Home / Romansa / Diculik Calon Adik Ipar / BAB 1: RAJA SETAN MESUM

Share

BAB 1: RAJA SETAN MESUM

Author: IvonyRose
last update Last Updated: 2024-06-29 12:14:31

Tiga bulan sebelumnya..

Eloisa sedang berdiri di rooftop universitas tempatnya mengajar, kedua sikunya diletakan di pagar pembatas dan jemarinya menopang dagunya. Padangannya mengarah ke arakan awan di atas sana, kacamatanya dia letakan di saku kemejanya dan sepatunya sudah dia lepaskan agar dia bisa merasa lebih rileks. Pikirannya dipenuhi pembicaraannya dengan kedua orang tuanya tadi malam. Mereka berencana menjodohkan dirinya dengan seorang dosen yang juga mengajar di kampusnya ini.

Usianya yang sudah menginjak dua puluh tujuh mungkin memang membuat kedua orang tuanya khawatir. Dia tidak pernah membawa seorangpun pria ke rumahnya semenjak putus dari pacar brengseknya lima tahun lalu. Sebenarnya, hal itu dikarenakan dirinya sendiri yang menjaga jarak dari para pria. Dia sudah tidak percaya lagi dengan sikap manis dan rayuan mereka. Itu semua hanya karena ada mereka inginkan. Setelah mereka mendapatkannya apa yang mereka mau, maka mereka akan membuangmu begitu saja!

Tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya, dia merasa seseorang memeluknya dari belakang. Sontak Eloisa menolehkan wajahnya, bermaksud untuk memarahi siapapun yang seenaknya memeluknya. 

 “Halo sayang,” sapa suara itu lembut.

 “Ap ...!” kata-katanya terputus saat bibirnya dilumat pria itu. Tubuhnya langsung kaku. Karena terlalu terkejut, dia tidak langsung mendorong siapapun pria itu. Tapi dengan cepat akal sehatnya kembali dan dia berusaha mendorong pria itu. Bukannya melepaskannya, pria itu memeluk tubuhnya semakin erat.

 “DARREN!”

Teriakan itu membuat pria yang memeluknya melepas ciumannya dan menoleh ke arah suara yang sepertinya memanggil namanya itu. Eloisa merasa tubuh pria itu menegang dan pelukannya melemah. Eloisa yang menyadari hal itu berusaha untuk membalik tubuhnya, setelahnya dia berniat mendorong pria itu agar menjauh darinya. 

Namun, pria itu kembali memeluknya erat. Sekarang malah dia benar-benar berada dalam dekapan pria itu. Dia tidak bisa bergerak karena entah bagaimana pria itu bisa mengunci tubuhnya hingga tidak bisa bergerak sama sekali! Wajahnya tenggelam di dada bidang pria itu dan dia mencium aroma maskulin parfum pria itu, perpaduan antara musk dan cyprus yang terasa menyegarkan di penciumannya.

 “Teganya kamu melakukan ini di depanku!” suara wanita itu terdengar bergetar. O-ow sepertinya itu pacar pria ini! 

 “Bukankah kamu tahu peraturannya, Clara?” kata pria yang memeluknya. Suara pria itu sangat tenang, tidak terdengar emosi apapun. Bahkan, menurutnya terdengar terlalu santai! Bisakah orang bersikap santai di saat kepergok sedang ciuman dengan wanita lain oleh pacarmu sendiri?

 “Tapi kamu janjian denganku hari ini!” komplain wanita itu mulai terisak. Nah, wanita itu pasti sedang menangis sekarang! Kasihan sekali, dia sangat ingin menjelaskan kesalahpahaman aneh ini pada wanita itu.

 “Tanpa drama dan air mata, Clara. Kita putus!” jawab pria itu. 

Tubuh Eloisa menegang. Bukankah pria ini yang salah? Berpelukan dan berciuman dengan wanita lain di depan pacarnya? Kenapa wanita itu yang diputuskan? Bukannya harusnya pria ini sekarang sedang berusaha menjelaskan apapun itu atau mengarang cerita apalah untuk meyakinkan si pacar!

