Share

Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh
Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh
Author: Liazta

Bab 1

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-03-16 00:08:42

"Apa kita langsung pulang ke mansion tuan Arion?"

"Iya," jawab pria tampan 32 tahun itu, singkat.

Beberapa minggu ini, dia sangat sibuk mengurus proyek mega triliun di kantor dan membutuhkan waktu untuk beristirahat.

Dia bahkan sampai meminta asistennya untuk menggantikan rapat hari ini.

Tak lama setelahnya, sang sopir pun segera mengemudikan mobil mewah keluaran Amerika milik Arion.

Pria itu sedikit memandang ke belakang dari kaca spion yang tepat di atas kepalanya.

Meskipun tampak tenang. Namun, jantungnya berdegup dengan cepat dengan rencana yang akan dieksekusi hari ini.

Namun selama 6 bulan menjadi sopir pribadi seorang Arion Jackson, utungnya pria itu sudah sangat hafal seperti apa kebiasaan sang bos.

Jadi, dia tidak banyak bertanya dan fokus dengan kemudinya.

Di sisi lain, Arion mengambil botol air mineral yang terletak di dashboard penyimpanan minuman. Dibukanya botol minuman itu dan kemudian meminum air hingga lebih dari setengah bagian.

Lidahnya seperti sedang mengecap rada yang berbeda dari rasa air minum itu.

Arion lantas memandang botol minum di tangannya. Namun, tidak ada hal yang mencurigakan saat membuka tutup botol yang masih bersegel.

Mungkin saja ini rasa obat dari air mineral, pikirnya.

Hanya saja, Arion perlahan merasa matanya mengantuk. Tak tertahankan, hingga pada akhirnya pria berwajah tampan itu tidur.

Tanpa diketahui Arion, mobil yang dikemudikan oleh sopirnya melaju kencang dan berlawanan arah dari mansion miliknya.... dan sang sopir tersenyum puas.

***

"Ini bukan jalan menuju ke masion."

Entah sudah berapa lama pria itu tertidur, tetapi Arion merasakan kepalanya yang terasa pening.



Terlebih, dia bingung kala melihat jalan yang saat ini dilewatinya.


"Kau ingin membawaku ke mana?" Firasat Arion tidak enak pada sang sopir.

"Saya ada keperluan sebentar tuan." Pria itu menjawab dengan tenang.

"Apa maksudmu?"

"Nanti tuan akan tahu sendiri,"  jawab si supir begitu tenang.

Hanya saja, dalam hati dia merasa kesal karena targetnya sadar sebelum waktunya.

"Dia sudah sadar," katanya sambil berbisik. Di dekat telinganya, menempel alat kecil yang menjadi penghubung dengan si big bos.

Meskipun suara orang itu terdengar begitu sangat kecil namun Arion dapat mendengar dengan jelas. Dalam situasi seperti ini dia tidak ingin lengah.

Arion lantas mengeluarkan ponselnya.

Namun belum sempat dia mengetik pesan kepada orang yang diyakininya bisa membantu, tiba-tiba saja mobilnya sudah diserempet oleh mobil yang di belakang.

Brak!

CIT!

Sopir itu menghentikan mobilnya ketika satu mobil tepat berada di depannya.

Hal ini jelas membuat Arion bingung.

Apakah yang datang orang yang akan menyelamatkannya?

Tapi dia belum melakukan apapun!

Untuk berjaga-jaga, Arion lantas mengamankan ponselnya ke dalam saku celana.

Terlebih, Arion merasa aneh kala sopirnya terlihat santai tanpa ada raut kecemasan di wajahnya.

"Sebaiknya tuan turun," ucap sang sopir  melepaskan sabuk pengamannya.

"Sial," batin Arion kala menyadari sudah ada 6 orang pria bertubuh besar dan kekar berdiri di belakang serta di samping mobilnya.

 Arion lantas turun  dan menarik baju si lelaki itu dari belakang. "Apa yang ingin kau lakukan?"

Namun, pria itu hanya tersenyum sinis tanpa menjawab.

Saat ini mereka berada sudah jauh di dari ibukota. Lokasi ini juga cukup sepi karena di pinggir jalan ini hanya ada beberapa toko.

Pemukiman penduduk berada di dalam.

