Share

Di Atas Angin

Larikan-larikan cahaya seperti petir dalam wujud lebih kecil melesat ke sana kemari seiring dentuman dahsyat yang menggelegar dan menggetarkan halaman depan istana.

Ledakan dua tenaga dalam itu juga menciptakan gelombang udara yang cukup kencang, menyapu ke segala arah, sehingga sebagian besar mereka yang berdekatan dengan pertempuran si Mata Malaikat dan Puti Champo terpaksa meringkuk ke tanah.

Si Gadis Champa tidak terpelanting ataupun bergerser pijakannya. Akan tetapi, kondisi tanah di mana kakinya berpijak melesak jauh ke dalam, bahkan membentuk seperti kubangan besar dalam radius hampir lima meteran.

Sedangkan si Mata Malaikat, sempat terhempas pula oleh gelombang dentuman namun dia berjumpalitan beberapa kali ke belakang, lalu menjejak tanah dengan setengah berlutut.

Dia bangkit dengan seringai lebar di wajahnya. Lalu tertawa-tawa dengan sangat angkuh. Jelas kelihatan bahwa sesungguhnya, tenaga dalam dan kesaktian si Pemimpin Penjahat Bukit Tigapuluh ini berada di atas si gadis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status