 “Tidak. Tidak, Darren. Kumohon maafkan aku, tidak akan aku ulangi lagi. Beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan bertingkah seperti ini lagi. Aku akan mengalah, tidak apa-apa kalau kamu mau bersama dia sekarang,” pinta wanita itu mengiba.

 “Tidak, Clara. Hanya ada satu kesempatan dan kamu tahu itu. Pergilah!” usir pria itu.

 “Darren, kumohon,” Clara merengek.

 “Pergilah, Clara. Kita sudah selesai!” tegas pria itu.

Terdengar suara langkah kaki menjauh dan pintu dibanting, lalu pelukan pria itu melemah. Eloisa langsung mendorong pria itu sekuat tenaga yang akhirnya membuat pelukan itu terurai.

Eloisa mundur beberapa langkah lalu melototi pria itu. Namun pandangannya buram, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Dia lupa kalau belum menggunakan kacamatanya. Eloisa lalu mengambil dan memakai kacamatanya agar bisa melihat dengan jelas pria bajingan di depannya ini.

“Bu Eloisa?” suara terkejut pria itu yang lebih dulu memanggil namanya membuat Eloisa mengangkat wajahnya setelah memakai kacamatanya dan melihat sang casanova kampus, Darren Noah Hartadi!

Demi apapun yang ada di dunia ini. Dari semua setan mesum yang pernah dia kenal, kenapa harus rajanya yang sekarang berdiri di depannya?!

Eloisa bisa melihat tatapan syok pria tampan di depannya. Dia tidak pernah melihat wajah yang begitu tampan dari jarak sedekat ini, bahkan mungkin wajah pria ini lebih mulus daripada wajahnya. Dan warna bola mata sebiru laut yang sekarang sedang menatapnya itu terlihat asli, pria di depannya ini benar-benar iblis tampan bermata biru! 

Saat dulu dia mengajar mahasiswa ini, mereka tidak pernah berada dalam jarak kurang dari satu meter kecuali saat mahasiswanya mengumpukan tugas, itu karena dia selalu membatasi interaksi dengan lawan jenis seminimal mungkin. 

Dia langsung berbalik badan, berencana segera pergi dari rooftop itu. Dia tidak perlu penjelasan atas kesalahpahaman tadi. Dari tatapan terkejut Darren saat melihatnya tadi, sudah jelas kalau pria itu salah orang. Anggap saja hal ini tidak pernah terjadi dan hidupnya akan tenang kembali.

Namun tangannya tiba-tiba ditarik dan dia kembali ke pelukan pria itu. Sekali lagi pria itu menciumnya dan kali ini sungguh membuatnya syok. Bajingan ini sudah tahu siapa dirinya dan masih bersikap kurang ajar! 

PLAK

Suara tamparan itu terdengar nyaring. Omelan marah Eloisa tertahan karena dia terkejut saat melihat darah mengalir keluar dari luka baret yang tiba-tiba muncul di pipi pria itu. Dia lalu menoleh ke tangannya dan melihat bekas darah di mata cincinnya yang sekarang menghadap bagian dalam jemarinya. Cincin itu memang sedikit kebesaran, jadi terkadang bergeser dan berputar sendiri di jarinya.

Darren menyentuh pipinya yang terasa perih dan terkejut saat jarinya menyentuh cairan lengket dan melihat apa yang ada di jarinya. Matanya terbelalak melihat darah yang ada disana. Dia kembali menyentuh wajah tampannya, asetnya sebagai model yang sekarang terluka dan darah mengalir cukup banyak dari luka itu.

“Ma-maafkan saya!” seru Eloisa panik dan dia melupakan kemarahannya. Dia langsung mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan menempelkannya di pipi Darren.

“Sa-saya tidak sengaja. Cincin saya sedikit kebesaran dan suka berputar sendiri di jari,” dia masih berusaha menjelaskan dan mencoba menghapus darah yang masih terus mengalir dari luka itu walau sudah dia lap dengan saputangannya. Dia tidak menyadari kalau Darren masih sedang menatap bibirnya yang sibuk menjelaskan ketidaksengajaannya. 

