Share

Lawan yang Mengerikan

Bunga-bunga api membias ke segala arah. Begitu juga dengan kepingan-kepingan halus embun yang membeku akibat dentuman keras dari pecahnya dua tenaga dalam yang dahsyat.

Untuk kesekian kalinya, halaman istana berguncang hebat laksana dilanda gempa dalam skala kecil.

Datuk Merah dan Datuk Ungu sama terkesiap, bahkan berusaha melindungi wajah mereka dari terpaan angin yang membias begitu besar.

Sedangkan Saliah hanya berdiri terpaku di kakinya yang melesak semakin dalam di tanah. Sementara Inyiak Marapi tergeser pijakannya setengah langkah dengan dada yang berdebum kencang, dan wajah sedikit pucat.

“Kau―” ucapnya dengan memegangi dadanya.

Hal yang sama sebenarnya juga terjadi pada Saliah sendiri. Dia merasakan dadanya begitu sesak dan aliran tenaga dalam di tubuhnya menjadi kacau untuk sesaat.

Hanya saja, pemuda yang satu ini mampu menutupi itu dengan ketenangannya sehingga lawan tidak melihat kelemahan yang terjadi padanya.

“Siapa kau sesungguhnya, hah?” seru Inyiak Marapi.

Dan untuk ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jakarta Kita
keren banget uda author... semangat terus updatenya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status