WARNING AREA 21++ “Nyonya, kartu merah sudah dibuka." Kali ini siapa lagi yang akan menjadi suaminya? Serena Ambrose, satu-satunya wanita yang tersisa di garis keturunan keluarga Ambrose yang merupakan keluarga yang sangat terkenal di Milan, Italia. Kakeknya memiliki ambisi untuk mendatangkan cucu perempuan pertama di Keluarga Ambrose. Tetapi, bukan itu masalahnya. Entah gosip dari mana Serena mendengar bahwa kakeknya akan menikahkannya sebanyak 15 kali hingga akhirnya akan mendapatkan cucu perempuannya. Serena tidak pernah percaya gosip tak masuk akal itu. Tetapi hal itu sirna ketika kakeknya menikahkannya lagi 2 minggu setelah Serena menikah dengan suami pertamanya. Lalu apakah gosip tentang suami ke-15 itu benar? Siapa pria yang akan menjadi suami ke-15 Serena? Lalu apa yang akan terjadi dengan semua suami Serena ketika orang dari masa lalu Serena kembali hadir?
Lihat lebih banyak“Nyonya, saya ucapkan selamat kepada anda karena kartu merah baru saja dibuka.”
Bagai disambar petir di siang bolong, seorang wanita seksi yang tengah berada di ruangan kerjanya itu mendadak tercengang.
“APA?!” pekiknya memastikan apa yang barusaja dia dengar.
“Benar nyonya … anda diminta untuk datang ke mansion utama hari ini pada pukul 7 malam,” lanjut pelayan itu dengan nada yang bergetar karena dia sedang berbicara dengan satu-satunya pewaris dari keluarga paling berpengaruh di Italia.
Kartu merah ke-14 sudah dibuka dan dia barusaja menikah dengan suaminya yang ke-14 dua minggu lalu. Apa mereka sudah gila? Setiap kakeknya mengumumkan tentang orang yang akan menikah dengannya Serena selalu was-was. Sebab semua pria yang pergi dan masuk ke mansionnya bisa saja menjadi suaminya.
“Siapa?” Serena—wanita yang tengah diajak berbicara oleh pelayan itu bertanya dengan pertanyaan yang sangat singkat namun mampu membuat pelayan itu gugup setengah mati.
“Itu … Maafkan saya nyonya, saya tidak diizinkan untuk memberita—"
PRANG!!!!!
Sebuah vas bunga sudah berserakan di lantai. Serena menjambak rambutnya frustasi. “Keluar!”
Tanpa menunggu suruhan kedua kalinya, pelayan itu keluar, meninggalkan Serena yang berteriak frustasi karena masalah itu tidak pernah ada ujungnya.
KLEK!!!
“Kenapa kamu lama sekali, sayang?” Suara yang muncul dari lift rahasia di balik sebuah rak buku itu membuat fokus Serena teralihkan.
Seorang pria tampan dengan mata biru dan rambut cokelatnya yang menawan keluar sambil membawa segelas wine di tangannya.
“Sudah berapakali aku katakan jangan kesini seenaknya!” bentak Serena dengan nada yang marah. Penampilannya yang sudah kacau itu membuat suasana semakin menegangkan.
“Aku tidak bisa membuang sedetikpun waktu jika itu tentangmu, Serena,” ucap pria itu sensual sambil mencium tangan Serena dengan sangat lembut.
“NICHOLAS!” seru Serena sambil menyentakkan tangannya dari genggaman pria tampan itu. “Tunggu di bawah, bodyguardku bisa masuk kapan saja!” bisik Serena setelah menyadari suaranya meninggi ketika mengatakan nama pria itu.
Nicholas Rodriguez—pria tampan yang sangat terkenal di Amerika bahkan Eropa karena kekayaannya. Wajah tampannya adalah sebuah bonus. Pria ini sudah bekerja untuk Serena semenjak keluarganya menikahkannya dengan sembarang pria. Mereka berdua berhubungan secara diam-diam dan semuanya berjalan dengan mulus karena kekuatan Nicholas.
“Kenapa kamu terlihat sangat kesal, hm?” tanya Nico sambil mengusap pelan pipi Serena.
