Eloisa membuka matanya perlahan saat kesadarannya kembali dan dia merasa kepalanya sangat berat. Perlahan dia berusaha untuk duduk dan saat memperhatikan sekitarnya, dia baru menyadari kalau dia bukan berada di kamarnya. Alisnya berkerut karena dia tidak mengenali tempatnya berada sekarang. Mengapa dia terbangun di tempat asing seperti ini? Dia berada di sebuah kamar yang cukup luas dan terlihat bersih, dan sekarang dia duduk di sebuah ranjang besar. Walau tempat ini terlihat bagus, dia mulai ketakutan, karena dia tidak ingat mengapa dia bisa berada disini? Dia mencoba untuk memikirkan penyebab dia berada di ruangan ini, tapi bukannya ingat, kepalanya malah semakin sakit. Dia mendengar suara kunci pintu dibuka dan dia semakin ketakutan, dia memundurkan dirinya hingga punggungnya menempel pada dipan ranjang. “Kau sudah sadar?” tanya pria yang masuk. “Da-Darren?” tanya Eloisa saat mengenali pria tampan itu. Dia menghembuskan nafas lega saat melihat orang yang dikenalnya. Namun wajahnya kembali pucat saat ingatannya kembali setelah dia melihat pria itu. “Ka-kau membiusku?!” tuduh Eloisa. “Maaf, Eloisa. Aku tidak bisa membiarkanmu menikah dengan Kak Darius,” kata Darren.
Lihat lebih banyakDarren memarkirkan mobil di depan rumahnya. Dia keluar dari mobil bersamaan dengan Eloisa yang juga keluar dari mobil, mereka berjalan ke pekarangan rumah keluarga Hartadi bersama walau keduanya tidak mengucapkan apapun. Berbeda dengan Darren yang tenang karena dia sudah tahu apa yang menantinya, Eloisa sangat cemas, dia khawatir keluarga Hartadi akan salah paham terhadapnya.Pintu langsung terbuka sebelum Darren menekan bel dan terlihatlah Lucas disana yang menatap pasangan itu tanpa ekspresi. Semalam Rosaline menyuruhnya kembali dan hanya meninggalkan beberapa anggotanya untuk memastikan Darren tidak kabur lagi.“Anda sudah ditunggu di ruang tamu,” kata Lucas.“Ya. Terima kasih, Pak Lucas,” jawab Darren. Dia lalu meminta Eloisa berjalan mengikutinya untuk masuk ke rumahnya. Langkahnya berhenti di depan ruang tamu keluarganya, disana ada Ayahnya, Ibunya, Kak Darius dan Kak Donny, yang sudah menunggunya dengan wajah datar. Lucas yang sudah memastikan Darren dan Eloisa masuk ke dalam r
“Bagaimana kau tahu kalau aku tidak melakukan apapun padamu saat kau tertidur sangat nyenyak semalam?” tanya Darren sambil tersenyum miring dan Eloisa memucat. Dia lalu memeriksa pakaiannya yang masih sama seperti kemarin dan mencoba merasakan apakah inti tubuhnya merasakan sakit? Tapi pakaiannya masih utuh, hanya sedikit berantakan, begitu juga inti tubuhnya tidak merasakan apapun selain kepingin pipis.“Kau bohong!” tuduh Eloisa.“Untuk apa aku berbohong? Aku sudah menculikmu seperti ini agar pernikahan kau dan Kak Darius gagal, mungkinkah aku melewatkan satu-satunya cara memastikan kau tidak akan menikah dengan Kak Darius?” tanya Darren dan Eloisa semakin panik.“Walaupun aku tidak menikah dengan Darius, aku juga tidak akan menikah denganmu!” kata Eloisa sambil menangis. Perkataan Darren barusan seperti menegaskan kalau pernikahannya sudah pasti batal, sedangkan dia tidak mungkin bersama dengan Darren setelah ini.“Mengapa kau tidak mau menikah denganku? Semua sudah seperti ini. Ak
“Kau sudah menemukannya, Kak?” tanya Donny setelah dia masuk ke kamar Darius di jam delapan malam. Dia sudah mendengar garis besar kisah Darren dan Eloisa yang memang agak diluar nurul itu, dari Rosaline. Dia belum dengar saja yang dari Nick, mungkin dia bisa terkaget-kaget.Dia sulit mempercayai kalau Darren bisa menculik Eloisa Renata, yang dia kenal sebagai gadis pendiam dan sederhana. Cantik sih, tapi sepertinya agak membosankan dan kurang modis. Lagipula, dulu Elosia punya pacar, sudah pendiam, ada pawangnya lagi, jadilah dia dan teman-teman prianya memang tidak dekat dengan wanita itu.“Sudah,” kata Darius. Dia kembali menatap layar laptopnya setelah memastikan kalau hanya Donny yang masuk ke kamarnya.“Lalu?” tanya Donny yang yakin kalau Darius belum ingin memberitahu orang tua mereka keberadaan Darren. Lucas sedang mengejar mobil Darren yang katanya keluar di tol kota Malang, namun setelahnya, mobil Darren melalui jalan tikus yang tidak ada cctv lalu lintas, karenanya mereka a