Arion menyadari bahwa situasi ini sulit. Pria itu lantas mencoba untuk mencari senjata api yang selalu disimpannya di dalam mobil.

Sialnya, senjata api itu tidak ada!

Sadar nyawanya sedang terancam, pria itu memilih turun di posisi pintu sebelah kiri. Arion baru menyadari bahwa ternyata air mineral yang tadi diminumnya sudah dicampur oleh serbuk yang membuat dirinya mengantuk dan kini kepalanya terasa sedikit berat.

Melihat Arion keluar dari pintu sebelah kiri ke 6 pria itu ikut memutari mobil dan berdiri tidak jauh dari mangsanya.

"Apa yang ingin kalian lakukan?" tanya Arion.

"Tentu saja nyawa anda," jawab salah satu dari pria bertubuh tinggi itu sambil mengeluarkan senjata tajam dari belakang punggungnya.

Arion tahu bahwa pisau yang dipegang pria itu sangat tajam terlihat dari matanya.

"Anda bangun terlalu cepat tuan, sehingga Anda membuat pekerjaan kami jadi bertambah." Si supir tersenyum memandang Arion.

"Siapa yang memerintah kau?" tanya Arion. Meskipun nyawanya sedang terancam seperti ini, namun Arion tidak terlihat takut sedikitpun. Dia hanya merasa kecewa dan marah ketika dikhianati seperti ini.

Pertanyaan yang dilontarkan Arion bukanlah sebuah pertanyaan yang lucu, namun ketujuh pria itu tertawa ngakak.

"Kami akan memberitahu jika nanti kau sudah diambang kematian," ucap salah seorang yang kini datang menyerang.

Brak!

Arion mengelak dari tendangan pria itu dan mulai menyerang. Satu tendangan tepat mendarat di perut pria tersebut.

Melihat rekannya terkena pukulan oleh Arion, 2 pria maju ke depan. Mereka mulai menyerang.

Arion melawan serangan demi serangan yang diberikan oleh lawannya. 

"Kami pastikan kau akan mati," kata pria berambut gondrong.

Mereka akan memanfaatkan kondisi Arion yang sedang kesakitan. Tanpa menunggu kedua pria itu kembali menyerang.

Bugh!

Untungnya, Arion berhasil menghindar ketika salah satu lawan akan menendang bagian kepalanya.

Dengan gerakan cepat dia mendaratkan tendangan di kepala lawan lawannya itu.

Kemampuan ilmu bela dirinya memang tidak perlu diragukan. Meskipun kondisi kepala yang terasa pusing namun tidak membuat musuh dengan mudah melumpuhkannya.

Di sisi lain, kelompok lawan terkejut kala melihat temannya sudah tidak sadarkan diri.

Pria berkulit gelap itu mundur beberapa langkah ke belakang untuk mengambil start menyerang.

Namun lagi-lagi, Arion dapat mengalahkannya.

Hal ini membuat lawan waspada. Sang sopir juga ikut turun.

Kini mereka kembali menyerang menggunakan samurai.

Mereka tidak ingin mengambil resiko dengan menembakkan senjata api yang akan menimbulkan kecurigaan oleh warga sekitar tempat kejadian.

Ctas!

Ctas!

Bugh!

Arion kewalahan melayani serangan demi serangan meskipun dia berhasil menendang lawannya namun tangannya terluka.

Mata samurai yang begitu sangat tajam membuat luka besar dan mengangga.

Arion tidak menyerah. Tapi, serangan 3 lawan 1 tidaklah seimbang.

Terlebih, mereka menyerang secara membabi buta.

Jas hitam Arion sudah basah dengan darah.

Tubuhnya juga sudah mulai lemah. 


Hanya saja, Arion melihat kesempatan untuk mengambil dan menancapkan samurai ke dada lawan.

Dia kemudian segera melarikan diri.

Hal ini jelas membuat sopir Arion panik. Namun, dia tak dapat mengejar karena kondisinya dan anak buahnya sangat parah.

Melihat itu, Arion mempercepat larinya ke arah pemukiman warga.

Terus, hingga tenaganya mulai menghilang dan tersungkur di depan sebuah rumah yang pintunya sedikit terbuka.