“Ikut aku! Kita tidak bisa berbicara disini,” jawab Serena sambil celingak-celiguk melihat keadaan diluar ruangan kerjanya.
Serena dan Nicholas berjalan mendekati rak yang berisi berkas-berkas lalu menekan tombol hitam yang ada di balik salah satu berkas dan rak kaca tersebut akan terbuka dan memperlihatkan lift yang akan membawa mereka ke ruangan bawah tanah yang hanya diketahui oleh Serena dan Nico.
“MPHH!!!” Nicholas langsung melumat kasar bibir Serena ketika mereka sudah sampai di ruangan rahasia itu.
“Nico! Kau harus bekerja dulu untuk mendapatkan bayaranmu,” sindir Serena sambil berusaha mendorong bahu kekar Nico.
“Ayolah, sayang. Kita baru bertemu setelah satu minggu. Aku sangat merindukanmu,” ucap Nico dengan nada yang sangat sensual sambil melepas kancing kemeja Serena.
“Aku akan segera menikah, lagi!”
DEG!!
Nico seketika berhenti melakukan kegiatannya. Pria itu menatap gadis yang mengatakan itu dengan tatapan bingung, marah, dan terkejut yang bercampur menjadi satu.
“Apa Fredrick sudah gila?” pekik Nico sambil mengumpat mengucapkan nama keramat yang paling ditakuti oleh seluruh orang di Italia.
Pasalnya, baru beberapa bulan yang lalu gadis pujaannya ini dinikahkan dengan seorang dokter, dan lagi?
Fredrick Ambrose adalah pemilik hotel Serenity yang merupakan hotel mewah yang sangat terkenal di Italia. Tapi, di dunia gelap Fredrick bukan hanya pria yang mengelola hotel mewah tetapi merupakan senior dari kalangan mafia kelas kakap yang ada di Milan. Dan kabar buruknya lagi, pria yang adalah kakek Serena itu masih kalah licik dari papanya, Jack Ambrose.
“Aku mendengar kakek menelpon dengan seseorang malam itu dan mengatakan bahwa pernikahan akan diadakan setelah aku diresmikan menjadi direktur utama dari Serenity,” jelas Serena.
“APA? Itu kurang dari seminggu Serena!” ucap Nico kini berubah posisi dengan bangun sambil mengecek sesuatu di ponselnya dan meninggalkan Serena yang hampir telanjang di dekat sofa.
Nico menyeringai. “Permainan ini semakin menarik. Jadi akhirnya setelah belasan pria yang dinikahkan denganmu, pria ini yang disiapkan untuk menjadi suamimu yang resmi?” tanya Nico masih dengan tatapannya yang lurus dan menyeramkan.
“Kita harus hati-hati. Dia tidak mungkin pria sembarangan,” balas Serena sambil menatap ke arah Nico dengan tatapan khawatir.
“Apa perlu aku musnahkan seluruh pria yang ada di negara ini untukmu, Sayang?” tanya Nico dengan raut wajah tampannya yang penuh ambisi dan keyakinan.
“Jangan lakukan apapun tanpa perintahku!” Serena mengucapkan itu dengan nada yang serius. Bukan karena dia takut Nico akan kenapa-napa tapi takut jika Nico benar-benar melakukannya.
“Ya, ya. Aku paham. Anak buahku sudah menyelidiki orang itu. Jangan khawatir aku bisa membereskannya dengan cepat. Sekarang kemarilah, aku bisa gila jika tidak berada di dekatmu, Serena,” ucap Nico sambil menarik Serena mendekat dan mulai melanjutkan aksinya melepas sisa kancing kemeja Serena.
“Ahh! Nico,” desah Serena membuat seringaian kecil muncul di wajah tampan Nico.
“Mendesahlah hanya untukku, kau mengerti, hm?” Nico mencumbu setiap inci leher jenjang Serena sambil menarik rambut panjang legam miliknya dengan sangat sensual.
“AKH!!” pekik Serena ketika Nico mengangkatnya tanpa melepaskan ciumannya dan melempar tubuh seksinya ke atas kasur.
3 jam kemudian…..
