Share

Bab 208

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 23:35:08

Arion sibuk mengganti popok putrinya yang sedang pup. Dengan sangat telaten, pria tampan itu membersihkan pantat bayinya dengan tisu basah. Setelah bersih barulah memasangkan popok yang baru.

Arion sangat menikmati perannya menjadi seorang ayah. Ketika putri kecilnya menangis, ia yang bangun lebih dulu. Jika bayi cantik itu bangun karena merasa tidak nyaman dan meminta diganti pipok, Arion tidak akan membangunkan istrinya, dia yang akan menganggti sendiri.

"Anak Daddy sudah wangi." Arion tersenyum dan mencium pipi bulat putrinya.

"Kamu sangat cantik, Mirip mommy." Arion berkata sambil memandang Zahira yang tertidur lelap.

Bayi cantik itu memandang Arion dengan bibir bulat. Seakan ia sedang berbicara dengan Daddy nya.

Wajah bayi cantik itu sangatlah sempurna. Hidung mancung, bibir kecil, warna kulit putih kemerahan dan rambut yang berwarna coklat. Meskipun paras wajahnya mirip Zahira, namun warna kulit, hidung, mata, Serta alis, milik sang Daddy. Sepertinya bayi cantik itu sangat p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 209

    Alex menunggu di depan ruang operasi bersama dengan Arion dan Sebastian. Namun karena operasi berjalan sangat lama, Arion dan Sebastian pulang. Kini tinggal Alex seorang yang menunggu. 20 jam menunggu akhirnya lampu yang menyala di ruang operasi dipadamkan. Ini pertanda bahwa operasi telah selesai. Namun tetap saja Alex merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat. Bagaimana jika operasi tidak berjalan dengan baik. Hal itu rasanya tidak mungkin, mengingat tim dokter yang disediakan oleh Arion bukanlah tim Dokter sembarangan. Bahkan Arion mendatangkan dokter-dokter dari luar negeri yang memang sudah terkenal dengan kemampuan dibidangnya masing-masing. Pintu ruangan terbuka, tim Dokter pun keluar dari dalam ruangan. "Dokter Vandra, bagaimana kondisinya?" Alex langsung bertanya dengan Vandra yang merupakan ketua tim."Operasi berjalan dengan lancar namun pasien masih dalam keadaan kritis. Dalam artian kita akan menunggu selama 24 jam untuk memantau kondisi pasien. Jika kondisi pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 1

    "Apa kita langsung pulang ke mansion tuan Arion?" "Iya," jawab pria tampan 32 tahun itu, singkat. Beberapa minggu ini, dia sangat sibuk mengurus proyek mega triliun di kantor dan membutuhkan waktu untuk beristirahat. Dia bahkan sampai meminta asistennya untuk menggantikan rapat hari ini.Tak lama setelahnya, sang sopir pun segera mengemudikan mobil mewah keluaran Amerika milik Arion. Pria itu sedikit memandang ke belakang dari kaca spion yang tepat di atas kepalanya.Meskipun tampak tenang. Namun, jantungnya berdegup dengan cepat dengan rencana yang akan dieksekusi hari ini.Namun selama 6 bulan menjadi sopir pribadi seorang Arion Jackson, utungnya pria itu sudah sangat hafal seperti apa kebiasaan sang bos. Jadi, dia tidak banyak bertanya dan fokus dengan kemudinya.Di sisi lain, Arion mengambil botol air mineral yang terletak di dashboard penyimpanan minuman. Dibukanya botol minuman itu dan kemudian meminum air hingga lebih dari setengah bagian. Lidahnya seperti sedang mengec

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 2

    "Tolong saya," rintih seorang pria berlumur darah, sambil memegang kaki Zahira.Bugh!Gadis itu jelas terkejut dan menjerit. Terlebih dia tidak bisa melihat wajah pria yang saat ini sudah mencium lantai. "Anda siapa?" tanya Zahira yang sudah tidak dijawab pria tersebut."Mengapa orang ini bisa masuk ke dalam rumahku, padahal aku hanya keluar sebentar saja." Zahira masih memegang kantong plastik yang berisi kopi dan cemilan, yang baru saja di belinya di warung dekat rumah. Dalam posisi seperti ini, ia tidak bisa melihat wajah dari pria tersebut.Zahira baru menyadari keteledorannya yang lupa mengunci pintu. Jika wanita lain melihat hal mengerikan seperti ini, sudah pasti akan ketakutan setengah mati. Namun tidak dengan Zahira, gadis cantik itu bahkan terlihat santai dalam menghadapi kasus yang begitu sangat menakutkan seperti saat ini. Saat akan masuk ke rumahnya, ia sempat melihat beberapa orang laki-laki bertubuh tinggi dan besar. Para lelaki itu, lalu lalang di depannya. Meskipun

