Share

Bab 7

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-16 00:13:42

Pria itu menatap wajah cantik Zahira. Sampai saat ini ia masih belum percaya bahwa gadis itu seorang dokter.

"Bila melihat wajahmu aku sangat tidak percaya kalau kamu itu seorang dokter, karena kamu tampak masih sangat muda." Akhirnya Arion mengungkapkan keraguannya.

Zahira tersenyum ketika mendengar keraguan yang dirasakan oleh pria tersebut.

"Usia 5 tahun aku sudah kelas 1 SD dan aku selalu mendapat juara kelas di sekolahku. Bahkan aku selalu memegang juara umum di sekolah. Aku selalu berprestasi, mulai dari sejak di taman kanak-kanak hingga sampai aku tamat SMA. Di usia 17 tahun aku sudah menyelesaikan sekolah SMA dan aku lulus di kedokteran. Umur 21 tahun aku berhasil menyelesaikan studi S1 kedokteranku dan cumlaude dengan IPK 3,95 dan menyelesaikan studi 3,6 bulan. 1,6 tahun, aku selesai koas." Dengan penuh kebanggaan gadis itu menceritakan presentasi yang dimilikinya.

Mulut Arion terbuka ketika mendengar penjelasan dari Zahira. Ini untuk pertama kalinya, ia mendengar cerita gadis yang memiliki otak jenius dan terbukti dengan prestasi akademik yang dimiliki si gadis.

"Aku tidak menyangka ada gadis cantik yang paket komplit seperti dirimu." Meskipun terdengar gombal tapi itu memang kata-kata yang keluar dari ungkapan hatinya.

Zahira hanya tersenyum saat mendengar ucapan si pria.

"Bila aku menebak, apa usiamu, 22 tahun?"

Aira menganggukkan kepalanya.

"Ternyata kamu masih sangat muda. Kalau begitu kamu tidak boleh memanggil namaku saja." Arion tersenyum tipis.

"Kalau begitu apa aku harus panggil, om?" Zahira tersenyum mengejek si pria. Berapa umur Arion yang sesungguhnya, ia sudah tahu. Usia mereka terpaut 10 tahun.

Meskipun usianya tidak mudah lagi, namun Arion tidak terima bila di panggil om. "Aku belum tua."

Zahira hanya mencibir mendengar ucapan si lelaki.

"Apa wajah ku sudah terlihat tua? Apa karena dia dokter, sehingga bisa menebak usia ku?" Arion membatin.

Untuk pertama kalinya, dia merasa tidak percaya diri mendekati seorang gadis. Bila Zahira sama seperti para wanita yang selalu mengejarnya, mungkin tidak akan sulit untuk didapatkan. Namun gadis ini berbeda.

"Apa yang aku pikirkan, mengapa aku sudah berpikir jauh seperti ini." Arion memaki dirinya sendiri. Lelaki itu menarik napas panjang dan kemudian menghembuskan secara berlahan-lahan. "Aku bukan tua, tapi dewasa."

Zahira tertawa ngakak ketika mendengar pembelaan diri pria tersebut. "Apa susahnya mengakui tua." Gadis itu mengejek dan menjulurkan lidahnya. Entah mengapa, ia suka mengerjai pria tampan tersebut.

Arion menarik napas panjang dan menghembuskan secara berlahan-lahan. Sepertinya perdebatan untuk sebuah panggilan, tidak akan mudah terselesaikan.

***

Wajah pria itu merah padam. Ia begitu sangat takut dan juga panik. Bagaimana mungkin, targetnya bisa lolos. Padahal rencana sudah disusun sebaik-baiknya. kemungkinan gagal hanya 5% dan pria itu tidak menyangka bahwa kegagalan lima persen itulah yang sekarang dialaminya.

"Apa kalian masih tidak bisa menemukannya?" Pria itu berkata dengan nada suara yang tinggi.

"Belum pak."

"Bodoh." Pria itu mengamuk kepada anak buahnya. Ditendangnya dengan keras bagian perut orang suruhannya tersebut, hingga pria itu terjatuh dan terduduk di lantai.

