Share

Bab 92

Berhubung Kakek bisa menebak pikiranku, aku juga tidak ragu lagi dan mengangguk. “Benar.”

Wulio mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan Norman mengambilkan sesuatu. Itu adalah setumpuk rekam medis yang sudah menguning.

Begitu membacanya, hatiku langsung terasa seperti dipelintir seseorang dengan kuat. Itu adalah rekam medis Kenneth. Saat kecil, dia pernah melihat psikiater selama bertahun-tahun ....

Aku mendongak dengan lemah dan sama sekali tidak memercayai hal ini. Seseorang yang begitu berbakat dan berwibawa ternyata adalah pasien tetap klinik psikologi?

Setelah sesaat, aku baru tersadar kembali dan bergumam, “Dia ... kenapa dia bisa ....”

Namun, setelah dipikir-pikir, wajar saja mental Kenneth bermasalah. Ibunya meninggal begitu melahirkannya, sedangkan ayahnya juga tidak berhenti membuat keributan di rumah demi wanita lain dan hanya menyayangi anak tirinya.

“Selama ini, aku juga selalu berpikir apakah aku harus memberitahunya.” Wulio menghela napas, lalu lanjut berkata dengan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status