Hanya saja, sepertinya Tuhan sedang berpihak padanya.

Terbukti, seorang gadis yang sepertinya penghuni rumah tampak lewat dan terkejut melihatnya. "Ada apa ini?"

"Tolong saya!"


Related chapters

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 2

    "Tolong saya," rintih seorang pria berlumur darah, sambil memegang kaki Zahira.Bugh!Gadis itu jelas terkejut dan menjerit. Terlebih dia tidak bisa melihat wajah pria yang saat ini sudah mencium lantai. "Anda siapa?" tanya Zahira yang sudah tidak dijawab pria tersebut."Mengapa orang ini bisa masuk ke dalam rumahku, padahal aku hanya keluar sebentar saja." Zahira masih memegang kantong plastik yang berisi kopi dan cemilan, yang baru saja di belinya di warung dekat rumah. Dalam posisi seperti ini, ia tidak bisa melihat wajah dari pria tersebut.Zahira baru menyadari keteledorannya yang lupa mengunci pintu. Jika wanita lain melihat hal mengerikan seperti ini, sudah pasti akan ketakutan setengah mati. Namun tidak dengan Zahira, gadis cantik itu bahkan terlihat santai dalam menghadapi kasus yang begitu sangat menakutkan seperti saat ini. Saat akan masuk ke rumahnya, ia sempat melihat beberapa orang laki-laki bertubuh tinggi dan besar. Para lelaki itu, lalu lalang di depannya. Meskipun

    Last Updated : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 3

    Berulang kali Zahirah menolak panggilan telepon, hingga benda persegi panjang nan pipih itu berhenti berdering. Dengan cepat Zahira menonaktifkan ponsel yang terkena darah tersebut. Belum hilang rasa terkejut dengan nada dering, kini ia dikejutkan dengan tangan pria yang memegang pergelangan tangannya. "Siapa kamu? Ini dimana?" tanya pria itu seraya memegang luka di perutnya. Matanya terbuka lebar dan melihat ke langit-langit plafon gypsum berwarna putih tersebut."Saya yang harusnya bertanya. Bukannya kamu yang tiba-tiba berada di rumah saya." Zahira memandang pria itu dengan mengerutkan keningnya. Jika laki-laki itu berniat jahat maka Zahira akan lari. Sedang pria yang bernama Arion itu tidak akan bisa mengejarnya. Karena si lelaki tidak memakai sehelai benangpun."Auw." Rasa sakit di bagian luka saat di gerakkan, membuat pria berwajah tampan itu sedikit meringis. "Jangan bergerak, luka anda cukup parah." Zahira menahan tubuh si lelaki."Tidak. Aku harus pergi sekarang, masih ba

    Last Updated : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 4

    Wajah Zahira sontak memerah menahan rasa marah dan malu. Tidak diduganya bahwa ternyata si lelaki yang baru saja diselamatkannya ini tidak punya rasa malu! Dalam kondisi sekarat saja, dia masih bisa menggodanya.Dan .... sesuatu di antara selangkangan pria itu saja bahkan masih bisa berdiri dengan sempurna! "Dasar mesum, dalam kondisi sekarat seperti ini bisa-bisanya pisang tandukmu berdiri." Zahira mengambil selimut dan melilitkan di tubuh Arion tanpa melihat area pribadi pria itu.Di sisi lain, Arion tersenyum saat melihat wajah polos Zahira yang memerah seperti kepiting rebus."Aduh tolong pelan sedikit, Kamu menekan lukaku." Pria itu pura-pura meringis.Namun, Zahira hanya diam tanpa menghiraukan pria tersebut. Arion tersenyum tipis ketika Zahira melilitkan tubuhnya dengan selimut."Ina, bantu aku berjalan?" Wajah Arion tampak menahan sakit ketika mencoba untuk berjalan. Meskipun kesal Zahira tetap membantu pria bertubuh tinggi itu berjalan. Dengan sengaja Arion memanfaatkan