"Orang kita berhasil menusuk bagian perutnya dan juga luka-luka dibagiqn tubuhnya yang lain. Saya yakin dia sudah mati." Pria itu masih bisa berkata dan menjelaskan.

"Aku tidak akan bisa percaya dengan ucapan mu, jika mayatnya tidak ditemukan." Satu tendangan keras mendarat di kepal laki-laki tersebut. Laki-laki itu hanya bisa mengerang kesakitan. Tapak sepatu pantofel yang dipakainya, membuat kepala anak buahnya berdarah. Tidak puas hanya menendang 1 kali, pria itu kembali menengadah bagian kepala berulang-ulang kali, hingga anak buahnya itu tergeletak dan pingsan.

Pria yang baru saja masuk ke dalam rumah, tampak ketakutan saat melihat kondisi rekannya yang sudah tergeletak. "Saya belum menemukan keberadaannya pak," lapor seorang pria yang berdiri tidak jauh dari sang bos. Sorot mata big bosnya itu, seakan menguliti tubuhnya.

Pria itu semakin marah ketika mendengar laporan anak buahnya. Hanya menghadapi satu orang Arion saja kalian tidak bisa.

Ditamparnya wajah pria tersebut dengan keras. Bukan hanya sekedar menampar, pria itu juga meninju hidung pria yang masih berdiri Koko di depannya. Hingga hidung pria itu mengeluarkan darah.

David sudah tidak mampu untuk bersabar. Hingga malam seperti ini, tak ada seorangpun anak buahnya yang memberikan laporan yang memuaskan.

"Bagaimana dengan rumah yang sudah kalian awasi itu?" David bertanya saat dua orang anak buahnya masuk ke dalam rumah. Rumah yang menjadi markas mereka memang berada jauh dari pemukiman padat penduduk. Ia sudah merencanakan untuk membawa Arion ke rumah ini, namun ternyata rencananya berantakan.

"Rumah itu tampak sepi pak, namun di dalamnya ada orang karena memang yang menjadi penghuni rumah itu seorang perempuan. Menurut keterangan warga yang ada di dekat sana, dia seorang dokter." Pria bertubuh tinggi dan berkulit hitam itu menjelaskan susuai dengan laporan warga tempatan.

"Apalagi yang telah kau dengar?" David sedikit memicingkan matanya. Saat ini, hanya ada dua pilihan untuknya. Arion mati atau dirinya sendiri yang mati.

"Namun saya tidak yakin bila orang yang kita cari ada di rumah wanita itu. Tidak ada seorangpun yang melihat orang yang kita cari disekitar tempat tersebut. Rumah itu juga, terlihat tenang seakan tidak ada apa-apa." Pria itu mengungkapkan praduga nya.

Senyum mereka di bibir David setelah mendengar informasi yang disampaikan oleh anak buahnya. Kini setidaknya ada harapan untuk menemui orang yang sedang dicarinya, meskipun tidak yakin orang itu ada di rumah yang dicurigai.

Leo mengambil samurai di atas meja. Tanpa ada rasa kasihan pria itu melayangkan samurai bermata tajam itu ke bahu anak buahnya. Hingga membuat pria yang tadi dihajarnya menjerit kesakitan.

"Bahwa dia ke rumah dokter itu katakan kalau dia dibegal di jalan. Ingat kau perhatikan rumah itu dan kau harus memastikan, apakah dokter itu yang menyimpan Arion di rumahnya." Leo berkata dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Baik pak," jawab kedua pria itu yang kemudian membawa temannya yang saat ini sedang merintih kesakitan. Samurai yang begitu sangat tajam hampir membuat pria itu kehilangan tangannya.

David kembali duduk di kursinya. Meskipun sudah mendengar informasi dari kedua anak buahnya namun pria itu masih tetap tidak bisa tenang. Bila misi ini gagal maka nyawanya yang akan menjadi taruhan. Bukan hanya dirinya saja yang terancam tapi juga keluarganya. Hal inilah yang ditakutinya.

Ada rasa menyesal ketika berkhianat kepada pria yang sudah menaikkan derajatnya. Namun keserakahan dan mimpi untuk memiliki kekuasaan yang membuat dirinya kilap mata. Yang saat ini harus dilakukannya adalah menemukan Arion dalam keadaan hidup ataupun mati....

