Share

Bala Bantuan

Saliah mengurungkan keinginannya dan tetap mendekam di atas atap istana, berdekatan dengan gonjong terakhir di bagian kanan.

“Inyiak Marapi,” gumamnya dengan sorot mata yang begitu tajam. “Dan wanita muda itu … Dia pasti orang yang sama, tangan kanannya si Mata Malaikat.”

Dan ketika terjadi dentuman kedua yang kali ini berasal dari Gerbang Barat Istana, Saliah menjadi yakin dengan pemikirannya.

Sosok Amugar alias si Mata Malaikat berdiri angkuh di atas Gerbang Barat yang daun pintu kembarnya telah lepas.

“Oh, jadi benar,” gumamnya lagi. “Kau lah penyebab semua keributan ini!”

Begitu juga dengan Datuk Merah, Datuk Ungu yang menghentikan langkah mereka seiring kemunculan Inyiak Marapi, Siwan, dan puluhan anak buah mereka dari gerbang yang pintunya terkuak lebar.

“Orang-orang yang lancang!” Datuk Merah menggeram.

“Sepertinya,” kata Datuk Ungu. “Mak Itam dan Datuk Hijau tidak mampu menghentikan mereka.”

“Tidak,” balas Datuk Merah. “Kurasa, mungkin mereka kewalahan dengan banyaknya penyera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status