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 3

    Berulang kali Zahirah menolak panggilan telepon, hingga benda persegi panjang nan pipih itu berhenti berdering. Dengan cepat Zahira menonaktifkan ponsel yang terkena darah tersebut. Belum hilang rasa terkejut dengan nada dering, kini ia dikejutkan dengan tangan pria yang memegang pergelangan tangannya. "Siapa kamu? Ini dimana?" tanya pria itu seraya memegang luka di perutnya. Matanya terbuka lebar dan melihat ke langit-langit plafon gypsum berwarna putih tersebut."Saya yang harusnya bertanya. Bukannya kamu yang tiba-tiba berada di rumah saya." Zahira memandang pria itu dengan mengerutkan keningnya. Jika laki-laki itu berniat jahat maka Zahira akan lari. Sedang pria yang bernama Arion itu tidak akan bisa mengejarnya. Karena si lelaki tidak memakai sehelai benangpun."Auw." Rasa sakit di bagian luka saat di gerakkan, membuat pria berwajah tampan itu sedikit meringis. "Jangan bergerak, luka anda cukup parah." Zahira menahan tubuh si lelaki."Tidak. Aku harus pergi sekarang, masih ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 4

    Wajah Zahira sontak memerah menahan rasa marah dan malu. Tidak diduganya bahwa ternyata si lelaki yang baru saja diselamatkannya ini tidak punya rasa malu! Dalam kondisi sekarat saja, dia masih bisa menggodanya.Dan .... sesuatu di antara selangkangan pria itu saja bahkan masih bisa berdiri dengan sempurna! "Dasar mesum, dalam kondisi sekarat seperti ini bisa-bisanya pisang tandukmu berdiri." Zahira mengambil selimut dan melilitkan di tubuh Arion tanpa melihat area pribadi pria itu.Di sisi lain, Arion tersenyum saat melihat wajah polos Zahira yang memerah seperti kepiting rebus."Aduh tolong pelan sedikit, Kamu menekan lukaku." Pria itu pura-pura meringis.Namun, Zahira hanya diam tanpa menghiraukan pria tersebut. Arion tersenyum tipis ketika Zahira melilitkan tubuhnya dengan selimut."Ina, bantu aku berjalan?" Wajah Arion tampak menahan sakit ketika mencoba untuk berjalan. Meskipun kesal Zahira tetap membantu pria bertubuh tinggi itu berjalan. Dengan sengaja Arion memanfaatkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 5

    "Apa ini?" Arion bertanya saat Zahira memasangkan baju untuknya."Kamu pakai bajuku dulu. Besok aku akan belikan kamu baju baru." Zahira berusaha menahan tertawanya, saat melihat wajah pria tampan nan tinggi dan tegap itu, menjadi cantik."Ini baju apa?" Tanyanya. Kening pria tampan itu berkerut memandang baju yang di pakainya. "Daster," jawab Zahira."Daster?" Arion kembali mengulang kata yang diucapkan Zahira."Iya, baju kaos kedodoran. Kamu sedang sakit dan banyak jahitan di tubuh mu. Baju ini sangat cocok untuk mu, kainnya lembut dan tidak ngepas." Zahira berbicara asal sambil membujuk si lelaki. Bersyukur pria itu tidak tahu daster, sehingga bisa membodohi si pria seperti ini.Arion hanya menganggukkan kepalanya dan percaya dengan apa yang dikatakan Zahira. "Pantas saja panjangnya sampai selutut ku." Perutnya sudah kram menahan tertawa. Bahkan sekarang wajah Zahira sudah tampak merah karena harus menahan napas dan ketawa yang siap meledak. "Tunggu sebentar, aku mau ke kamar ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 6