"Aku tak bisa membuat rencana ini gagal."

***

Bab terkait

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 8

    "Ina." Arion memanggil gadis yang sedang merapikan meja makan."Iya mas," jawab Zahira. Setelah melakukan perdebatan panjang untuk sebuah panggilan, akhirnya Zahira memanggil pria itu dengan sebutan mas. Karena si pria tidak ingin terlihat tua bila di panggil om, atau uncle."Apa kamu merasa kalau rumah ini sedang dipantau dari luar?" Arion bertanya dengan raut wajah serius. "Iya mas, tadi aku mengintip di jendela. Masih ada 2 orang yang terus memandang ke sini." Zahira berkata dengan santai.Arion diam ketika mengetahui ternyata gadis itu mengetahui hal tersebut. Namun Zahira terlihat santai tanpa ada ketakutan di wajahnya. Padahal saat ini keselamatannya sedang terancam. "Apa kamu tidak takut?" "Takut sebenarnya tapi ya mau gimana lagi. Pengennya bersembunyi di dalam ruang bawah tanah, tapi sayangnya nggak punya. Jadi ya hanya bisa pasrah." Zahira tersenyum.Arion menarik napas panjang kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. "Maafkan aku yang sudah menyeret mu ke dalam perm

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 9

    "Silahkan masuk, saya akan memeriksa kondisinya." Zahira mempersiapkan ketiga pria itu untuk masuk. Ia merasa lega, karena warga yang mengantar, ikut masuk ke dalam rumah. Kedua pria yang datang bersama dengan pasien duduk di lantai, sedangkan pria yang terluka direbahkan di lantai yang beralaskan karpet. "Sebentar, saya ambil alat medis di kamar." Zahira tampak tenang dan kemudian pergi untuk mengambil perlengkapan medisnya. Dengan cepat ia datang dengan membawa tas yang berisi alat medisnya. Wanita itu mulai memeriksa kondisi detak jantung pasien. Kondisi bahu pasien terbelah, hingga ia tidak bisa membuka pakaian si pria. Zahira akhirnya menggunting baju yang dipakai pria tersebut. "Kondisi luka sangat parah, bahkan lukanya sampai ke bagian tulang dan bersyukur tangan tidak putus. Pasien juga sudah banyak kehilangan darah. Hanya saja saya tidak bisa memberikan penanganan yang intensif untuk pasien. Berhubung alat medis yang tidak memadai. Jadi saran saya, teman anda langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 10

    "Di luar banyak nyamuk, nanti mas habis digigit, baby," Seloroh Arion. "Kalau nggak mau digigit nyamuk, ya gigit balik nyamuknya. Mas Jono jangan macam-macam ya, ingat aku dokter." Gadis itu tersenyum licik. Mendengar ucapan si gadis, pria itu menjadi lemas. Bagaimana bila dokter muda itu membuatnya tidur setiap waktu. Itu artinya, ia tidak akan memiliki banyak waktu untuk mengenal si gadis. Yang ada dibenak pikirannya saat ini, hanya ingin mengenal super Hero nya lebih jauh. Arion tertawa kering mendengar ancaman si gadis."Terima kasih kamu sudah mau membantuku dan menyelamatkan aku seperti ini." Pria itu berkata dengan penuh ketulusan."Aku sudah katakan, ini tugasku jadi jangan merasa tidak enak." Zahira tidak ingin jika Arion merasa berhutang budi kepadanya. Apa yang dilakukannya, murni karena profesinya sebagai dokter.Tanpa berkata apa-apa, Zahira membawa pria itu untuk kembali ke kamar tamu. Arion hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah. Kini ia sudah berbaring di atas tem

