Share

Bab 95

“Nggak usah ....” Solana menarik lengan baju Kenneth dan menjawab, “Aku hanya perlu kamu menemaniku. Temani aku, ya? Kalau nggak, aku akan mati kesakitan.”

“Ya sudah, aku nggak akan peduli biarpun kamu mati kesakitan!” ujar Kenneth. Namun, meskipun berkata begitu, dia tetap menuangkan segelas air hangat dan berkata, “Nih, minum lebih banyak air hangat.”

Solana mendengus, “Minum air hangat nggak akan bisa mengobati penyakit apa pun.”

Aku hampir jatuh karena ditabrak Kenneth. Begitu mendongak, aku langsung melihat kedekatan mereka. Orang yang satu suka bersandiwara, sedangkan yang satu lagi juga bersedia percaya.

...

Setelah Kakek dipindahkan ke ICU, dokter tidak mengizinkan siapa pun untuk menjenguknya. Jadi, aku hanya bisa berdiri di luar pintu dan melihat situasi Kakek melalui jendela kaca.

Melihat Kakek yang harus mengandalkan masker oksigen untuk bernapas, aku merasa sangat sedih. Tiba-tiba, jari Kakek sepertinya bergerak sedikit. Aku pun menatap Paman Norman dengan gembira dan bert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status