Darren tidak terlalu memperdulikan luka itu, yang ada di pikirannya sekarang adalah mengapa bibir wanita ini rasanya berbeda dengan pacar-pacarnya selama ini? Dia bahkan sudah tidak mau lagi menghitung jumlah wanita yang sudah dia cium, dari yang masih polos sampai yang pro. 

Baginya semua rasanya sama saja, menyenangkan dan kadang menggairahkan, tapi tidak dengan bibir wanita ini. Mengapa? Dia bahkan tidak bisa mendeskripsikan rasa bibir wanita ini. Karenanya dia mencium wanita ini sekali lagi, dan ternyata dia masih tidak bisa menemukan jawabannya. Mungkin dia harus mencium lebih lama agar bisa menemukan jawabannya!

Dia merasa bibir wanita itu yang terus bicara itu terlihat sangat mengundang minta dicium. Mungkin dia bisa minta dosennya ini untuk menjadi salah satu pacarnya saja, jadi dia bisa bebas mencium wanita ini. Sudut bibirnya tertarik keatas saat membayangkan wanita ini balas menciumnya, ‘Rasanya pasti sangat menggairahkan!’

****

Related chapters

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 2: PENASARAN

    “Aduh, kenapa lukanya tidak mau berhenti?!” Eloisa semakin panik. Sekarang sapu tangannya sudah penuh darah.“Ku- kurasa kita perlu pergi ke klinik. Takutnya lukanya infeksi,” kata Eloisa lagi saat melepas saputangannya dari pipi Darren, darah segar kembali mengucur. “Aduh, saya sudah tidak ada saputangan lagi!” dia terus mengoceh sendiri, tidak menyadari kalau pria di depannya belum bergerak atau bicara sepatah katapun. Mendengar Eloisa mencari sapu tangan, otomatis tangan Darren mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya dan memberikannya pada wanita itu. Eloisa langsung mengambil sapu tangan itu dan menekan kembali luka yang sudah kembali mengeluarkan darah lagi. Dia langsung menyuruh Darren menekan sapu tangan itu ke pipinya dan menarik lengan pria itu yang satunya untuk mengikutinya turun dari rooftop menuju klinik kampus. Kedua orang itu tidak memperhatikan kalau ada orang lain yang bersembunyi di belakang pintu menuju rooftop, yang memang menunggu mereka turun dari roofto

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 3: LUKA LAMA

    “Lukanya jangan sampai terkena air karena nanti bisa infeksi. Plester harus diganti dua kali sehari sehabis mandi. Nanti akan saya berikan resep salep luka dan obat anti nyeri , karena kadang akan timbul nyeri. Jika membengkak atau demam, segera kembali ke rumah sakit.” kata Dokter Albert.“Bagaimana saya mencuci muka kalau lukanya tidak boleh terkena air?” tanya Darren.“Plesternya tahan air. Jadi setelah mandi, plesternya dibuka dan lukanya diberi salep, lalu tutup lagi dengan plester baru.” jawab Dokter Albert.“Apakah lukanya akan meninggalkan bekas, Dok?” tanya Darren lagi. Biar bagaimanapun wajahnya adalah aset untuk pekerjaannya sekarang.“Hm, luka di bagian sini agak dalam. Kemungkinan nanti akan meninggalkan garis putih. Tapi karena kamu pria, kurasa tidak masalah dengan sedikit bekas luka,” kata Dokter Albert sambil menunjuk bagian pipi dekat rahang. Eloisa memucat mendengar perkataan Dokter Albert. Bagaimana ini kalau memang luka itu berbekas? Sedangkan mahasiswanya ini be