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 11

    "Makanya jadi orang jangan mesum, kondisi sudah seperti ini masih mikir yang aneh-aneh." Zahira tertawa mengejek Arion. Arion berusaha menahan ketawanya, Agar perutnya tidak terasa semakin sakit. "Aku akan membalas mu jika aku sudah sehat nanti. Lagi pula ini pertanda kalau aku ini normal Baby."Zahira hanya diam tanpa menjawab."Tapi aku serius, aku tidak suka jika kamu melihat banyak milik pria." Arion kembali mengulang ucapannya."Aku ini seorang dokter, mulai dari anak bayi sampai kakek-kakek aku melihatnya dan bahkan aku sering memotongnya." Zahira tertawa kecil seperti psikopat.Tangan Arion reflek menyentuh pistol airnya. Tiba-tiba saja nyalinya menciut setelah mendengar perkataan Zahira. . Zahira semakin tidak habis pikir dengan ucapan si pria. Hubungan mereka hanya sebatas pasien dan dokter. Saat ini lelaki itu juga bisa menjadi pasiennya, karena masuk ke dalam rumahnya. "Tidur." Zahira tersenyum dan menarik hidung Arion. Sejak tadi dia sudah sangat geram melihat tingkah s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 12

    "Ini kunci mobil mu, aku akan kembali ke Indonesia." Bastian memberikan kunci mobil McLaren MP4/4 kepada rekannya. Pria berusia 40 tahun itu, masih menikmati hidup bebas tanpa istri dan menekuni hobi balapnya hingga ke manca Nagara. Mungkin sudah saatnya ia harus kembali ke perusahaan dan membantu sang keponakan. "Kenapa, jam 10 ini kita akan melawan Me lee?" Alex terkejut saat mendengar apa yang dikatakan rekannya."Ada masalah, aku sudah memesan tiket pesawat. Jam 9 ini, pesawat ku akan berangkat," jelas Bastian."Mengapa harus terburu-buru seperti ini Bass. Ayolah Bass, apa kau akan melewati kesempatan mengemudikan mobil balap terbaik di dunia. McLaren MP4/4, bahkan terdaftar di urutan pertama pada daftar mobil balap terkeren di dunia," bujuk Alex. Pria bermata kecil itu, mencoba membujuk sahabatnya. "Aku tertarik, namun tidak sekarang. Saat ini urusanku lebih penting." Bastian berkata sambil mengikat penuh rambutnya yang panjang sebahu. Alex sudah tidak bisa berkata apa-apa lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 13

    "Aku tidak bisa tidur sama sekali." Arion kembali mengulang ucapannya. "Apa karena kondisi kamarmu begitu sangat panas?" tanya Zahira.Arion menganggukkan kepalanya. "Bukan itu saja." "Apa luka mu terasa sangat sakit?" Zahira kembali menanyakan kondisi pasiennya. Padahal semalam dia sudah menambahkan obat tidur agar Arion bisa beristirahat dengan baik. "Aku tidak bisa tidur karena selalu memikirkanmu." Arion tersenyum dan mengedipkan matanya. "Aku akan membuatkan sarapan untukmu." Zahira malas untuk berkomentar. Melihat sikap Arion yang seperti ini membuatnya tidak ingin memupuk rasa di hatinya. Baginya apa yang terjadi murni sebatas hubungan dokter dan juga pasien. "Baby, apa aku boleh ikut ke dapur bersama denganmu?" Entah perasaan apa yang dirasakannya saat ini. Arion hanya ingin selalu dekat dengan Zahira. Bahkan semalaman pria itu tidak bisa tidur dengan nyenyak karena selalu saja terbayang wajah cantik sang dokter. "Bila mampu berjalan silakan," jawab Zahira. "Aku mampu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 14

    David berjalan dengan penuh rasa percaya diri. Sudah bisa di pastikan, penampilannya pagi ini sangat tampan dan gagah. Semua karyawan yang bertemu dengannya selalu menyapa dan memberikan hormat. Mereka tahu bahwa David orang kedua di perusahaan mereka. Seperti apa kekuatan pria tersebut, semua orang mengetahuinya. Kekuasaan yang dimilikinya sangat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ia akan memberhentikan setiap karyawan yang tidak tunduk kepadanya dengan alasan pekerjaan mereka yang tidak becus."Selamat pagi pak David?" Sapa seorang pria yang merupakan petinggi di perusahaan yang dipimpin Arion. Mata pria itu memandang ke arah pintu masuk dan berpikir kalau Arion akan datang lebih lambat. "Iya pagi." David sedikit menganggukkan kepalanya dan menyapa pemilik saham lainnya. "Apa pak Arion tidak datang?" tanya salah seorang pemilik saham. Pria berusia 40 tahun itu mengurutkan keningnya ketika melihat David yang akan duduk di kursi kepemimpinan Arion."Tidak sampai saat ini saya belu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 15