Ruangan itu hanya dipenuhi oleh desahan dan juga kata-kata sensual dari Nico hingga Serena tertidur pulas di pelukan Nico. Kini, jam menunjukkan pukul 18 lewat 30 menit tapi Serena belum kunjung bangun.
Drtt!! Drttt!!
Suara ponsel yang berdering membuat Serena seketika terbangun. “Ahhh! Aku tertidur lagi,” ucap Serena dengan nada serak sambil memindahkan tangan kekar Nico yang melingkar di pinggangnya.
“Hmmm… jangan kemana-mana!” Nico semakin mengeratkan pelukannya membuat Serena mendesah kesal.
“SIAL!” Serena mengumpat ketika melihat ada 50 panggilan tak terjawab dari kakeknya.
“Bagaimana ini? Aku hanya mempunyai waktu 30 menit.”
Dengan cepat Serena beranjang dan memakai pakaiannya yang tersisa seadanya dan berlari menuju lift.
“Nico! Aku akan menghubungimu setelah ini!” ucap Serena sebelum menghilang di balik lift yang membawanya ke basement.
“Ayolah cepat!!” Serena mengetukkan kakinya dengan tidak sabaran ketika dia mengendarai mobil Bugatti miliknya memecah jalan Kota Milan dengan kecepatan diatas rata-rata.
Ini adalah pertemuan yang sangat penting bagi kakek dan papanya, jika sampai Serena terlambat entah hukuman apa yang akan didapatkannya.
“SIAL!!” umpatnya lagi ketika dia terjebak lampu merah, tapi dia hanya punya waktu 7 menit lagi. Dengan sekali hentakan, Serena menerobos lampu merah itu dan melajukan mobilnya dengan cepat.
“Persetan dengan semuanya! Aku harus sampai sebelum terlambat.” Lagi, Serena mengumpat sendiri.
Serena terus melajukan mobilnya dengan cepat hingga memasuki area perumahan mewah tempat tinggal utama dimana kakek dan papanya tinggal.
Namun, ketika Serena ingin berhenti, remnya malah tidak berfungsi.
“Kenapa ini?” ucap Serena dengan panik. Tanpa memperhatikan di depannya Serena berteriak ketika hampir menabrak sebuah mobil hitam di depannya.
BRAK!!!
“AAKHHH!!!”
Suasana di dalam mansion yang megah itu berubah drastis. Dari ketegangan yang membara hingga keheningan yang mencekam, kini hanya ada tatapan-tatapan penuh kebingungan dan keterkejutan. Fredrick duduk dengan lemas di kursi besar, matanya menatap kosong ke arah Serena, Jack, dan Dante. Semua dalih, semua kebohongan yang ia ciptakan selama bertahun-tahun, akhirnya terungkap.Sementara itu Serena merasa baru melihat cahaya di dalam kehidupannya yang selama ini penuh dengan intrik dna teka tekiu. Raasanya dia terlahir kembali dan semua puzzles yang selama ini ada sudah terjawab dengan jelas.Kakeknya, Fredrick adalah dalang dari balik semua ini. Ternyata selama ini orang yang Serena pikir melakukan semuanya demi kebaikannya bukan melakukannya dnegan tujuan itu. Teryata selama ini Serena salah besar.Dia bahkan rela mengorbankan masa mudanya untuk menikah dengan banyak pria dna melawan semua ras atrauma dan takutnya untuk mengetahui fakta bahwa Fredrick bukanlah kakek kandungnya sendiri te
Ruangan besar di mansion Fredrick dipenuhi dengan ketegangan yang semakin memuncak. Fredrick yang masih syok setelah Jack memberitahukan semua tentang siapa sebenarnya orang-orang di sekeliling Serena, kini berusaha mencari celah untuk memutarbalikkan keadaan. Di sisi lain, Dante dan Serena tidak bisa mengabaikan firasat buruk yang muncul setelah melihat cara Fredrick mencoba memanipulasi Jack.Dante, yang sudah cukup lama mengamati gerak-gerik Fredrick, memutuskan untuk mengambil langkah terakhir yang ia harap tidak perlu dilakukan. Dengan isyarat yang hampir tak terlihat, dia memanggil semua anak buahnya yang juga merupakan suami Serena untuk memasuki ruangan. Mereka muncul satu per satu, berdiri berjajar di belakang Dante, dengan sikap penuh hormat dan waspada.“Kalian bisa masuk sekarang!” Suara berat milik Dante sontak membuat semua orang yang ada di sana menoleh, terutama Fredrick dan betapa terkejutnya dia saat melihat semua orang yang sudah dia bayar untuk menjadi suami Serena