    Last Updated : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 5

    "Apa ini?" Arion bertanya saat Zahira memasangkan baju untuknya."Kamu pakai bajuku dulu. Besok aku akan belikan kamu baju baru." Zahira berusaha menahan tertawanya, saat melihat wajah pria tampan nan tinggi dan tegap itu, menjadi cantik."Ini baju apa?" Tanyanya. Kening pria tampan itu berkerut memandang baju yang di pakainya. "Daster," jawab Zahira."Daster?" Arion kembali mengulang kata yang diucapkan Zahira."Iya, baju kaos kedodoran. Kamu sedang sakit dan banyak jahitan di tubuh mu. Baju ini sangat cocok untuk mu, kainnya lembut dan tidak ngepas." Zahira berbicara asal sambil membujuk si lelaki. Bersyukur pria itu tidak tahu daster, sehingga bisa membodohi si pria seperti ini.Arion hanya menganggukkan kepalanya dan percaya dengan apa yang dikatakan Zahira. "Pantas saja panjangnya sampai selutut ku." Perutnya sudah kram menahan tertawa. Bahkan sekarang wajah Zahira sudah tampak merah karena harus menahan napas dan ketawa yang siap meledak. "Tunggu sebentar, aku mau ke kamar ma

    Last Updated : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 6

    "Coba aja tadi nurut, mau pakai selimut untuk nutupin anunya, pasti nggak bakalan aku kasih daster seperti ini," batinnya. Meskipun ada rasa bersalah terhadap pria itu, namun menurutnya ini merupakan solusi terbaik."Besok, jika situasi di luar sudah aman, aku akan ke pasar untuk membelikan kamu baju dan ikan gabus." Zahira berkata sambil memotong kentang."Aku tidak suka ikan gabus." Mendengar nama ikan itu saja, sudah membuatnya ragu untuk mencoba. "Rasa ikannya sangat enak, kamu harus mencobanya dulu," bujuk Zahira. Arion hanya diam saat mendengar ucapan gadis tersebut.Zahira sudah tidak berbicara lagi. Gadis itu mulai sibuk dengan menu yang akan dimasaknya. Sebenarnya Arion ingin beranjak dari duduknya dan berdiri di samping Zahira. Dia ingin melihat secara langsung, apa yang sedang di masakan oleh gadis tersebut. Namun luka-luka ditubuhnya terasa amat sakit, perih, nyeri dan berdenyut-denyut, hingga membuat pria itu memilih untuk tetap duduk"Apa sudah selesai?" Arion memand

    Last Updated : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 7

    Pria itu menatap wajah cantik Zahira. Sampai saat ini ia masih belum percaya bahwa gadis itu seorang dokter."Bila melihat wajahmu aku sangat tidak percaya kalau kamu itu seorang dokter, karena kamu tampak masih sangat muda." Akhirnya Arion mengungkapkan keraguannya. Zahira tersenyum ketika mendengar keraguan yang dirasakan oleh pria tersebut. "Usia 5 tahun aku sudah kelas 1 SD dan aku selalu mendapat juara kelas di sekolahku. Bahkan aku selalu memegang juara umum di sekolah. Aku selalu berprestasi, mulai dari sejak di taman kanak-kanak hingga sampai aku tamat SMA. Di usia 17 tahun aku sudah menyelesaikan sekolah SMA dan aku lulus di kedokteran. Umur 21 tahun aku berhasil menyelesaikan studi S1 kedokteranku dan cumlaude dengan IPK 3,95 dan menyelesaikan studi 3,6 bulan. 1,6 tahun, aku selesai koas." Dengan penuh kebanggaan gadis itu menceritakan presentasi yang dimilikinya. Mulut Arion terbuka ketika mendengar penjelasan dari Zahira. Ini untuk pertama kalinya, ia mendengar cerita g

    Last Updated : 2024-03-16
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 8

    "Ina." Arion memanggil gadis yang sedang merapikan meja makan."Iya mas," jawab Zahira. Setelah melakukan perdebatan panjang untuk sebuah panggilan, akhirnya Zahira memanggil pria itu dengan sebutan mas. Karena si pria tidak ingin terlihat tua bila di panggil om, atau uncle."Apa kamu merasa kalau rumah ini sedang dipantau dari luar?" Arion bertanya dengan raut wajah serius. "Iya mas, tadi aku mengintip di jendela. Masih ada 2 orang yang terus memandang ke sini." Zahira berkata dengan santai.Arion diam ketika mengetahui ternyata gadis itu mengetahui hal tersebut. Namun Zahira terlihat santai tanpa ada ketakutan di wajahnya. Padahal saat ini keselamatannya sedang terancam. "Apa kamu tidak takut?" "Takut sebenarnya tapi ya mau gimana lagi. Pengennya bersembunyi di dalam ruang bawah tanah, tapi sayangnya nggak punya. Jadi ya hanya bisa pasrah." Zahira tersenyum.Arion menarik napas panjang kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. "Maafkan aku yang sudah menyeret mu ke dalam perm

