Share

Bab 45

"Waktu itu, kalau bukan karena Kakek buat keputusan sendiri, kamu nggak perlu begitu kesusahan," lanjut Solana.

Lauren merasa kesal saat mendengar perkataan Solana. Kalau bukan karena aku menariknya, Lauren hendak berdebat dengan Solana lagi.

Tiba-tiba, hujan turun. Aku merasa sangat kedinginan. Begitu masuk ke mobil, Lauren marah-marah, "Kenapa kamu tarik aku? Apa kamu nggak dengar omongannya? Sialan, dasar wanita tolol! Otaknya pasti bermasalah!"

"Aku sudah dengar," sahutku yang merasa tidak berdaya. Aku menjalankan mobil dan melanjutkan, "Pemikiran Kenneth sulit ditebak. Aku hanya ingin segera pergi sebelum dia berubah pikiran."

Aku malas membuat perhitungan dengan Solana. Lauren bertanya, "Kamu nggak marah?"

"Nggak," jawabku. Aku hanya sudah terbiasa dengan hal ini.

Kala ini, kehidupan malam di Akasha baru dimulai. Jalanan sangat padat. Lauren tiba-tiba tersenyum, lalu mendekatiku dan mengerjap seraya bertanya, "Kamu merasa puas, nggak?"

"Maksudnya?" tanyaku.

Lauren menyahut, "Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status