Ruangan di mansion Fredrick semakin tegang setelah Jack, dengan bodohnya, mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Fredrick. Fredrick, yang tadinya terlihat rapuh setelah diberitahu tentang kenyataan yang mengejutkan oleh Jack, kini bangkit kembali dengan penuh semangat untuk memanipulasi putranya. Serena dan Dante, yang sebelumnya mengamati percakapan tersebut melalui CCTV dan alat pendengaran, kini berada dalam keadaan panik. Jack, dalam momen kebingungannya, memutus semua akses mereka terhadap percakapan itu. Dante menyadari situasi semakin tidak terkendali, dan mereka harus bertindak cepat.“Dia menutup aksesnya!” Dante berkata dengan nada tajam, jelas menunjukkan kekesalannya. Serena, yang berdiri di sampingnya, merasakan kekhawatiran yang mendalam. Wajahnya terlihat panik, apalagi saat melihat Dante yang panik dia menjadi semakin panik. PAdahal Serena yakin dia bisa tenang kalau Dante tenang karena dialah inti dari semua ini, dia yang menjalankan rencana ini dna dia juga y
Jack berdiri tegak di depan Fredrick, matanya penuh amarah dan kebingungan. Fredrick, yang selama ini dikenal sebagai pria berkuasa dan tak tergoyahkan, kini terlihat berbeda—rentan dan terguncang. Setelah Jack mengungkapkan bahwa semua suami Serena adalah anak buah Dante, bukan Fredrick, suasana di ruangan itu berubah drastis. Fredrick yang biasanya tenang, tiba-tiba terlihat syok, wajahnya memucat seolah darahnya mengalir keluar dari tubuhnya.Apa yang barusaja dia dengar dari mulut putranya adalah hal terakhir yang mungkin terlintas di otaknnya, saking terkjeutnya dia saat ini. Apa katanya? Semua orang yang sudah dia sewa selama ini untuk memata matai Serena ternyata adalah anak buah Dante? Orang kriiman pria itu?Wah! Bahkan jantung Fredrick bergetar hebat saat ini, dia merasa sesuatu yang berbeda, seakan akan dia bisa mencium sesuatu bruuk akan segera terjadi. Tapi tidak! dia sudah sampai sejauh ini dan dia tak akan menyerah begitu saja.Fredrick memegang dadanya dengan tangan ge
Di dalam ruangan yang dingin dan penuh dengan ketegangan, Jack berdiri tegak di depan ayahnya, Fredrick, yang masih terguncang oleh pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilontarkan putranya. Fredrick hendak keluar, namun Jack dengan tegas menghalangi jalannya, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Dante, yang menyaksikan semua ini dari ruangan pengawasan bersama Serena, terkejut melihat Jack berani menahan ayahnya sendiri—tindakan yang bukan bagian dari rencana mereka.Netra kedua pasangan suami istri itu langsung fokus menatap layar monitor yang ada di depan mereka. Awalnya niat Dante dan Serena ingin melepas headset yang mereka pakai untuk alat bantu pendengaran tapi niatnya langsung mereka urungakn saat melihat Jack menghentikan Fredrick untuk berjalan keluar.“Dante!” Suara Serena terdengar menggema di ruangan pengawasan itu. walau Dante memakai headset dia bisa mendengarnya, suara Serena bergetar hebat. Apa dia juga memikirkan hal yang sama dengannya?Dante sontak menoleh