    "Coba aja tadi nurut, mau pakai selimut untuk nutupin anunya, pasti nggak bakalan aku kasih daster seperti ini," batinnya. Meskipun ada rasa bersalah terhadap pria itu, namun menurutnya ini merupakan solusi terbaik."Besok, jika situasi di luar sudah aman, aku akan ke pasar untuk membelikan kamu baju dan ikan gabus." Zahira berkata sambil memotong kentang."Aku tidak suka ikan gabus." Mendengar nama ikan itu saja, sudah membuatnya ragu untuk mencoba. "Rasa ikannya sangat enak, kamu harus mencobanya dulu," bujuk Zahira. Arion hanya diam saat mendengar ucapan gadis tersebut.Zahira sudah tidak berbicara lagi. Gadis itu mulai sibuk dengan menu yang akan dimasaknya. Sebenarnya Arion ingin beranjak dari duduknya dan berdiri di samping Zahira. Dia ingin melihat secara langsung, apa yang sedang di masakan oleh gadis tersebut. Namun luka-luka ditubuhnya terasa amat sakit, perih, nyeri dan berdenyut-denyut, hingga membuat pria itu memilih untuk tetap duduk"Apa sudah selesai?" Arion memand

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 7

    Pria itu menatap wajah cantik Zahira. Sampai saat ini ia masih belum percaya bahwa gadis itu seorang dokter."Bila melihat wajahmu aku sangat tidak percaya kalau kamu itu seorang dokter, karena kamu tampak masih sangat muda." Akhirnya Arion mengungkapkan keraguannya. Zahira tersenyum ketika mendengar keraguan yang dirasakan oleh pria tersebut. "Usia 5 tahun aku sudah kelas 1 SD dan aku selalu mendapat juara kelas di sekolahku. Bahkan aku selalu memegang juara umum di sekolah. Aku selalu berprestasi, mulai dari sejak di taman kanak-kanak hingga sampai aku tamat SMA. Di usia 17 tahun aku sudah menyelesaikan sekolah SMA dan aku lulus di kedokteran. Umur 21 tahun aku berhasil menyelesaikan studi S1 kedokteranku dan cumlaude dengan IPK 3,95 dan menyelesaikan studi 3,6 bulan. 1,6 tahun, aku selesai koas." Dengan penuh kebanggaan gadis itu menceritakan presentasi yang dimilikinya. Mulut Arion terbuka ketika mendengar penjelasan dari Zahira. Ini untuk pertama kalinya, ia mendengar cerita g

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 209

    Alex menunggu di depan ruang operasi bersama dengan Arion dan Sebastian. Namun karena operasi berjalan sangat lama, Arion dan Sebastian pulang. Kini tinggal Alex seorang yang menunggu. 20 jam menunggu akhirnya lampu yang menyala di ruang operasi dipadamkan. Ini pertanda bahwa operasi telah selesai. Namun tetap saja Alex merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat. Bagaimana jika operasi tidak berjalan dengan baik. Hal itu rasanya tidak mungkin, mengingat tim dokter yang disediakan oleh Arion bukanlah tim Dokter sembarangan. Bahkan Arion mendatangkan dokter-dokter dari luar negeri yang memang sudah terkenal dengan kemampuan dibidangnya masing-masing. Pintu ruangan terbuka, tim Dokter pun keluar dari dalam ruangan. "Dokter Vandra, bagaimana kondisinya?" Alex langsung bertanya dengan Vandra yang merupakan ketua tim."Operasi berjalan dengan lancar namun pasien masih dalam keadaan kritis. Dalam artian kita akan menunggu selama 24 jam untuk memantau kondisi pasien. Jika kondisi pa

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 208

    Arion sibuk mengganti popok putrinya yang sedang pup. Dengan sangat telaten, pria tampan itu membersihkan pantat bayinya dengan tisu basah. Setelah bersih barulah memasangkan popok yang baru. Arion sangat menikmati perannya menjadi seorang ayah. Ketika putri kecilnya menangis, ia yang bangun lebih dulu. Jika bayi cantik itu bangun karena merasa tidak nyaman dan meminta diganti pipok, Arion tidak akan membangunkan istrinya, dia yang akan menganggti sendiri."Anak Daddy sudah wangi." Arion tersenyum dan mencium pipi bulat putrinya. "Kamu sangat cantik, Mirip mommy." Arion berkata sambil memandang Zahira yang tertidur lelap. Bayi cantik itu memandang Arion dengan bibir bulat. Seakan ia sedang berbicara dengan Daddy nya. Wajah bayi cantik itu sangatlah sempurna. Hidung mancung, bibir kecil, warna kulit putih kemerahan dan rambut yang berwarna coklat. Meskipun paras wajahnya mirip Zahira, namun warna kulit, hidung, mata, Serta alis, milik sang Daddy. Sepertinya bayi cantik itu sangat p