    Last Updated : 2024-03-19
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 9

    "Silahkan masuk, saya akan memeriksa kondisinya." Zahira mempersiapkan ketiga pria itu untuk masuk. Ia merasa lega, karena warga yang mengantar, ikut masuk ke dalam rumah. Kedua pria yang datang bersama dengan pasien duduk di lantai, sedangkan pria yang terluka direbahkan di lantai yang beralaskan karpet. "Sebentar, saya ambil alat medis di kamar." Zahira tampak tenang dan kemudian pergi untuk mengambil perlengkapan medisnya. Dengan cepat ia datang dengan membawa tas yang berisi alat medisnya. Wanita itu mulai memeriksa kondisi detak jantung pasien. Kondisi bahu pasien terbelah, hingga ia tidak bisa membuka pakaian si pria. Zahira akhirnya menggunting baju yang dipakai pria tersebut. "Kondisi luka sangat parah, bahkan lukanya sampai ke bagian tulang dan bersyukur tangan tidak putus. Pasien juga sudah banyak kehilangan darah. Hanya saja saya tidak bisa memberikan penanganan yang intensif untuk pasien. Berhubung alat medis yang tidak memadai. Jadi saran saya, teman anda langsung

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 202

    Setelah selesai menjenguk sang Papi, Shelina berpindah ke lapas perempuan. Ia di kursi tunggu sambil menunggu kedatangan sang Mami dan juga Kakaknya. Shelina tersenyum ketika melihat Ema dan Alina datang secara bersama. "Mami, Shelin bahwa dimsum." Dengan senyum ceria Shelina memeluk Ema. Setelah seluruh keluarganya ditahan, Shelina kehilangan semangat dalam hidupnya. Ia juga tidak bisa bebas keluar, karena pembencinya yang begitu banyak. Dimanapun Shelina berada, Jika berjumpa dengan masyarakat, pasti langsung di hujat. Tak jarang juga, ia dipukul dan dipermalukan di depan umum. Karena statusnya anak seorang pembunuh. Naman Irwan yang melekat di belakang namanya, membuat Shelina tidak bisa bekerja di manapun. Namun walau seperti kondisinya, Shelina tetap tidak mengeluh dan menyalakan orang tuanya."Wah enak sekali, apa ini Shelin yang masak?" Ema langsung membuka kotak makanan dan mencicipi masakan yang dibawakan Shelina."Iya dong mi," jawab Shelina dengan bangga."Enak sekali k

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 201

    Shelina tidak kuasa menahan tangisnya ketika melihat berita. Pemberitaan diberitahukan bahwa tanggal eksekusi mati untuk 3 orang terpidana pembunuhan sadis sudah di tetapkan. Tanggal 25 Januari 2025, tiga orang terpidana akan dieksekusi. Terpidana itu adalah Heru Irawan 50 tahun, Ema Sari 47 tahun, Alina Irawan, 25 tahun. Itu artinya hanya satu Minggu lagi. Seharusnya Heru sudah di hukum mati sejak tanggal 10 November 2024. Namun ternyata diundang hingga tanggal 25 Januari. Shelina duduk termenung sambil memandang foto keluarga. Foto ini diambil ketika Alina baru kembali dari Paris. Ia tidak menduga bahwa inilah foto terakhirnya bersama keluarga. Kuat tidak kuat, ia harus tetap menghadapinya dan mencoba untuk iklas menerima kematian orang-orang yang disayanginya dengan cara seperti ini. Mungkin dengan cara kematian seperti ini dosa-dosa mereka dapat sedikit terampuni. Tubuh Shelina semakin lama semakin lemah. Kesehatannya juga semakin memburuk. Seharusnya dia sudah menjalani operasi