    Melihat sosok pria yang berdiri di depan pintu, membuat dadanya terasa sesak menahan amarah. Kehadiran pria itu sungguh tidak diharapkan David. "Bagaimana mungkin dia bisa datang ke sini?" batin David. Pria itu berjalan dengan gagahnya dan penuh wibawa. Meskipun rambutnya panjang sebahu namun terikat dengan rapi. Pria itu adalah Sebastian Alio. Sosok yang begitu di segani di perusahaan ini. Keputusan yang diberikannya sama halnya dengan keputusan yang diberikan Arion. Karena Sebastian yang biasa disapa Bastian itu salah seorang pemilik saham terbesar. "Pak Sebastian, kami tidak menyangka Anda bisa datang di rapat ini," sapa sumarno yang merupakan Karyawan terlama di perusahaan ini. Pria itu sudah mengabdi selama 40 tahun. Namun beberapa bulan yang lalu, jabatannya di geser. Yang biasanya memegang keuangan perusahaan, namun kini berpindah ke bagian laporan barang masuk dan barang keluar saja. Diusianya yang sudah tua, pria itu harus keluar masuk gudang untuk memeriksa barang-barang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22

Bab terbaru

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 202

    Setelah selesai menjenguk sang Papi, Shelina berpindah ke lapas perempuan. Ia di kursi tunggu sambil menunggu kedatangan sang Mami dan juga Kakaknya. Shelina tersenyum ketika melihat Ema dan Alina datang secara bersama. "Mami, Shelin bahwa dimsum." Dengan senyum ceria Shelina memeluk Ema. Setelah seluruh keluarganya ditahan, Shelina kehilangan semangat dalam hidupnya. Ia juga tidak bisa bebas keluar, karena pembencinya yang begitu banyak. Dimanapun Shelina berada, Jika berjumpa dengan masyarakat, pasti langsung di hujat. Tak jarang juga, ia dipukul dan dipermalukan di depan umum. Karena statusnya anak seorang pembunuh. Naman Irwan yang melekat di belakang namanya, membuat Shelina tidak bisa bekerja di manapun. Namun walau seperti kondisinya, Shelina tetap tidak mengeluh dan menyalakan orang tuanya."Wah enak sekali, apa ini Shelin yang masak?" Ema langsung membuka kotak makanan dan mencicipi masakan yang dibawakan Shelina."Iya dong mi," jawab Shelina dengan bangga."Enak sekali k

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 201

    Shelina tidak kuasa menahan tangisnya ketika melihat berita. Pemberitaan diberitahukan bahwa tanggal eksekusi mati untuk 3 orang terpidana pembunuhan sadis sudah di tetapkan. Tanggal 25 Januari 2025, tiga orang terpidana akan dieksekusi. Terpidana itu adalah Heru Irawan 50 tahun, Ema Sari 47 tahun, Alina Irawan, 25 tahun. Itu artinya hanya satu Minggu lagi. Seharusnya Heru sudah di hukum mati sejak tanggal 10 November 2024. Namun ternyata diundang hingga tanggal 25 Januari. Shelina duduk termenung sambil memandang foto keluarga. Foto ini diambil ketika Alina baru kembali dari Paris. Ia tidak menduga bahwa inilah foto terakhirnya bersama keluarga. Kuat tidak kuat, ia harus tetap menghadapinya dan mencoba untuk iklas menerima kematian orang-orang yang disayanginya dengan cara seperti ini. Mungkin dengan cara kematian seperti ini dosa-dosa mereka dapat sedikit terampuni. Tubuh Shelina semakin lama semakin lemah. Kesehatannya juga semakin memburuk. Seharusnya dia sudah menjalani operasi