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 207

    "Paman, sudah 1 bulan aku disini. Aku bosan mencium aroma obat dan juga aroma desinfektan. Aku rindu aroma kamar. Aku rindu dengan tempat tidur yang empuk seperti di dalam kamar ku. Paman, Aku ingin pulang. Apa Paman bisa meminta izin dengan dokter?" Tanya Shelina. Alex diam beberapa saat. "Ya Paman, aku sudah tidak mau lagi merasakan seperti ini. aku ingin pulang saja. Aku sudah lelah merasakan jarum suntik yang selalu menusuk kulit ku. Aku juga sudah bosan minum obat, hingga lidah ku terasa pahit. Aku ingin menikmati hidup, makan yang banyak tanpa larangan. Minum-minum yang manis dan segar. Aku juga ingin makan bakso dengan cabe rawit." Shelina sudah seperti orang yang pasrah dan putus asa. Ia tidak ingin menghabiskan sisa umurnya di atas tempat tidur pasien. "Kamu jangan bicara seperti itu. Dokter sedang mengatur jadwal operasi kamu. Ada orang yang bersedia mendonorkan mata serta ginjalnya." Alex memberi tahu Shelina. Setelah mendengar ini, ia berharap Shelina akan bersemang

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 206

    Mendengar perkataan Arion, Zahira pun menganggukkan kepalanya. Dia kembali mengejan. Satu kali, dua kali hingga 3 kali, akhirnya terdengar suara bayi memenuhi ruangan. Suaranya benar-benar ngebas dan melengking. "Bisa dipastikan bakal jadi rocker." Dokter yang membantunya berkata dengan tertawa. Bayi perempuan itu benar-benar sangat cantik dengan hidung yang mancung seperti Daddy nya. Sedangkan bibir kecil seperti mommy nya. "Ini tidak mirip dengan dokter Zahira." Dokter itu langsung memberikan penilaian sambil mengamati wajah cantik bayi tersebut."Iya, mirip dengan Daddy nya," kata suster yang satunya. "Ini mirip dokter Zahira." Suster yang sedang membersihkan bayi cantik itu ikut berbicara. "Mirip sekali dengan dokter Zahira," kata dokter anak yang sedang memeriksa detak jantung bayi. Arion dan Zahira tampak kebingungan ketika melihat tim medis yang ribut memperdebatkan masalah anak yang mirip ibu atau mirip ayahnya. "Sebaiknya kalian jangan berkelahi. Kami membuat dan saling

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 205

    Didalam mobil Sebastian duduk di posisi tengah. Sedangkan Zahira di sebelah kiri dan Zia disebelah kanan. Pria itu tampak kewalahan ketika menghadapi istri, serta istri dari keponakannya. Rambutnya ditarik dari sebelah kanan dan kiri. Hingga dia harus merasakan sakit di kulit kepalanya. Mengapa kedua wanita ini begitu sangat kejam hingga menyiksanya seperti ini. Sebenarnya yang salah siapa, apakah calon anak dan juga calon keponakannya? Sebastian hanya bisa pasrah ketika rambutnya di tarik dari segala arah. Bukan hanya rambut saja yang ditarik Zahira dan Zia, tangan kiri kanan juga menjadi sasaran kesakitan kedua wanita tersebut.Selama perjalanan ke rumah sakit, Sebastian merasakan penderitaan yang luar biasa. Kedua wanita itu yang akan melahirkan, namun dia juga merasakan kesakitan yang tidak kalah hebatnya. Belum lagi Zia yang mengomel karena menganggap ini semua karena ulah Sebastian.Namun rasa kesal di hatinya mendadak hilang ketika melihat wajah Zia yang begitu sangat kesaki

