Bukan.” Aku menyaksikan para pengawal mengusir Solana sambil menjawab, “Dia hanya merasa terguncang dan ingin menebus kesalahannya.”Saat Kakek meninggal, Kenneth yang merupakan cucu kesayangan Kakek malah tidak berada di sisinya. Selain itu, Kenneth juga membuat Kakek marah besar sebelum Kakek meninggal. Mana mungkin Kenneth tidak merasa bersalah, menyesal, atau menyalahkan diri?Pada akhirnya, Kenneth hanya bisa mematuhi ucapan Kakek, yaitu membiarkanku menjadi istrinya seumur hidup. Keputusan Kenneth sama sekali tidak ada hubungannya denganku.Setelah pemakaman berakhir, aku dan Paman Norman kembali ke kediaman lama Keluarga Horgana untuk menangani barang peninggalan Kakek. Para pembantu sudah membereskan barang lainnya dan hanya meninggalkan barang-barang yang sering dipakai Kakek.Saat meng
Pada hari ulang tahun pernikahan kami yang ketiga, Kenneth Horgana melelang kalung yang telah lama aku sukai dengan harga tinggi. Semua orang mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku.Ketika aku mempersiapkan makan malam dengan gembira, aku pun menerima sebuah video. Di dalam video, tampak Kenneth memakaikan kalung itu ke leher wanita lain. “Selamat memulai hidup baru.”Ternyata, hari ini bukan hanya hari ulang tahun pernikahan kami, juga adalah hari perceraian cinta pertamanya Kenneth.…Aku sungguh tidak menyangka masalah seperti ini akan terjadi pada diriku. Permulaan pernikahanku dengan Kenneth memang bukan atas dasar cinta. Namun, di hadapan orang-orang, dia selalu bersikap seperti seorang suami yang sangat memanjakan istrinya.Saat ini, aku duduk di depan meja makan, menatap steak yang sudah dingin, serta melihat topik yang sedang viral di media sosial.[ Kenneth Horgana menghabiskan puluhan miliar demi menyenangkan istrinya. ] Semua itu terasa bagai sindiran bagiku.Pada pukul 2
Perhiasan?Keningku seketika berkerut. Kemudian, aku menjerit kepada Kenneth yang baru masuk kamar mandi, “Kenneth, Kak Solana datang. Aku ke bawah dulu, ya.”Satu detik kemudian, Kenneth melangkah keluar kamar mandi. Ini pertama kalinya aku melihat ekspresi sedingin itu di wajah Kenneth.“Biar aku saja. Kamu nggak usah ladeni dia. Pergi mandi saja.”Pria yang biasanya selalu bersikap tenang malah kelihatan kesal dan sedikit gugup. Aku pun merasa aneh. “Aku sudah mandi. Aku yang bantu kamu taruh pasta gigi di atas sikat gigimu. Apa kamu lupa? Kalau begitu, kita turun bersama. Jangan biarkan Kak Solana menunggu terlalu lama.”Aku menarik tangan Kenneth untuk menuruni tangga.Tangga didesain dengan model melingkar. Saat berjalan hingga setengah, dapat terlihat Solana yang mengenakan terusan putih polos sedang duduk di sofa dengan elegan.Ketika mendengar suara langkah kaki, Solana spontan mengangkat kepalanya. Senyuman yang diperlihatkannya sangat manis. Ketika tatapannya tertuju pada ta
Aku juga merasa kaget. Demi memastikan sekali lagi, aku membaca isi e-mail berkali-kali dengan saksama. Benar! Tidak salah lagi! Solana Horgana ditunjuk untuk menjadi direktur departemen desain. Dia akan menjadi atasanku.“Jasmine, apa kamu kenal sama dia?” Lauren merasakan ada yang aneh dengan diriku. Dia menggoyangkan tangannya di depan mataku, lalu mengatakan dugaannya.Aku meletakkan ponselku. “Emm, dia itu kakak tirinya Kenneth. Dulu aku pernah ceritain masalah dia sama kamu.”Setelah tamat kuliah, semuanya berpencar untuk merintis karier. Namun, berhubung hubungan aku dan Lauren sangatlah bagus, kami berjanji untuk tetap tinggal di Kota Akasha, tidak pergi ke mana pun. Lauren pun berdecak. “Sialan! Lewat jalur belakang!”Aku tidak bersuara. Namun, aku membatin, hubungan mereka memang tidak biasa.“Apa Kenneth sudah gila?” Lauren tak berhenti mengomel, “Atas dasar apa? Aku saja nggak pernah dengar nama itu di dunia desain. Sekarang si Kenneth malah langsung kasih posisi direktur