Seorang pria tampan yang memiliki mata hitam misterius, baru saja turun dari taksi dengan senyum yang merekah di wajahnya, dia melangkah dengan semangat menuju pintu rumah keluarga Hartadi.Dia sengaja tidak mengabari keluarganya kalau dia memajukan jam keberangkatannya dari Jakarta, niat hati ingin memberi kejutan pada keluarganya. Jarinya hampir saja menekan bel saat pintu rumah itu tiba-tiba terbuka dan dia melihat Nick, sahabat adiknya, keluar dari sana dengan wajah kusut.“Hai Nick,” sapa Donny, si putra kedua yang akhirnya pulang untuk menghadiri pernikahan Kakaknya dengan teman kuliahnya.“Kak Donny?” seru Nick terkejut.“Mengapa kau begitu kaget melihatku?” tanya Donny sambil tertawa.“Masuklah, Kak. senyummu itu akan luntur begitu kau masuk,” kata Nick lesu sambil berjalan melewati satu-satunya orang di keluarga Hartadi yang tidak tahu kekacauan yang telah dibuat Darren.“Sepertinya ada masalah,” kata Donny sambil melangkah masuk ke dalam rumahnya. Dia tidak pernah menganggap
“Darren menculik Eloisa!” pekik Rosaline histeris. Putranya yang telah dia besarkan dengan keras dan penuh tanggung jawab, sekarang melakukan kejahatan dengan menculik seorang wanita!Padahal Darren hanya perlu memberitahu mereka dan mereka pasti akan mencari jalan keluar, kenapa juga Darren memilih melakukan tindakan kriminal seperti ini? Jelas Darren mengatakan kalau dia ingin menyakinkan Eloisa dan itu artinya Eloisa tidak ikut dengannya dengan sukarela.“Padahal kemarin aku sudah mengatakan padanya untuk membawa wanita itu setelah pernikahan Darius!” marah Rosaline.“Ma, wanita itu adalah Eloisa. Bagaimana dia bisa membawanya setelah pernikahan Darius dan Eloisa?” kata Darius menjelaskan dan Rosaline menoleh pada Darius dengan tercengang, seakan baru menyadari kalau wanita yang dimaksud Darren adalah calon istri Darius.“Tenangkan dirimu dulu,” kata Adianto sambil meremas lembut tangan istrinya untuk menenangkan emosi istrinya yang sudah meledak.“Anak itu!” geram Rosaline. Berbul
Hari ini Darius mengajar hanya sampai jam tiga sore. Dia merapikan berkas di mejanya dan bersiap untuk pulang. Sebelum meninggalkan ruangannya, dia menatap pada meja kerjanya dan menghela nafas berat. Saat hari senin dia masuk kerja nanti, statusnya sudah berubah menjadi seorang suami.Walau dia berusaha mengabaikan perasaan tidak nyamannya selama ini dan menganggap kalau apa yang diinginkan Ibunya adalah sesuatu yang benar untuknya, sebenarnya dia lebih suka kesendiriannya. Tidak ada yang salah dengan Eloisa, tapi dia hanya tidak ingin bersama wanita manapun sekarang.Saat bersama Fiona dulu, dia sudah mengenal Fiona bertahun-tahun dan mereka sering melakukan beberapa hal bersama, Fiona juga tahu cara menjaga batasannya, yang membuatnya cukup nyaman bersama Fiona, karenanya, dia tidak keberatan menikah dengan Fiona. Tapi Eloisa Renata? Wanita itu bahkan seperti ada dan tiada, wanita itu tidak pernah menunjukkan keberadaannya jika tidak diminta.Bukannya dia ingin dicari atau menyukai
