FRIENDZONE

FRIENDZONE

By:  Shawingeunbi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
29Chapters
4.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dimulai dari insiden pelecehan yang dilakukan oleh sahabatnya sendiri, Jefrey Antonio. Memaksa seorang Cindy Emilo menjauhi sahabat-sahabatnya yang lain karena merasa bersalah pada dirinya sendiri sudah masuk ke dalam pergaulan bebas. Kehidupannya mulai berubah setelah itu, Cindy menjadi murid berprestasi dan disisi lain ia juga dicecar rasa bersalah karena sudah menjauhi sahabat-sahabatnya, terlebih lagi Jefrey yang selama ini dikenal playboy,malah secara terang-terangan menyukai dirinya yang notabenenya sahabatnya sendiri. Bagaimana kisah ini akan berlanjut? ©2021 Shawing Eunbi.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
artaemis
Suka sama ceritanya. Re-read lagi krn kangen, soalnya pernah ada di apl sebelah💓
2021-06-06 22:39:36
1
29 Chapters

Chapter 1

Teengggg...teengggg...   Suara bel masuk berbunyi, semua murid berlari di sepanjang lorong untuk segera masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Sementara itu, seorang gadis sedang duduk di bangkunya, ia tampak menyenderkan kepalanya ke tembok seraya memerhatikan pelajaran yang diterangkan gurunya dengan acuh tak acuh. Bel masuk berbunyi sepuluh menit yang lalu, tetapi guru Lee malah datang lebih awal. Satu jam pelajaran saja belum berlalu, dan Cindy tidak bisa menyembunyikan rasa kantuknya apalagi ini adalah salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukainya. Matematika adalah mimpi buruk bagi seorang Cindy Emilo diikuti mata pelajaran kimia dan fisika setelahnya. "Ck, kapan bel ganti pelajaran akan berbunyi?" ucapnya sambil mulai memejamkan matanya. Dan tidak disangka-sangka, tiba-tiba sebuah benda berukuran sedang cukup keras melesak cepat tepat mengenai kepalanya. "Akh!" Cindy otomatis meringis menahan sakit.
Read more

Chapter 2

Tiga orang gadis kini tengah berjalan beriringan disepanjang lorong sekolah. Mereka terlihat bercanda bersama. Jessica, Cindy, dan Irene, tiga gadis populer di sekolah Smart High school yang digilai oleh para lelaki di sekolah itu.Selain cantik, mereka bertiga memiliki pesona tersendiri yang tak bisa diganggu gugat. Bahkan tak jarang banyak para gadis lain juga iri karena apa yang mereka miliki. Di sepanjang lorong itu mereka tak henti hentinya disapa, dan mereka hanya menanggapinya dengan senyuman. "Kita mau kemana?" Tanya Cindy. "Bagaimana kalau duduk di bangku itu saja?" usul Irene sambil menunjuk bangku yang berada di Taman sekolah. "Baiklah, kajja!" ajak Jessica. Mereka bertiga pun duduk bersama di bangku tadi. Mereka kembali melanjutkan perbincangan mereka yang tampak tidak pernah ada habisnya. "Jadi bagaimana hubunganmu dengan Leon?" tanya Cindy k
Read more

Chapter 3

1 detik.... 2 detik..... 3 detik....   "Ehemmm!.." Leon berdehem memecah suasana yang terasa kaku setelah tantangan William. Lelaki itu benar-benar gila. "Ya!! Apa kau gila,Wil??" ujar Cindy menyuarakan keterkejutannya. "Waee??"   Sementara itu, Jefrey terdiam ditempatnya mencerna kata-kata William yang menantang Cindy agar menciumnya setelah gadis itu memilih tantangan. Jefrey tahu betapa gilanya seorang William, tapi ia juga tidak tahu jika imbas kegilaan lelaki itu sekarang justru membuat jantungnya berdegup tak karuan. Ia bahkan juga sudah membayangkan bagaimana jadinya jika Cindy menciumnya nanti. Astaga, sepertinya dirinya sudah tidak waras. Ya, tidak sebelum Cindy datang dengan pakaian basahnya. Sialan!  "Tak apa, jika kau menola
Read more

Chapter 4

Rated 21+ Jefrey membanting tubuh Cindy ke atas ranjang berukuran kingsize itu. Cindy segera memberingsut ke sudut ranjang. Jefrey menatap nyalang atas kelakuan Cindy barusan. "Cindy, kau tak perlu malu-malu seperti itu." Kepala Cindy menggeleng kuat, ia benar-benar merasa ketakutan sekarang. Setelah Jefrey memaksanya untuk masuk ke dalam kamar, lelaki itu sepertinya sudah kehilangan akal. "Jef, apa maksudmu memperlakukan aku dengan seperti ini?" ucap Cindy pada lelaki itu yang bersikap berbeda tidak seperti biasanya. "Cindy, jangan berpura-pura polos. Dan ah, aku juga ingin menunjukkan jika seorang perempuan dan lelaki itu tidak bisa bersahabat." "Tidak! sekarang aku paham, jadi lepaskan aku!" jawab Cindy ketakutan. "Apakah kau tidak ingin seperti yang lain? mari bersenang-senang. Kau pasti akan menyukainya."&nb
Read more

Chapter 5

Jessica dan Irene terlihat berjalan beriringan di lorong sekolah menuju kelas. Seperti biasa, mereka selalu bercanda di tengah perjalanan mereka menuju kelas. "Astaga, benarkah?" "Iya, Aku benar-benar tidak menyangka ada orang sekonyol itu." "Benar, eh, kenapa Cindy belum datang ya??" "Iya benar, kemana perginya gadis itu? Sejak di rumah William, dia jadi aneh." "Benar sekali, dia jadi aneh. Bagaimana jika kita ke kelas memastikan dia sudah datang atau belum?" ajak Jessica. "Kajja!" Jessica dan Irene pun bergegas ke kelas untuk mencari keberadaan Cindy sekaligus mengikuti pelajaran pertama karena bel masuk sudah berbunyi. *********** "Hoammm.. Ngantuk sekali!""Kalau bukan karena dia, aku tidak akan susah-susah berangkat pagi-pagi buta begini. Sialan, aku melewatkan jam sarapanku!
Read more

Chapter 6

"Awww,, lepaskan." Cindy ditarik paksa oleh Jefrey. Pergelangan Cindy terasa perih karena tarikan Jefrey yang terlalu keras. Jefrey melepaskan tarikannya karena kini mereka sudah sampai di atap sekolah. Ketika ia memutuskan untuk tidur didalam kelas tadi, tiba-tiba ia merasa tangannya ditarik oleh seseorang yang ternyata adalah Jefrey. "Apa yang kau lakukan,huh??" teriak Cindy tak terima karena Jefrey menyeretnya kesini. Merasa tak ada jawaban, Cindy merasa jengah dan bergegas pergi dari sana. Belum sempat berbalik, Cindy sudah ditarik Jefrey lagi dan langsung mendapatkan ciuman yang kasar pada bibirnya. Cindy membelalakan matanya, dia terkejut karena perlakuan Jefrey kepadanya. Jefrey menggigit bibir Cindy sehingga bibir gadis itu kini terbuka dan kesempatan itu tidak disia-siakan Jefrey untuk mengeksplor isi mulut Cindy. Cindy tersadar
Read more

Chapter 7

Cindy tengah merapikan seragamnya, dia sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa, ia suka sekali memerhatikan penampilannya sebelum berangkat sekolah. Cindy suka sekali mengucir rambutnya. "Cindy?! Cepatlah keluar dari dalam kamarmu!" teriak mama Cindy dari luar. " Iya ma." balas Cindy meneriaki mamanya. "Cepat, sayang. Temanmu sudah menunggu!!!" "Teman?? Jessica? Irene?"Cindy segera mengambil tasnya dan bergegas keluar dari kamarnya untuk memastikan siapa yang datang. Ia sangat penasaran dan menduga-duga, pasalnya jika memang Irene ataupun Jessica datang menjemputnya, mereka akan menghubunginya lebih dulu. Dan ketika ia sudah berada di ruang tamu, orang itu sedang bersama mamanya. Cindy hanya bisa terkejut setelah mengetahui siapa dia."Dylan??" "Pagi, Cindy." sapa lelaki itu. "Mengapa kau bisa ada disini?" "
Read more

Chapter 8

"Aww!" ringis Dylan ketika Cindy berusaha mengobati lukanya akibat tinjuan Jefrey diwajahnya. "Maaf, aku akan pelan-pelan."Dylan tersenyum, ia menghentikan Cindy yang begitu perhatian mengobati lukanya. Tentu saja hal itu membuat Dylan sangat senang. "Terima kasih." Cindy menghela nafas, ia sangat menyayangkan tindakan Jefrey kepada Dylan. Entah apapun alasannya, ia tidak mau mendengarkan penjelasan Jefrey karena dia sudah bersikap kasar. "Maafkan kelakuan Jefrey tadi ya, aku tak menyangka dia bisa melakukan ini padamu, anak itu benar-benar!!" "Tidak apa-apa, mungkin dia marah karena aku dekat denganmu akhir-akhir ini." "Mengapa kau berkata begitu? Kau kan temanku. Lagipula aku lebih senang berteman dengan anak yang baik seperti dirimu daripada mereka." Dan diluar dugaan, tiba-tiba Jessica dan Irene yang secara diam-diam mengikuti
Read more

Chapter 9

Jefrey melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimum. Emosinya kini sudah tak bisa ditahan lagi. Bagaimana tidak? Dengan kedua matanya sendiri, ia melihat William tiba-tiba datang dan langsung memeluk Cindy tanpa permisi. Apa yang ada di kepala William sebenarnya? Bukankah dia dekat dengan Irene? Tapi mengapa berani-beraninya dia memeluk Cindy-nya? Tentu saja Jefreyk tidak terima dan tidak kuasa melihat pemandangan itu dan memilih bergegas pergi. Walaupun dirinya terkenal dingin, ia juga punya hati. Dan entah sejak kapan hatinya terasa sakit, ahh.. itu dimulai sejak Jefrey jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri, Cindy Emilo.   ********    "William??" Cindy terlihat memastikan kalau ia tidak salah lihat. Ia kenal betul dengan parfum yang menguar dari orang di depannya ini. Bukannya apa-apa, Cindy sudah mengenal William
Read more

Chapter 10

Cindy menghembuskan nafasnya lega, akhirnya ia dan Lala memenangkan olimpiade matematika dengan mendapat juara pertama nasional antar SMA. "Cindy, kita berhasil" ucap Lala terharu. Cindy tersenyum dan membalas pelukan Lala merasa ingin menangis sekarang, ia tak menyangka usaha nya selama ini berhasil. Sesuai hadiah, pemenang pertama olimpiade ini akan langsung mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi bergengsi di negeri paman sam. Cindy senang bukan kepalang, impiannya masuk ke dalam perguruan tinggi impiannya pun terkabul berkat kerja kerasnya sendiri. Rasanya sangat melegakan meskipun ia harus mengorbankan apapun termasuk sahabatnya sendiri.  ***** "Apa kalian sudah mendengar berita hari ini??" "Berita apa?" "Cindy dan Lala memenangkan olimpiade." "Wahhhhh...keren!!! Aku tak sabar bertemu den
Read more
DMCA.com Protection Status