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 200

    "Apa?"tanya Jhon. Pria itu terlalu polos dan tidak bisa memikirkan hal yang menarik seperti Arion."Balas dendam terbaik dengan menjadikan Mereka manusia sampah. Dipandang hina dan menjijikan. Hidup segan mati tak mau," bisik Arion "Maksudmu?" tanya Jhon yang masih tidak paham. "Kau bisa memotong kedua tangan mereka. Memotong kaki, cungkil juga matanya. Jika tidak ingin mereka berbicara dan bernyanyi, potong lidahnya juga," kata Arion.Tubuh Agus dan tiga orang rekannya yang lain langsung gemetar bahkan sampai kencing di celana. Meskipun anggota tubuhnya masih utuh, namun dia sudah bisa membayangkan jika tidak memiliki kaki. Lalu bagaimana dengan nasib anak istrinya.Jhon menganggukkan kepalanya tanda setuju. Bahkan pria itu terlihat sangat bersemangat. Apa yang dikatakan Arion benar-benar menarik. "Aku akan potong tangan, kaki, congkel mata dan potong pisangnya juga." Ha... Ha .... Suara tertawa Jhon memenuhi seisi ruangan tersebut. "Kau suruh orang gila bertindak?" Sebastian yan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 199

    "Kau tidak dengar apa yang aku katakan." Arion meninju perut Agus dengan keras. Hingga pria itu menjerit kesakitan."Aku." Agus ingin berbicara namun tidak bisa. Kakinya sudah gemetar lebih dulu. Bahkan ia sangat ketakutan untuk mengakui semua perbuatan bejatnya terhadap Cecilia.Setelah peristiwa itu, Cecilia menjadi gila. Itu artinya tidak ada yang akan mengetahui apa sebenarnya yang terjadi terhadap wanita itu. Ia sangat yakin bahwa perbuatannya tidak akan pernah diketahui oleh siapapun. Terbukti selama 7 tahun ini ia bisa hidup nyaman tanpa ada yang mengetahui apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Agus juga memiliki istri serta dua orang anak. Bisa dikatakan hidupnya sangat bahagia. "Jelaskan apa maksudmu." John sudah mulai marah. Kepalanya pusing ketika menebak apa yang sebenarnya terjadi."Kau tidak bisa jelaskan?" Arion menunjuk wajah pria itu dengan keras. "Barang milik mu ini sudah menghancurkan hidup seorang gadis, hingga dia gila dan bahkan melahirkan anak. Apa kau ta

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 198

    "Kau devil, setelah apa yang kau lakukan terhadap adikku, kau katakan tidak mengenalinya?" John begitu sangat marah dan ingin meninju Arion. Namun sayang Arion tak bernyali melawannya. Bahkan sengaja mengingat tangan serta kakinya. "Aku tidak pernah mengelak dengan apa yang telah kulakukan. Aku memang dulunya sering melakukan hal seperti itu dengan para wanita. Namun asal kau tahu, aku tidak pernah memperlakukan wanita dengan cara menjijikan seperti itu. Perbuatan yang seperti itu bukan aku banget. Pada umumnya para wanita bodoh yang menyerahkan tubuhnya secara sukarela. Dan mereka juga melakukannya dalam keadaan sadar. Mereka juga yang memaksaku untuk menyentuhnya. Jadi aku tidak pernah membuat hal memalukan seperti itu. Aku juga tidak pernah meminta lawan main ku untuk menutup mata seperti sedang bermain Lu-lu China buta." Tak ada ekspresi apapun dari raut wajahnya. Dan hal ini yang membuat John semakin marah."Kau tidak perlu berbohong?" Jangan tersenyum mengejek. Kondisinya saat

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 197

    Alex beserta anak buahnya sudah berada di parkiran mobil. Saat ini mereka berada di perusahaan milik John. Sesuai jadwal, pria dengan rambut plontos itu keluar dari kantornya dan langsung ke parkiran mobil. John berjalan dengan santai menuju ke parkiran. Jika dilihat gaya serta gerak-geriknya tidak ada sedikitpun mencerminkan bahwa dia salah seorang pembunuh yang ikut serta dalam misi Heru. Tempat parkiran khusus untuk pemilik perusahaan ini memang termasuk sepi, karena hanya ada satu mobilnya yang terparkir di sana. Kondisi seperti ini dimanfaatkan Alex dengan baik. Dalam waktu singkat mereka sudah berhasil melumpuhkan John. Pria bertubuh tinggi itu tidak sadarkan diri ketika tekuk lehernya dipukul dengan keras. Alex meminta kepada anak buahnya untuk memasukkan John ke dalam mobil. Setelah itu mengikat tangan serta kaki pria tersebut dan membawanya ke markas yang sudah ditentukan oleh Arion. Didalam markas ini sudah ada 4 orang pria yang merupakan Agus beserta 3 orang rekannya.