Malam itu di mansion utama, ketegangan terasa begitu kuat, hampir seperti udara berat yang memenuhi setiap sudut ruangan. Jack, dengan wajah tenang tapi penuh tekad, melangkah ke dalam rumah besar tempat ia dulu dibesarkan, kini di bawah bayang-bayang kegelapan yang lebih dalam dari sekadar usia tua. Ia tahu, malam ini adalah waktu untuk mengungkap kebenaran, untuk menguji apakah Fredrick, ayahnya sendiri, benar-benar dalang di balik semua kekacauan yang telah menghancurkan hidup putrinya, Serena.Jack sebenarnya masih tak habis pikir dengan apa yang terjadi, tapi melihat semua bukti yang Dante berikan membuatnya juga mempertanyakan dirinya selama ini. DIa tau apa yang dilakukan Fredrick pada Serena dan alasnanya adalah karena ingin menyembuhkan Serena ia tau itu tapi pertanyaan Dante tentang itu membuatnya juga bertanya tanya.Selama hampir 6 tahun ini Jack tak pernah bertanya kenapa ayahnya itu begitu terobsesi ingin menyembuhkan Serena. Bahkan Jack tak pernah bertnaya karena selma
Konferensi pers yang menghebohkan itu berakhir dengan tiba-tiba. Serena, yang semula berdiri dengan percaya diri di hadapan puluhan kamera, kini merasa dunianya mulai runtuh dan sedikit panik. Kedatangan Jack, papanya, merubah segalanya. Sebelum dia bisa menyelesaikan semua pengakuannya, dia terpaksa meninggalkan panggung dengan tergesa-gesa."Serena, kita harus pergi sekarang," desak Jack, menarik lengannya dengan cengkeraman yang tegas namun penuh kekhawatiran. Wajah Serena juga tak kalah syok saat melihat pria yang paling dia kenal ini ada di sini secara tiba-tiba padahal selama berbulan bulan Jack tak pernah pulang karena ada urusan bisnis yang Serena yakini disuruh oleh kakeknya untuk pergi menjauh tapi akhirnya ia kembali sekarang.Serena berusaha menolak, matanya melirik ke arah Dante yang masih berdiri tenang di dekatnya, tetapi tatapan ayahnya yang penuh dengan ketegangan membuatnya sadar bahwa perlawanan tidak akan ada gunanya. Dengan berat hati, Serena menundukkan kepala da
Konferensi pers Serena berjalan dengan tegang, menggemparkan semua orang yang hadir. Ruangan itu dipenuhi dengan kilatan kamera dan suara berdesir dari wartawan yang tak sabar menunggu pernyataan lebih lanjut dari Serena, yang berdiri tegak di tengah panggung. Di sisinya, Dante berdiri tenang, sementara di belakang mereka, empat belas pria yang mengaku sebagai suami Serena berdiri dalam formasi yang rapi, wajah mereka tanpa ekspresi, seolah sudah siap menghadapi apa pun.Serena menatap lurus ke depan, matanya menyapu para wartawan yang sibuk mencatat setiap kata yang diucapkannya. "Saya tahu ini sulit dipercaya," katanya dengan suara tegas, "tetapi saya ingin mengklarifikasi semuanya di hadapan kalian semua." Ucapan Serena seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan mereka para wartawan sama sekali tak ingin kehilangan sedikitpun dari semua momen menegangkan ini.Seorang wartawan di barisan depan dengan cepat mengangkat tangannya, suaranya penuh rasa ingin tahu. "Bagaimana bisa
Pagi yang cerah di Milan berubah menjadi hari yang penuh kejutan saat berita tentang konferensi pers mendadak yang diadakan oleh Serena menyebar. Wartawan dari berbagai media berkumpul di depan sebuah gedung megah, berdesak-desakan, mencoba mendapatkan posisi terbaik untuk meliput acara yang telah memicu kehebohan luar biasa. Kamera-kamera siap merekam setiap detik, sementara mikrofon dari berbagai stasiun berita diarahkan ke arah podium yang masih kosong.Bayangkan saja, seorang Serena Ambrose yang tanpa skandalpun bisa menghebohkan masyarakat hanya dengan konferensi pers dadakannya itu, apalagi kini, wanita itu sedang menjadi bualan seantero Italia karena videonya yang menikah dengan banyak pria sudah beredar di kalangan masyarakat dan membuat heboh semuanya.Bahkan, ke-14 pria yang Serena nikahi waktu itu tidak diblur wajahnya dan membuat nama mereka juga ikut terseret, seperti Dominic yang terkenal merupakan anak buah Fredrick dan Vicenzo yang memang terkenal karena keahlian bela
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen