Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh

Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh

By:  Liazta  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
20 ratings
190Chapters
53.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Saat nyawanya sedang terancam, seorang gadis datang menjadi dewi penyelamat untuknya. Hanya saja, mengapa Arion Jackson yang merupakan seorang crazy rich mendadak menginginkan Zahira, dokter manis berwajah polos itu? "Aku bukan orang yang tidak pandai balas budi. Karena kamu sudah menyelamatkan nyawaku, maka kamu harus menjadi istriku."

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Blaster Ardhyanus Waropen
cerita bagus
2024-10-30 08:37:13
0
user avatar
Adinda Naufal
cerita bagus dan sangat menyentuh
2024-09-21 10:24:53
0
user avatar
Rahma Namaku
Thor novel ini memang Sdh gak dilanjutkan lagi ya??? sayang bngt padahal ceritanya bgs.
2024-09-12 21:03:10
0
user avatar
Falisha Irsan
mana nih Thor lanjutan up bab berikutnya??? penasaran gimana kawinan si Arion dan Zahira. apa lanjut kawin atau malah ditolak Zahira di dpn penghulu. please lanjut donk Thor. SEMANGAT!!!
2024-07-31 23:52:10
0
user avatar
Barbie Syantik
wuihhh makasih Thor dah up yg banyak. tapi...mau datang nih Thor ke kawinannya paman Bastian dan apakah Zahira mau di ajak kawin sirih sama Arion. lanjut up lagi ya Thor. SEMANGAT!!!
2024-07-23 08:45:56
0
user avatar
Nurul Septiani
lanjutt Thor
2024-07-22 12:37:47
0
user avatar
Dinila Ikhsan
kawin..kawin... Bastian dan Zia mau kawin. hehehe lanjut lagi ya Thor... mau hadir nih di kawinannya Bastian. SEMANGAT!!!
2024-07-16 03:27:09
0
user avatar
Rahma Namaku
lagi seruuu Thor. please lanjut lagi up nya Thor. SEMANGAT!!!
2024-07-15 11:52:39
0
user avatar
Barbie Syantik
haii Thor... mana nih lanjutan up bab berikutnya??? ditunggu lanjutannya ya Thor. SEMANGAT!!!
2024-07-14 14:01:23
0
user avatar
Sheila Pulungan
Ide ceritanya bagus, tp suka salah tulis nama. Dan terkadang ceritanya terasa lompat² semoga ke depan lebih baik lagi. Semangat author..!!
2024-07-14 00:28:21
0
user avatar
Annisa Jebot
yeey... makasih Thor dah kasih double up. ditunggu lanjutan up bab berikutnya. SEMANGAT Thor!!!
2024-07-12 23:32:12
0
user avatar
Long
semangat Thor..
2024-07-10 22:59:03
0
user avatar
Barbie Syantik
authorrr please lanjut lagi up bab selanjutnya. SEMANGAT Thor!!!
2024-07-10 22:25:51
0
user avatar
A'an Febriawan
semangat Thor. untuk terus mengupdate bab baru lebih banyak lagi...
2024-07-10 22:18:19
0
user avatar
A'an Febriawan
plis.. bab baru dong Thor.. jangan sampai kita bosan menunggu dan meninggalkanmu...
2024-07-10 04:31:57
1
  • 1
  • 2
190 Chapters