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 196

    "Mungkin kau bisa ingat ketika melihat fotonya." Sebastian menunjukkan foto seorang gadis yang disimpannya di galeri. Arion memandang foto itu dengan serius namun tetap menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak mengingat gadis itu. "Apa benar dia pernah tidur denganku? Aku saja baru melihat wajahnya.""Kau tidak mengingatnya?""Sama sekali tidak paman. Jika si John itu bekerja sama dengan paman Heru sejak 6 tahun terakhir, kemungkinan aku mengenal adiknya lebih dari 6 tahun."Sebastian menganggukkan kepalanya. "6, 7 bahkan 10 tahun yang lalu sekalipun, aku bukanlah pria brengsek. Aku baru menjadi seperti itu sejak 5 tahun terakhir, dan tobat setelah mengenal Zahira." Arion mengingat kembali dosa masa lalunya."Ya mana aku tahu kalau masalah di atas ranjang kau," jawab Sebastian.Arion menggelengkan kepalanya. "Apa benar dia tidur denganku?"Sebastian mengambil handphonenya dan menghubungi orang yang selama ini diperintahkan nya menyelidiki tentang Jhon. "Coba kau selidiki kapa

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 195

    "Aku merasa menjadi anak yang durhaka, paman. Mereka yang sudah membunuh papi, mami serta calon adikku. Namun aku justru menjadi dia raja. Aku beri saham yang cukup tinggi. Dengan tujuan dia, istri dan anak-anaknya hidup serba berkecukupan. Aku beri dia jabatan yang tinggi, agar semua orang menghormatinya." Arion tertawa sumbang. Meskipun hukuman mati sudah di tentukan untuk mengakhiri hidup Heru berserta keluarganya, tetap saja Arion merasakan sakit yang luar biasa. Bahkan dia tidak akan pernah memaafkan orang itu. Jangankan untuk memaafkan, melihat wajahnya pun tak sudi."Ya sudahlah kalau kau tidak mau berjumpa dengan orang itu. Aku hanya menyampaikan pesan Briptu Ambri. Jika aku jadi kau, aku juga tidak akan mau berjumpa dengan dia." Sebastian mengangkat kedua bahunya dan dengan gaya acuh tak acuh. Sudah berulang kali Heru meminta untuk berjumpa dengannya. Namun Arion tidak mau menerima bertemu dengan pria bejat tersebut. Ia juga tidak tertarik untuk mendengar drama kesedihan He

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 194

    Arion sibuk dengan handphone ditangannya, sedangkan mata melirik ke arah Zahira yang sedang memakai baju. Perut istrinya itu sudah semakin besar, namun mengapa Zahira terlihat semakin menggoda. Bobot berat tubuhnya bertambah hingga 15 kg, membuat tubuhnya terlihat berisi dan semok. "Hubby, tolongin." Zahira berkata ketika kesulitan memasukkan kakinya ke dalam kaki celana. "Tolong apa?" Arion berpura-pura sibuk dengan handphone nya sehingga tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh Zahira. "Hobi, Hira susah pakai celana," kata Zahira dengan kesal."Kalau begitu tidak usah dipakai sweet heart. Arion melepaskan handphone di tangannya dan langsung mendekati istrinya yang sedang duduk di atas tempat tidur. "Hobi mau ngapain?" Zahira memandang Arion dengan mata terbelalak. "Kata dokter agar pembukaan cepat maka si botak harus sering-sering lihat anak." Arion tersenyum mesum memandang perut buncit Zahira. Sebagai seorang dokter, Zahira tidak bisa membantah Perkataan suaminya. "Iya, t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status