“Ma,” panggil Darren saat mereka sedang berjalan menuju parkiran.“Ya,” jawab Rosaline.“Apa yang akan Mama lakukan padaku jika aku membuat kesalahan fatal?” tanya Darren.“Kesalahan fatal seperti apa?” tanya Rosaline curiga. Dia langsung teringat cerita Darius malam dua hari yang lalu.“Menculik orang, mungkin,” kata Darren acuh sambil mengendikkan sebelah bahunya.“Mama akan menghajarmu sampai setengah mati dulu, sebelum menyerahkanmu pada polisi. Jadi buang pikiran tidak benar itu dari kepalamu.” kata Rosaline mendelik galak.“Kan, cuma misal,” kata Darren cengengesan walau dalam hati jantungnya jumpalitan. Mama tidak kenal ampun dan akan tega menghajar putra tampannya ini. Setengah mati yang dimaksud Ibunya pasti beneran setengah mati!“Jangan membuat keributan yang tidak perlu. Bawa wanita itu ke rumah setelah pernikahan Darius,” kata Rosaline.“Wanita itu?” Darren mengerutkan alis.“Wanita yang kau cintai itu. Jika kalian memang saling mencintai, maka bawa dia bertemu dengan Pap
Untuk kesekian kalinya, Eloisa meninggalkan Darren di rooftop, namun kali ini reaksi Darren berbeda dengan sebelumnya. Dia tidak diam dan terpuruk, tapi dia teringat percakapannya dengan Nick sebelum dia melamar Eloisa minggu lalu.Eloisa jelas tadi mengatakan kalau dia tidak bisa membatalkan pernikahan ini karena akan mempermalukan kedua keluarga, bukan karena tidak menginginkannya.Sedangkan keluarganya? Apa yang mereka inginkan? Sepanjang yang dia tahu selama hidup dengan keluarganya yang hangat, bagi mereka, kebahagiaan anggota keluarga mereka adalah yang terpenting.Sudah pasti yang bahagia saat Eloisa menikah dengan Kak Darius adalah Mama, tapi apakah Mama akan bahagia jika tahu dia akan menderita jika Eloisa menikah dengan Kak Darius?Dia kembali teringat perkataan Nick dulu, saat sahabatnya itu mengingatkannya kalau keluarganya tidak akan bahagia jika tahu dia mencintai Eloisa. Dulu dia bisa mengalah saat merasa kalau Eloisa tidak mencintainya, dimana Eloisa juga tidak akan ba
Darius sedang duduk di sofa yang ada di ruang kerja Adianto, bersama dengan Rosaline. Darius sudah menceritakan apa yang dia lihat di perjalanan pulangnya tadi, begitu juga dengan hasil pengamatannya terhadap Darren beberapa bulan ini, dan sekarang dia meminta kedua orang tuanya untuk merestui pilihan Darren.Ketiga orang itu diam dengan pikiran masing-masing, hingga pada akhirnya suara Rosaline yang memecah keheningan itu.“Bisakah kita mengalah sekali ini lagi, selama wanita itu belum menikah?” tanya Rosaline penuh harap pada suaminya. Pada akhirnya, yang diinginkan oleh orang tua adalah kebahagiaan anak-anaknya.“Aku tidak bisa menjanjikan hal itu, tapi aku akan memberi mereka kesempatan. Suruh Darren membawa wanita itu dulu, setelahnya baru kita lihat apakah wanita itu layak atau tidak untuk diperjuangkan oleh Darren?” jawab Adianto dengan berat hati.Menurutnya, tidak sepantasnya seorang wanita dekat dengan pria lain saat masih memiliki pasangan, apalagi sudah sampai tahap akan m
Darren Noah Hartadi, sang casanova kampus yang sangat tampan dan memiliki pembawaan yang ceria dan menyenangkan, sedang melangkah dengan semangat menaiki tangga darurat menuju rooftop kampus, tempat dimana dia memiliki janji temu dengan salah satu pacarnya disana, tepat setelah dia menyelesaikan bimbingan skripsinya untuk yang terakhir kalinya.Dia ingin merayakan keberhasilannya menyelesaikan skripsinya dalam waktu hanya tiga bulan, sebuah pencapaian yang sangat baik menurutnya.Saat tiba di depan pintu rooftop, dia memelankan langkahnya karena berniat memberi kejutan pada sang pacar. Dia membuka pintu dengan perlahan, lalu melihat ke sekeliling. Dia lalu melihat seorang wanita yang sedang berdiri membelakanginya, wanita itu bersandar di tiang pembatas rooftop sambil melihat ke langit.Dia tersenyum, lalu melangkah tanpa suara mendekati wanita itu, setelahnya dia langsung memeluk pinggang wanita itu. Dia tertawa saat tubuh wanita itu terlonjak karena terkejut, saat wanita itu menoleh ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen