Share

Jurus Tangan Malaikat

Si Mata Malaikat menggeram. “Gadis keparat!”

Dangmudo Bada tersenyum senang ketika Puti Champo akhirnya tiba di sana dan langsung terjun membantunya dengan menghadang serangan lawan.

Dua dentuman mengguncang halaman depan istana.

“Champo!”

Sang gadis melirik pada si pemuda rupawan, dia mengedipkan sebelah matanya sebelum kembali pada si Mata Malaikat.

Datuk Putih memeriksa kondisi sang Putra Mahkota. “Anda baik-baik saja, Angku?”

“Terima kasih, Datuk,” balas sang pangeran. “Aku baik-baik saja.”

“Kau bukan orang sini, hei, Gadis Champa!” hardik si Mata Malaikat dengan tatapan yang begitu tajam. “Jangan ikut campur urusan orang lain!”

“Hmm, bagaimana, ya?” Acuh tak acuh saja, Puti Champo tersenyum manis. “Kalau dibilang tidak ada urusan, hei, bukankah di hutan ketika itu kau dan orang-orangmu mengganggu kami?”

“Keparat!”

“Jadi,” sang gadis mengendikkan bahu. “Kurasa, sudah sepantasnya aku mewakili para pedagang dan saudagar yang kau ganggu dahulu menuntut balas. Tidakkan kau pikir begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jakarta Kita
semakin seru...semangat uda author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status