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 200

    "Apa?"tanya Jhon. Pria itu terlalu polos dan tidak bisa memikirkan hal yang menarik seperti Arion."Balas dendam terbaik dengan menjadikan Mereka manusia sampah. Dipandang hina dan menjijikan. Hidup segan mati tak mau," bisik Arion "Maksudmu?" tanya Jhon yang masih tidak paham. "Kau bisa memotong kedua tangan mereka. Memotong kaki, cungkil juga matanya. Jika tidak ingin mereka berbicara dan bernyanyi, potong lidahnya juga," kata Arion.Tubuh Agus dan tiga orang rekannya yang lain langsung gemetar bahkan sampai kencing di celana. Meskipun anggota tubuhnya masih utuh, namun dia sudah bisa membayangkan jika tidak memiliki kaki. Lalu bagaimana dengan nasib anak istrinya.Jhon menganggukkan kepalanya tanda setuju. Bahkan pria itu terlihat sangat bersemangat. Apa yang dikatakan Arion benar-benar menarik. "Aku akan potong tangan, kaki, congkel mata dan potong pisangnya juga." Ha... Ha .... Suara tertawa Jhon memenuhi seisi ruangan tersebut. "Kau suruh orang gila bertindak?" Sebastian yan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 199

    "Kau tidak dengar apa yang aku katakan." Arion meninju perut Agus dengan keras. Hingga pria itu menjerit kesakitan."Aku." Agus ingin berbicara namun tidak bisa. Kakinya sudah gemetar lebih dulu. Bahkan ia sangat ketakutan untuk mengakui semua perbuatan bejatnya terhadap Cecilia.Setelah peristiwa itu, Cecilia menjadi gila. Itu artinya tidak ada yang akan mengetahui apa sebenarnya yang terjadi terhadap wanita itu. Ia sangat yakin bahwa perbuatannya tidak akan pernah diketahui oleh siapapun. Terbukti selama 7 tahun ini ia bisa hidup nyaman tanpa ada yang mengetahui apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Agus juga memiliki istri serta dua orang anak. Bisa dikatakan hidupnya sangat bahagia. "Jelaskan apa maksudmu." John sudah mulai marah. Kepalanya pusing ketika menebak apa yang sebenarnya terjadi."Kau tidak bisa jelaskan?" Arion menunjuk wajah pria itu dengan keras. "Barang milik mu ini sudah menghancurkan hidup seorang gadis, hingga dia gila dan bahkan melahirkan anak. Apa kau ta

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 198

    "Kau devil, setelah apa yang kau lakukan terhadap adikku, kau katakan tidak mengenalinya?" John begitu sangat marah dan ingin meninju Arion. Namun sayang Arion tak bernyali melawannya. Bahkan sengaja mengingat tangan serta kakinya. "Aku tidak pernah mengelak dengan apa yang telah kulakukan. Aku memang dulunya sering melakukan hal seperti itu dengan para wanita. Namun asal kau tahu, aku tidak pernah memperlakukan wanita dengan cara menjijikan seperti itu. Perbuatan yang seperti itu bukan aku banget. Pada umumnya para wanita bodoh yang menyerahkan tubuhnya secara sukarela. Dan mereka juga melakukannya dalam keadaan sadar. Mereka juga yang memaksaku untuk menyentuhnya. Jadi aku tidak pernah membuat hal memalukan seperti itu. Aku juga tidak pernah meminta lawan main ku untuk menutup mata seperti sedang bermain Lu-lu China buta." Tak ada ekspresi apapun dari raut wajahnya. Dan hal ini yang membuat John semakin marah."Kau tidak perlu berbohong?" Jangan tersenyum mengejek. Kondisinya saat

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 197

    Alex beserta anak buahnya sudah berada di parkiran mobil. Saat ini mereka berada di perusahaan milik John. Sesuai jadwal, pria dengan rambut plontos itu keluar dari kantornya dan langsung ke parkiran mobil. John berjalan dengan santai menuju ke parkiran. Jika dilihat gaya serta gerak-geriknya tidak ada sedikitpun mencerminkan bahwa dia salah seorang pembunuh yang ikut serta dalam misi Heru. Tempat parkiran khusus untuk pemilik perusahaan ini memang termasuk sepi, karena hanya ada satu mobilnya yang terparkir di sana. Kondisi seperti ini dimanfaatkan Alex dengan baik. Dalam waktu singkat mereka sudah berhasil melumpuhkan John. Pria bertubuh tinggi itu tidak sadarkan diri ketika tekuk lehernya dipukul dengan keras. Alex meminta kepada anak buahnya untuk memasukkan John ke dalam mobil. Setelah itu mengikat tangan serta kaki pria tersebut dan membawanya ke markas yang sudah ditentukan oleh Arion. Didalam markas ini sudah ada 4 orang pria yang merupakan Agus beserta 3 orang rekannya.