Kenneth langsung menyetujuinya tanpa bimbang sama sekali.Aku memeluk lehernya dengan menunjukkan senyuman di wajahku. Tatapan membara ditujukan juga kepada Kenneth. “Apa kamu rela memberiku saham sebesar 10%?”Kedua mata Kenneth tampak berkilauan. “Kamu juga bukan orang luar.”Pada saat ini, aku akui uang memang adalah alat untuk mengukur ketulusan hati seseorang. Akhirnya amarah yang kupendam dari tadi sudah mulai mereda. Seolah-olah ingin membuktikan sesuatu, aku pun bertanya dengan tersenyum, “Kalau Kak Solana yang minta, apa kamu akan memberinya?”Kenneth terdiam sejenak, lalu memberi jawaban pasti, “Nggak akan.”“Serius?”“Emm, yang bisa aku berikan kepadanya hanyalah jabatan saja.”Kenneth menarikku ke dalam pelukannya. Terdengar suara lembut dan yakin Kenneth dari atas kepalaku. “Nanti sore aku akan suruh Max untuk mengantar surat peralihan saham kepadamu. Mulai saat ini, kamu pun akan menjadi salah satu bos dari Grup Horgana. Orang-orang di luar sana sedang bekerja untukmu.”
Jelas-jelas Kenneth sedang menungguku. Solana juga hanya sedang menumpang, tetapi dia malah duduk di bangku samping pengemudi.Aku ingin sekali langsung pergi. Namun, akal sehatku memerintahku untuk tetap tinggal. Aku mengulurkan tangan ke sisi Kenneth. “Kunci mobil.”Kenneth juga tidak mengatakan apa-apa, langsung meletakkan kunci mobil ke tanganku.Tanpa berbasa-basi, aku langsung duduk di bangku samping pengemudi. Dengan ekspresi kaku dan kaget Solana, aku pun tersenyum. “Memangnya kenapa? Kamu itu juga kakaknya Kenneth. Sudah sewajarnya kamu menumpang mobil kami.”Setelah itu, aku melihat ke sisi Kenneth yang masih berdiri di luar. “Ayo, cepat masuk mobil. Kakek pasti sudah menunggu kami.”Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara sama sekali. Saking heningnya, aku merasa bagai di dalam peti mati saja.Sebenarnya Solana ingin mengobrol dengan Kenneth. Namun, karena dia mesti menoleh terus, akan terasa sangat dipaksakan.Mungkin Kenneth merasakan kekesalan di diriku. Tiba-tiba
Aku seolah-olah terperangkap di dalam kutub utara saja. Darah di dalam tubuhku seketika membeku.Sempat sesaat, aku curiga aku sedang salah dengar. Aku memang pernah menduga ada yang aneh di antara hubungan mereka berdua. Hanya saja, aku selalu menyingkirkan asumsiku.Mereka berdua memang tidak memiliki hubungan darah. Hanya saja, jika masalah itu sampai tersebar keluar. Dengan status mereka, yang satu putra kandung dari Keluarga Horgana, kemudian yang satu lagi putri tiri dari Keluarga Horgana. Mereka tetap dianggap sebagai kakak beradik oleh orang-orang di luar sana. Apalagi, mereka berdua juga sudah memiliki rumah tangga masing-masing.Kenneth sangatlah unggul. Dia tidak mungkin melakukan hal konyol seperti itu. Namun, di depan sana, kedua mata Kenneth tampak memerah. Dia menindih Solana di dinding. Seketika suara sindiran pun terdengar keras. “Kamu bercerai demi aku? Waktu itu, kamu yang memilih untuk menikah dengan pria lain. Jadi, apa kamu berhak untuk memohon sama aku?”“Aku ….”