Bab 1

"Apa kita langsung pulang ke mansion tuan Arion?" "Iya," jawab pria tampan 32 tahun itu, singkat. Beberapa minggu ini, dia sangat sibuk mengurus proyek mega triliun di kantor dan membutuhkan waktu untuk beristirahat. Dia bahkan sampai meminta asistennya untuk menggantikan rapat hari ini.Tak lama setelahnya, sang sopir pun segera mengemudikan mobil mewah keluaran Amerika milik Arion. Pria itu sedikit memandang ke belakang dari kaca spion yang tepat di atas kepalanya.Meskipun tampak tenang. Namun, jantungnya berdegup dengan cepat dengan rencana yang akan dieksekusi hari ini.Namun selama 6 bulan menjadi sopir pribadi seorang Arion Jackson, utungnya pria itu sudah sangat hafal seperti apa kebiasaan sang bos. Jadi, dia tidak banyak bertanya dan fokus dengan kemudinya.Di sisi lain, Arion mengambil botol air mineral yang terletak di dashboard penyimpanan minuman. Dibukanya botol minuman itu dan kemudian meminum air hingga lebih dari setengah bagian. Lidahnya seperti sedang mengec
Read more

Bab 2

"Tolong saya," rintih seorang pria berlumur darah, sambil memegang kaki Zahira.Bugh!Gadis itu jelas terkejut dan menjerit. Terlebih dia tidak bisa melihat wajah pria yang saat ini sudah mencium lantai. "Anda siapa?" tanya Zahira yang sudah tidak dijawab pria tersebut."Mengapa orang ini bisa masuk ke dalam rumahku, padahal aku hanya keluar sebentar saja." Zahira masih memegang kantong plastik yang berisi kopi dan cemilan, yang baru saja di belinya di warung dekat rumah. Dalam posisi seperti ini, ia tidak bisa melihat wajah dari pria tersebut.Zahira baru menyadari keteledorannya yang lupa mengunci pintu. Jika wanita lain melihat hal mengerikan seperti ini, sudah pasti akan ketakutan setengah mati. Namun tidak dengan Zahira, gadis cantik itu bahkan terlihat santai dalam menghadapi kasus yang begitu sangat menakutkan seperti saat ini. Saat akan masuk ke rumahnya, ia sempat melihat beberapa orang laki-laki bertubuh tinggi dan besar. Para lelaki itu, lalu lalang di depannya. Meskipun
Read more

Bab 3

Berulang kali Zahirah menolak panggilan telepon, hingga benda persegi panjang nan pipih itu berhenti berdering. Dengan cepat Zahira menonaktifkan ponsel yang terkena darah tersebut. Belum hilang rasa terkejut dengan nada dering, kini ia dikejutkan dengan tangan pria yang memegang pergelangan tangannya. "Siapa kamu? Ini dimana?" tanya pria itu seraya memegang luka di perutnya. Matanya terbuka lebar dan melihat ke langit-langit plafon gypsum berwarna putih tersebut."Saya yang harusnya bertanya. Bukannya kamu yang tiba-tiba berada di rumah saya." Zahira memandang pria itu dengan mengerutkan keningnya. Jika laki-laki itu berniat jahat maka Zahira akan lari. Sedang pria yang bernama Arion itu tidak akan bisa mengejarnya. Karena si lelaki tidak memakai sehelai benangpun."Auw." Rasa sakit di bagian luka saat di gerakkan, membuat pria berwajah tampan itu sedikit meringis. "Jangan bergerak, luka anda cukup parah." Zahira menahan tubuh si lelaki."Tidak. Aku harus pergi sekarang, masih ba
Read more

Bab 4

Wajah Zahira sontak memerah menahan rasa marah dan malu. Tidak diduganya bahwa ternyata si lelaki yang baru saja diselamatkannya ini tidak punya rasa malu! Dalam kondisi sekarat saja, dia masih bisa menggodanya.Dan .... sesuatu di antara selangkangan pria itu saja bahkan masih bisa berdiri dengan sempurna! "Dasar mesum, dalam kondisi sekarat seperti ini bisa-bisanya pisang tandukmu berdiri." Zahira mengambil selimut dan melilitkan di tubuh Arion tanpa melihat area pribadi pria itu.Di sisi lain, Arion tersenyum saat melihat wajah polos Zahira yang memerah seperti kepiting rebus."Aduh tolong pelan sedikit, Kamu menekan lukaku." Pria itu pura-pura meringis.Namun, Zahira hanya diam tanpa menghiraukan pria tersebut. Arion tersenyum tipis ketika Zahira melilitkan tubuhnya dengan selimut."Ina, bantu aku berjalan?" Wajah Arion tampak menahan sakit ketika mencoba untuk berjalan. Meskipun kesal Zahira tetap membantu pria bertubuh tinggi itu berjalan. Dengan sengaja Arion memanfaatkan
Read more