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 196

    "Mungkin kau bisa ingat ketika melihat fotonya." Sebastian menunjukkan foto seorang gadis yang disimpannya di galeri. Arion memandang foto itu dengan serius namun tetap menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar tidak mengingat gadis itu. "Apa benar dia pernah tidur denganku? Aku saja baru melihat wajahnya.""Kau tidak mengingatnya?""Sama sekali tidak paman. Jika si John itu bekerja sama dengan paman Heru sejak 6 tahun terakhir, kemungkinan aku mengenal adiknya lebih dari 6 tahun."Sebastian menganggukkan kepalanya. "6, 7 bahkan 10 tahun yang lalu sekalipun, aku bukanlah pria brengsek. Aku baru menjadi seperti itu sejak 5 tahun terakhir, dan tobat setelah mengenal Zahira." Arion mengingat kembali dosa masa lalunya."Ya mana aku tahu kalau masalah di atas ranjang kau," jawab Sebastian.Arion menggelengkan kepalanya. "Apa benar dia tidur denganku?"Sebastian mengambil handphonenya dan menghubungi orang yang selama ini diperintahkan nya menyelidiki tentang Jhon. "Coba kau selidiki kapa

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 195

    "Aku merasa menjadi anak yang durhaka, paman. Mereka yang sudah membunuh papi, mami serta calon adikku. Namun aku justru menjadi dia raja. Aku beri saham yang cukup tinggi. Dengan tujuan dia, istri dan anak-anaknya hidup serba berkecukupan. Aku beri dia jabatan yang tinggi, agar semua orang menghormatinya." Arion tertawa sumbang. Meskipun hukuman mati sudah di tentukan untuk mengakhiri hidup Heru berserta keluarganya, tetap saja Arion merasakan sakit yang luar biasa. Bahkan dia tidak akan pernah memaafkan orang itu. Jangankan untuk memaafkan, melihat wajahnya pun tak sudi."Ya sudahlah kalau kau tidak mau berjumpa dengan orang itu. Aku hanya menyampaikan pesan Briptu Ambri. Jika aku jadi kau, aku juga tidak akan mau berjumpa dengan dia." Sebastian mengangkat kedua bahunya dan dengan gaya acuh tak acuh. Sudah berulang kali Heru meminta untuk berjumpa dengannya. Namun Arion tidak mau menerima bertemu dengan pria bejat tersebut. Ia juga tidak tertarik untuk mendengar drama kesedihan He

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 194

    Arion sibuk dengan handphone ditangannya, sedangkan mata melirik ke arah Zahira yang sedang memakai baju. Perut istrinya itu sudah semakin besar, namun mengapa Zahira terlihat semakin menggoda. Bobot berat tubuhnya bertambah hingga 15 kg, membuat tubuhnya terlihat berisi dan semok. "Hubby, tolongin." Zahira berkata ketika kesulitan memasukkan kakinya ke dalam kaki celana. "Tolong apa?" Arion berpura-pura sibuk dengan handphone nya sehingga tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh Zahira. "Hobi, Hira susah pakai celana," kata Zahira dengan kesal."Kalau begitu tidak usah dipakai sweet heart. Arion melepaskan handphone di tangannya dan langsung mendekati istrinya yang sedang duduk di atas tempat tidur. "Hobi mau ngapain?" Zahira memandang Arion dengan mata terbelalak. "Kata dokter agar pembukaan cepat maka si botak harus sering-sering lihat anak." Arion tersenyum mesum memandang perut buncit Zahira. Sebagai seorang dokter, Zahira tidak bisa membantah Perkataan suaminya. "Iya, t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status