Share

Situasi yang Semakin Parah

Kembali ke wilayah Kotaraja sebelah utara.

Dalam kemarahannya yang begitu besar, Datuk Hitam alias Mak Itam menggunakan silat Pungguk Sakti-nya dengan membabi buta.

Krakk!

Hekh!

Dua penjahat sekaligus tewas dalam genggamannya dengan leher mereka sama remuk. Keduanya dijatuhkan begitu saja ke tanah.

Dia memandang pada rekannya, Datuk Hijau, juga pada segelintir prajurit yang masih hidup.

Sepertinya di sini sudah usai, pikirnya. Tapi tentu saja, raga-raga bergelimpangan dan tak lagi bernyawa adalah masalah berikutnya.

Akan tetapi, ada hal yang lebih penting dan mendesak untuk saat sekarang.

“Tidak ada waktu!” ucap sang Datuk Hulubalang dengan menggelegar. “Segera kembali ke istana, cepat!”

Tidak menunggu perintah untuk yang kedua kalinya, sekitar tiga puluh prajurit yang masih hidup segera menuju ke Gerbang Utara Istana.

“Datuk,” ucap Datuk Hijau pada rekannya tersebut. “Kau baik-baik saja?”

“Yaah!” jawabnya dengan tegas. “Mari, kita juga harus segera menyusul. Aku mengkhawatirkan Paduk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status