Bab 5

"Apa ini?" Arion bertanya saat Zahira memasangkan baju untuknya."Kamu pakai bajuku dulu. Besok aku akan belikan kamu baju baru." Zahira berusaha menahan tertawanya, saat melihat wajah pria tampan nan tinggi dan tegap itu, menjadi cantik."Ini baju apa?" Tanyanya. Kening pria tampan itu berkerut memandang baju yang di pakainya. "Daster," jawab Zahira."Daster?" Arion kembali mengulang kata yang diucapkan Zahira."Iya, baju kaos kedodoran. Kamu sedang sakit dan banyak jahitan di tubuh mu. Baju ini sangat cocok untuk mu, kainnya lembut dan tidak ngepas." Zahira berbicara asal sambil membujuk si lelaki. Bersyukur pria itu tidak tahu daster, sehingga bisa membodohi si pria seperti ini.Arion hanya menganggukkan kepalanya dan percaya dengan apa yang dikatakan Zahira. "Pantas saja panjangnya sampai selutut ku." Perutnya sudah kram menahan tertawa. Bahkan sekarang wajah Zahira sudah tampak merah karena harus menahan napas dan ketawa yang siap meledak. "Tunggu sebentar, aku mau ke kamar ma
Read more

Bab 6

"Coba aja tadi nurut, mau pakai selimut untuk nutupin anunya, pasti nggak bakalan aku kasih daster seperti ini," batinnya. Meskipun ada rasa bersalah terhadap pria itu, namun menurutnya ini merupakan solusi terbaik."Besok, jika situasi di luar sudah aman, aku akan ke pasar untuk membelikan kamu baju dan ikan gabus." Zahira berkata sambil memotong kentang."Aku tidak suka ikan gabus." Mendengar nama ikan itu saja, sudah membuatnya ragu untuk mencoba. "Rasa ikannya sangat enak, kamu harus mencobanya dulu," bujuk Zahira. Arion hanya diam saat mendengar ucapan gadis tersebut.Zahira sudah tidak berbicara lagi. Gadis itu mulai sibuk dengan menu yang akan dimasaknya. Sebenarnya Arion ingin beranjak dari duduknya dan berdiri di samping Zahira. Dia ingin melihat secara langsung, apa yang sedang di masakan oleh gadis tersebut. Namun luka-luka ditubuhnya terasa amat sakit, perih, nyeri dan berdenyut-denyut, hingga membuat pria itu memilih untuk tetap duduk"Apa sudah selesai?" Arion memand
Read more

Bab 7

Pria itu menatap wajah cantik Zahira. Sampai saat ini ia masih belum percaya bahwa gadis itu seorang dokter."Bila melihat wajahmu aku sangat tidak percaya kalau kamu itu seorang dokter, karena kamu tampak masih sangat muda." Akhirnya Arion mengungkapkan keraguannya. Zahira tersenyum ketika mendengar keraguan yang dirasakan oleh pria tersebut. "Usia 5 tahun aku sudah kelas 1 SD dan aku selalu mendapat juara kelas di sekolahku. Bahkan aku selalu memegang juara umum di sekolah. Aku selalu berprestasi, mulai dari sejak di taman kanak-kanak hingga sampai aku tamat SMA. Di usia 17 tahun aku sudah menyelesaikan sekolah SMA dan aku lulus di kedokteran. Umur 21 tahun aku berhasil menyelesaikan studi S1 kedokteranku dan cumlaude dengan IPK 3,95 dan menyelesaikan studi 3,6 bulan. 1,6 tahun, aku selesai koas." Dengan penuh kebanggaan gadis itu menceritakan presentasi yang dimilikinya. Mulut Arion terbuka ketika mendengar penjelasan dari Zahira. Ini untuk pertama kalinya, ia mendengar cerita g
Read more