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 204

    Mpok Siti berlari ke rumah Sebastian tanpa memutuskan sambungan telepon dengan Arion. "Tuan Sebastian!" Empok Siti langsung memanggil Sebastian. "Ada apa mpok." Sebastian tampak sedang panik. Pria itu baru saja keluar dari kamar sambil memapah istrinya."Tuhan Sebastian, Nyonya Zahira sedang kesakitan. Sedangkan Tuan Arion sekarang di rumah sakit. Jika menunggu tuan Arion pulang, takutnya Nyonya Zahira kelamaan menahan sakitnya. Apakah tuan bisa membawa Nyonya Zahira ke rumah sakit." Mpok Siti berkata dengan tergesa-gesa. Tampak jelas bahwa wanita paruh baya itu benar-benar panik dan mencemaskan kondisi majikannya. "Zia juga sedang kesakitan mau melahirkan. Saya juga mau ke rumah sakit. Baiklah sekalian saja saya akan membawa mereka langsung ke rumah sakit," kata Sebastian "Nyonya Zia juga akan melahirkan?" Mpok Siti terkejut ketika mendengar perkataan dari Sebastian. "Iya, Mpok tolong bawakan tas ke mobil." Sebastian menunjuk tas yang sudah disiapkannya."Baik Tuan." Mpok Siti

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 203

    "Paman, segera temukan orang yang menyiram Sherina dengan air keras. Aku yakin pelakunya sama dengan orang yang menikam Shelina." Arion berkata dengan wajah marah.Meskipun Heru begitu kejam terhadapnya namun ia tidak sepenuhnya membenci Shelina. Rasa sayang terhadap Shelina tidak akan pernah hilang begitu saja.Melihat Shelina sakit hingga tubuhnya kurus seperti ini saja sudah membuat dia sedih. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada yang mau mendonorkan ginjal untuk gadis malang tersebut."Baik," jawab Alex. Tanpa di perintahkan Arion, ia akan mencari orang itu sampai dapat. "Berikan perawatan terbaik untuk Sherina. Aku ingin dia ditangani oleh dokter kulit terbaik. Begitu juga dengan matanya. Jika perlu kamu boleh mendatangkan dokter dari luar negeri. "Arion berkata sambil memandang Dokter Vandra yang duduk di depannya. "Baiklah, aku memiliki teman yang merupakan dokter terbaik di dunia. Aku akan mengundangnya datang ke sini. Aku yakin dia pasti bersedia untuk memb

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 202

    Setelah selesai menjenguk sang Papi, Shelina berpindah ke lapas perempuan. Ia di kursi tunggu sambil menunggu kedatangan sang Mami dan juga Kakaknya. Shelina tersenyum ketika melihat Ema dan Alina datang secara bersama. "Mami, Shelin bahwa dimsum." Dengan senyum ceria Shelina memeluk Ema. Setelah seluruh keluarganya ditahan, Shelina kehilangan semangat dalam hidupnya. Ia juga tidak bisa bebas keluar, karena pembencinya yang begitu banyak. Dimanapun Shelina berada, Jika berjumpa dengan masyarakat, pasti langsung di hujat. Tak jarang juga, ia dipukul dan dipermalukan di depan umum. Karena statusnya anak seorang pembunuh. Naman Irwan yang melekat di belakang namanya, membuat Shelina tidak bisa bekerja di manapun. Namun walau seperti kondisinya, Shelina tetap tidak mengeluh dan menyalakan orang tuanya."Wah enak sekali, apa ini Shelin yang masak?" Ema langsung membuka kotak makanan dan mencicipi masakan yang dibawakan Shelina."Iya dong mi," jawab Shelina dengan bangga."Enak sekali k

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 201

    Shelina tidak kuasa menahan tangisnya ketika melihat berita. Pemberitaan diberitahukan bahwa tanggal eksekusi mati untuk 3 orang terpidana pembunuhan sadis sudah di tetapkan. Tanggal 25 Januari 2025, tiga orang terpidana akan dieksekusi. Terpidana itu adalah Heru Irawan 50 tahun, Ema Sari 47 tahun, Alina Irawan, 25 tahun. Itu artinya hanya satu Minggu lagi. Seharusnya Heru sudah di hukum mati sejak tanggal 10 November 2024. Namun ternyata diundang hingga tanggal 25 Januari. Shelina duduk termenung sambil memandang foto keluarga. Foto ini diambil ketika Alina baru kembali dari Paris. Ia tidak menduga bahwa inilah foto terakhirnya bersama keluarga. Kuat tidak kuat, ia harus tetap menghadapinya dan mencoba untuk iklas menerima kematian orang-orang yang disayanginya dengan cara seperti ini. Mungkin dengan cara kematian seperti ini dosa-dosa mereka dapat sedikit terampuni. Tubuh Shelina semakin lama semakin lemah. Kesehatannya juga semakin memburuk. Seharusnya dia sudah menjalani operasi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status