Share

Tapak Suci Bodhisatva

Dengan menahan geram dan kekesalan luar biasa terhadap Hoaren, Daiyun mengangkat jasad sang kusir.

“Apa yang harus aku lakukan, Guru?”

“Amitabha,” sahut Guru Ma. “Orang-orang di Swarnadwipa lebih suka menguburkan jasad daripada mengkremasinya.”

Sang Biksu Muda langsung mengerti apa yang harus dia lakukan.

Akan tetapi, langkahnya tertahan sebab Hoaren melesat ke arahnya dengan melancarkan serangan dahsyat.

“Kau tidak perlu menguburkan bangkai pria itu, Biksu busuk!”

Wuush!

Daiyun membelalak sebab mengenali jurus telapak yang dilepas oleh Hoaren.

“Kau―”

Teph!

Hoaren sempat terkejut ketika mendapati jurus telapaknya ditahan seseorang, dan seseorang itu adalah Guru Ma sendiri.

Dia menyeringai.

“Sudah kuduga!”

“Kau berlebihan, Tuan Muda Zhou,” ucap Guru Ma yang beradu telapak tangan kanan dengan telapak tangan kanan Hoaren. “Sangat berlebihan, shan cai, shan cai.”

Swoosh!

Dhumm!

Akibat paksaan pada tekanan tenaga dalam oleh Hoaren, kekuatan itu pecah dan mementalkannya beberapa langkah ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status