Bab 8

"Ina." Arion memanggil gadis yang sedang merapikan meja makan."Iya mas," jawab Zahira. Setelah melakukan perdebatan panjang untuk sebuah panggilan, akhirnya Zahira memanggil pria itu dengan sebutan mas. Karena si pria tidak ingin terlihat tua bila di panggil om, atau uncle."Apa kamu merasa kalau rumah ini sedang dipantau dari luar?" Arion bertanya dengan raut wajah serius. "Iya mas, tadi aku mengintip di jendela. Masih ada 2 orang yang terus memandang ke sini." Zahira berkata dengan santai.Arion diam ketika mengetahui ternyata gadis itu mengetahui hal tersebut. Namun Zahira terlihat santai tanpa ada ketakutan di wajahnya. Padahal saat ini keselamatannya sedang terancam. "Apa kamu tidak takut?" "Takut sebenarnya tapi ya mau gimana lagi. Pengennya bersembunyi di dalam ruang bawah tanah, tapi sayangnya nggak punya. Jadi ya hanya bisa pasrah." Zahira tersenyum.Arion menarik napas panjang kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. "Maafkan aku yang sudah menyeret mu ke dalam perm
Read more

Bab 9

"Silahkan masuk, saya akan memeriksa kondisinya." Zahira mempersiapkan ketiga pria itu untuk masuk. Ia merasa lega, karena warga yang mengantar, ikut masuk ke dalam rumah. Kedua pria yang datang bersama dengan pasien duduk di lantai, sedangkan pria yang terluka direbahkan di lantai yang beralaskan karpet. "Sebentar, saya ambil alat medis di kamar." Zahira tampak tenang dan kemudian pergi untuk mengambil perlengkapan medisnya. Dengan cepat ia datang dengan membawa tas yang berisi alat medisnya. Wanita itu mulai memeriksa kondisi detak jantung pasien. Kondisi bahu pasien terbelah, hingga ia tidak bisa membuka pakaian si pria. Zahira akhirnya menggunting baju yang dipakai pria tersebut. "Kondisi luka sangat parah, bahkan lukanya sampai ke bagian tulang dan bersyukur tangan tidak putus. Pasien juga sudah banyak kehilangan darah. Hanya saja saya tidak bisa memberikan penanganan yang intensif untuk pasien. Berhubung alat medis yang tidak memadai. Jadi saran saya, teman anda langsung
Read more

Bab 10

"Di luar banyak nyamuk, nanti mas habis digigit, baby," Seloroh Arion. "Kalau nggak mau digigit nyamuk, ya gigit balik nyamuknya. Mas Jono jangan macam-macam ya, ingat aku dokter." Gadis itu tersenyum licik. Mendengar ucapan si gadis, pria itu menjadi lemas. Bagaimana bila dokter muda itu membuatnya tidur setiap waktu. Itu artinya, ia tidak akan memiliki banyak waktu untuk mengenal si gadis. Yang ada dibenak pikirannya saat ini, hanya ingin mengenal super Hero nya lebih jauh. Arion tertawa kering mendengar ancaman si gadis."Terima kasih kamu sudah mau membantuku dan menyelamatkan aku seperti ini." Pria itu berkata dengan penuh ketulusan."Aku sudah katakan, ini tugasku jadi jangan merasa tidak enak." Zahira tidak ingin jika Arion merasa berhutang budi kepadanya. Apa yang dilakukannya, murni karena profesinya sebagai dokter.Tanpa berkata apa-apa, Zahira membawa pria itu untuk kembali ke kamar tamu. Arion hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah. Kini ia sudah berbaring di atas tem
Read more
DMCA.com Protection Status