Share

Bukan Sebuah Perlombaan

“Me-Mereka pasti tidak mau jauh-jauh dari Pu-Putra Mahkota.”

“Aah!” sang gadis mengangguk-angguk menanggapi ucapan Saliah.

“Kau keberatan?” Dangmudo Basa tersenyum lebar sembari meluruskan punggung. “Nona Champo?”

“Dasar manja!” kikik sang gadis. “Kemana-mana harus dikawal.”

“Ayolah, Nona,” balas sang Putra Mahkota dengan wajah sedikit merah. “Beri sedikit muka untukku di sini. Lagi pula, sudah menjadi tugas mereka untuk selalu mendampingiku. Aku sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa.”

Puti Champo terkikik tanpa suara seraya mengendikkan bahu.

“Paduko,” ucap Kirawah begitu dia dan Kanteh telah berada di dekat Dangmudo Basa. “Lain kali, jangan pergi begitu saja.”

“Ya!” Kanteh mengangguk-angguk. “Setidaknya, tolong pikirkan juga nasib kami jika hal semacam ini diketahui oleh Datuak Rajo Tuo.”

Dangmudo Basa menyeringai pada Puti Bungo, “Kau dengar itu?”

“He-emm, terserah!” jawab sang gadis acuh tak acuh.

Dia melangkah ke sisi barat telaga.

“Hei, hei!” Dangmudo Basa langsung menyusul. “J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status