Dimanja Om Tampan

Dimanja Om Tampan

Oleh:  SURYANI991  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
15Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"10 milyar, aku gantikan Alena menikah, jika tidak setuju, silahkan pergi, pintu di sebelah sana! maaf, aku tidak mengantar." Lili yang berwajah polos itu membuat Mayang dan Alena terkejut bukan kepalang. Namun, apakah Alena akan setuju memberikan uang yang diminta Lili untuk menggantikannya menikah dengan pria paruh baya dengan perut buncit dari keluarga Morgan? Ini Demi karir dan masa depannya sebagai model, apa keputusan Alena? Cari tau kelanjutannya, "Di Manja Om Tampan '

Lihat lebih banyak
Dimanja Om Tampan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
5 Bab

BAB. 1

”Aku tidak mau menikah dengan lelaki itu! Masa depanku masih panjang, Mama... Alen mohon, Alen masih ingin mengejar karir sebagai model!” Alena memohon dengan tatapan nanar pada sang mama, berharap mamanya mengubah keputusan menjodohkannya dengan lelaki jelek dari keluarga Morgan. Mayang menghela nafas berat, hatinya tersayat mendengar rengekan putri kesayangannya. Dia sebenarnya juga tidak rela, menikahkan Alena dengan lelaki yang memiliki reputasi buruk itu, lelaki berparas jelek yang tidak Iain adalah anak haram keluarga Morgan, Erlangga putra Morgan. Mayang pun tidak mengerti mengapa ayahnya tetap bersikukuh agar cucunya menikah dengan sosok yang serendah itu. "Mama... ” Alena terus bersimpuh, tangannya mengepal, matanya yang sembab penuh air mata memandang Mayang dengan pilu. Alena masih merasakan hatinya dipenuhi harap, berdoa semoga keadilan akan berpihak padanya. Mayang menahan kesedihan dalam hati, mengangkat bahu anaknya yang terisak dan mengajaknya duduk di sampingn
Baca selengkapnya

BAB. 2

Linda menatap putrinya, Lilly, yang sedari tadi tersenyum-tersenyum sendiri. Linda menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan tingkah anaknya yang tampak jahil itu. "Ibu...” Seru Lilly, bergeming mendekati Linda yang duduk di tepi ranjang. ”Ibu tahu kenapa aku begitu bahagia melihat wajah tertekan mereka? Itu lucu sekali!” Lilly tertawa puas. Tangan Linda melepaskan pukulan kecil pada paha Lilly, berusaha menghentikan putrinya yang terlalu kegirangan. Namun, alih-alih berhenti, tawa Lilly malah semakin riuh dan bernada keras. Linda teringat pada reaksi Mayang yang membara kemarahan atas permintaan Lilly yang tak terduga itu. "Jangan jadi orang yang tidak tahu malu, Lilly, " kesal Mayang saat itu. "Sudah untung kami berusaha membantumu mencarikan suami, mengingat kehidupanmu yang miskin. Selain gelandangan siapa lagi yang mau menikahi gadis seperti kamu?" Ucap Mayang penuh amarah. "Haih!" Lilly menghela napas malas, lalu melanjutkan dengan nada penuh makna. "Ta
Baca selengkapnya

BAB. 3

Merasa uang sudah tergenggam di tangannya, Lilly segera memesan taksi dan membawa ibunya ke rumah sakit. Dia memandang wajah ibunya yang terasa semakin muram akibat penyakit yang parah ini, dia mengerti bahwa waktu begitu berharga."Ibu, fokus saja pada kesembuhan, jangan khawatirkan hal lain, kita punya uang sekarang, " ucap Lilly, merasakan kecemasan yang tersirat di sorot mata ibunya.Mendengar ucapan anaknya, Linda tersenyum lega. Dia merasa beruntung memiliki putri yang begitu berbakti. Sesekali terlintas dalam benaknya andai penyakit ini membawanya pada kematian, dia berharap saat itu Lilly sudah menemukan pasangan yang mencintainya dengan tulus.Barulah dia akan bisa pergi dengan tenang.Di rumah sakit, Lilly tak main-main. Dia memesan kamar VVIP untuk sang ibu, memastikan kenyamanan dan fasilitas terbaik diperoleh. Juga membayar biaya administrasi selama tiga bulan ke depan mengingat kondisi ibunya yang memerlukan waktu untuk pulih.Sejujurnya, Lilly tidak tahan berlama-lam
Baca selengkapnya

BAB. 4

Malam ini, untuk pertama kalinya, Lilly berdandan dengan sangat cantik. la mengenakan gaun putih bersih, yang membuatnya tampak seperti angsa putih yang anggun dan murni. Tidak akan ada satu pun orang yang dapat menolak pesona senyuman hangat serta tatapan lembutnya. Mengendarai BMW 8 Series 840 i Gran Coupe, membuat sosok Lilly terlihat makin menawan, tidak ada yang akan meremehkan kehadirannya. Penampilan mewah tersebut, merupakan bagian dari rencana Lilly untuk mengejutkan keluarga Palla. Hatinya bersemangat, ingin segera melihat ekspresi mereka saat mengetahui bahwa dia datang mengendarai BMW berharga miliaran rupiah itu. Akankah mereka panas hati, terbakar api cemburu? Lilly berdiri di depan cermin, tersenyum puas menyaksikan penampilannya yang luar biasa itu. Senyuman lembut yang menghiasi wajahnya, serta setiap gerakan anggunnya bagaikan Iambaian angin, penuh kehati-hatian dan terdidik. Sosoknya sungguh sempurna. Lilly, yang mengendarai mobil mewahnya, telah menge
Baca selengkapnya

Bab. 5

Di tempat lain, beberapa anak buah Marco berhasil ditangkap oleh polisi, namun anak buah Elang yang pintar berhasil lolos dari kejaran. Sama seperti sang bos yang dikenal sebagai Raja Kegelapan, anak buahnya juga menghilang dalam kegelapan, sekedar melihat wajahnya pun polisi tidak punya kesempatan. "Hoho, bukankah ini sahabat baikmu, Bird? Ada apa ini? Apakah dia musuh dalam selimut?” ejek Marco dengan suara sinis. Mata Elang yang berkilat tajam menunjukkan kemarahan, yang tertangkap oleh Leo melalui kaca spion. Tatapan itu seperti perintah bagi Leo. "Tuan Marco, jangan salahkan saya yang harus berterus terang. Wajah sangar Anda sangat tidak cocok dengan mulut Anda yang cerewet. Anda terlalu berisik!" ujar Leo tegas, seraya membuka pintu di samping Marco. Pria itu tampak bingung, namun sebelum sempat mengeluarkan suara, kaki Leo sudah melayang menghantam tubuhnya. Dengan kecepatan yang menggiriskan aspal, mobil Elang melaju kencang, Marco terhempas dan berguling-guling tak ka
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status