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 4: MERONA

    Kalimat penuh ancaman itu membuat ketiga orang yang sedang menjadi tontonan disana menoleh. Darren menatap Victor dengan tatapan tajam yang membuat pria itu terkejut dan melepaskan tangan Eloisa.Darren langsung mengambil tangan Eloisa yang baru dilepas itu dan memeriksanya. Sepertinya cengkraman Victor cukup keras hingga meninggalkan memar berwarna kemerahan di pergelangan tangan Eloisa. Hal itu membuat Darren emosi. Tanpa aba-aba dia memukul Victor hingga pria itu terjatuh.“Victor!” seru Susan panik seraya menghampiri suaminya.“Jangan kayak banci, beraninya sama perempuan. Sekali lagi kau mendekati Eloisa, kupatahkan tangan dan kakimu!” ancam Darren. Nada suaranya biasa, namun mata pria itu menunjukkan amarah, api biru disana menyala seakan siap membakar Victor. Dia sangat tidak suka pria yang tidak sopan pada wanita. Ibunya selalu mengajarkan untuk menghargai wanita, karena dari rahim merekalah kita dilahirkan.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Darren lembut pada Eloisa. Matanya menat

    Last Updated : 2024-06-29
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 5: PANGGILAN KHUSUS

    Hati-hati, Bu, nanti terantuk kaca lagi. Sayang kalau kacanya sampai pecah!” goda Darren.Eloisa mengerjap, keterpesonaan pada wajah tampan di depannya berubah menjadi kekesalan. Apa maksudnya? Gakpapa gitu kepalanya benjol asal kacanya tidak pecah?Darren yang melihat wajah kesal Eloisa merasa gemas, dia menarik tangannya yang tadi memegangi kepala wanita itu, lalu mencubit hidung wanita itu.“Makanya konsentrasi saat ditanya, Bu. Dimana alamat rumah Ibu?” tanya Darren lagi. Dia melirik gemas wanita di sampingnya yang ternyata sedang mendelik tajam menatapnya. “Lama-lama kita menginap disini, loh, Bu.” gurau Darren sambil tertawa melihat wajah wanita itu. Jika wanita itu bermaksud mengintimidasi dirinya, sudah pasti wanita itu gagal. Ayah dan kakaknya jauh lebih menyeramkan saat sedang marah.“Saya, sih, tidak masalah. Saya bisa tidur dimana saja. Apalagi, ditemani Bu Dosen cantik,” kata Darren terus menggoda Eloisa. Alisnya sekarang dinaik turunkan, senyum jail belum hilang dari bi

    Last Updated : 2024-08-01
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 6: KEBAL DARI PESONA DARREN

    Setelah menunggu sekitar lima belas menit, akhirnya Eloisa keluar dari mobilnya. Dia melirik ke kiri dan kanan, takut mahasiswanya itu masih berkeliaran di dekat rumahnya. Entah apa yang dia takutkan? Kalau takut dicium paksa lagi, sebenarnya lebih mudah saat pria itu berada di mobilnya. Hanya saja, dia merasa tidak aman.Begitu keluar dari mobilnya, Eloisa langsung berlari masuk ke rumahnya dan menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua. Tidak jauh dari rumahnya, Darren masih memperhatikan rumah Eloisa. Dia melihat wanita itu masuk ke rumahnya dan tidak lama terlihat lampu menyala dari jendela yang memiliki balkon di lantai dua, berarti disanalah kamar wanita itu. Dia harus memastikan kalau wanita itu sudah masuk ke dalam rumahnya. Seburuk-buruknya sikapnya, ibunya selalu mengajarkannya untuk bertanggung jawab. Jika dia mengantarkan wanita pulang, jadi, dia akan memastikan kalau wanita itu sudah masuk ke dalam rumahnya. Setelahnya, dia baru akan pulang ke rumahnya atau ke tempat

    Last Updated : 2024-08-03
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 7: AKIBAT KECEMBURUAN MASSAL

    “Aduh!” keluh Eloisa. Dia lalu melihat banyak mahasiswi yang berdiri mengelilingi dirinya. Dia mengenali beberapa mahasiswi yang pernah masuk kelasnya. Dia langsung berdiri dan memasang ekspresi dinginnya.“Ada apa ini?” tanyanya kaku sambil memelototi para mahasiswi itu, mencoba mengingat nama mereka.“Tidak ada yang boleh melangkahi Darren Club. Jangan berpikir karena Anda seorang Dosen, maka Anda bisa seenaknya merayu Darren!” kata salah satu mahasiswi yang tidak dia kenal.“Merayu Darren?” ulang Eloisa. Dia tercengang. Siapa yang merayu siapa disini?!“Jangan berlagak bodoh! Aku melihatmu turun bergandengan tangan dengan Darren setelah kalian berciuman!” tuduh Clara sambil menunjuk Eloisa. Eloisa sebenarnya tidak mengenal wanita itu, tapi dia mengenali suara wanita itu. Wanita yang diputuskan si buaya di rooftop.“Kalian salah sangka. Bukan seperti itu kejadiannya!” bantah Eloisa. Dengan horor Eloisa berpikir kalau semua wanita ini adalah pacar si buaya dan dia akan dikeroyok. Tid

