Share

Bab 47

"Nggak, aku mau ambil barang," bantahku.

Kenneth menunjuk kantong plastik di meja sembari bertanya, "Barang itu?"

Aku yang merasa canggung karena ketahuan berbohong menyentuh hidungku dan menjawab, "Padahal aku sudah ingatkan kurirnya jangan tekan bel pintu."

Kenneth membalas, "Dia nggak tekan bel."

"Jadi, bagaimana kamu bisa tahu?" tanyaku.

Kenneth menyahut, "Kurir itu mengetuk pintu."

Aku tertegun dan diam-diam mengeluhkan kepintaran kurir. Kemudian, aku menghampiri meja dan membuka kantong plastik. Saat hendak makan, Kenneth memberiku semangkuk bubur ikan panas yang lezat seraya berkata, "Kakek bilang tadi kamu hanya makan sedikit di rumah. Jadi, dia suruh bawahan antar ikan yang tersisa kemari."

Aku berucap, "Bubur ini ...."

"Aku yang masak," timpal Kenneth. Dia duduk di seberangku, lalu melanjutkan dengan ekspresi serius, "Aku baru masak setelah mandi. Bukannya kamu nggak enak badan? Jangan sering-sering beli makanan."

Mendengar ucapan Kenneth, aku merasa heran. Kenneth memberitah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status