    Last Updated : 2024-08-04
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 8: DUA PRIA DALAM SATU MINGGU

    Tidak lama kemudian, Pak Darius kembali, pria itu langsung membuka pintu klinik dan menyalakan lampu. Dengan penerangan yang cukup, matan Eloisa bisa melihat dengan lebih baik. Matanya memiliki kelainan sejak kecil, sejak di sekolah dasar dia sudah memakai kacamata plus, bukan minus. Jadi, dia bisa melihat jelas objek yang jaraknya jauh, tapi, tidak bisa melihat jelas objek yang jaraknya dekat. Apalagi saat penerangan kurang, matanya semakin sulit untuk melihat tanpa kacamata yang dibuat khusus sesuai kebutuhannya. Kekurangannya itu membuat inderanya yang lain lebih tajam. Telinganya bisa mendengar suara dari jarak cukup jauh dan cepat mengenalinya, termasuk mengenali suara orang lain. Dengan beberapa kali mendengar suara orang yang sama, dia akan langsung mengenali orang itu walaupun mereka tidak sedang berhadapan.Darius membantu wanita di depannya untuk duduk dan mulai membuka laci dan rak untuk mencari antiseptik untuk membersihkan luka. Setelah menemukan yang dia cari, dia segera

    Last Updated : 2024-08-05
  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 9: HANTU BULE

    “Dia tidak mendatangi ayah dan kak Darius untuk meminta pertanggungjawaban karena mengaku kuhamili, kan?” Darren menyuarakan rasa penasarannya. Mereka sudah terbiasa dengan wanita yang tiba-tiba datang ke rumah dan mengaku dihamili oleh Darren. Jadi, dari sepuluh kali Darren duduk di kursi pesakitan keluarganya ini, minimal delapan kalinya berurusan dengan wanita.“Tidak. Namun tadi aku melihat dia dirudung oleh segerombolan mahasiswi yang sebagian dari mereka pernah kudengar namanya kau sebutkan,” jawab Darius dan Darren langsung memucat. Dan ekspresinya tentu saja terlihat jelas oleh keluarganya, yang berarti dia memang melakukan salah. “Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ayahnya lagi. Pertanyaan Ayahnya membuat Darren tidak jadi bertanya mengenai kondisi Eloisa pada kakaknya. Sekarang dia melirik semua orang yang ada disana, dari Kakaknya, ke Ayahnya, lalu ke Ibunya. Masa dia harus mengaku kalau dia salah mencium orang? Dosen pula!“Darren!” panggil Rosaline setelah sekian lama k

    Last Updated : 2024-08-06

Latest chapter

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 69: LAMARAN DARREN

    Saat berangkat dari rumah ke kampus, Eloisa menerima panggilan telepon dari Rosaline. Wajahnya seketika memucat saat mendengar perkataan Rosaline. Rasa bersalah dan tidak nyaman seketika menyergapnya. Rosaline yang tidak menyadari perubahan Eloisa terus saja berbicara untuk menyampaikan maksudnya tentang persiapan pernikahan Darius dan Eloisa.“Jadi semua sudah beres, tinggal kau cari waktu dengan Darius untuk mencoba gaun pengantin,”“Ba-baiklah, Tante. Nanti Eloisa akan mendiskusikannya dengan Pak Darius,” jawab Eloisa terbata.“Pernikahan kalian tidak sampai satu bulan lagi, kau sudah harus memanggilnya dengan lebih akrab, panggil saja dia, Darius, kau juga sudah harus memanggilku, Mama, seperti Darius memanggilku,” terdengar tawa mengalun di seberang telepon, namun tawa itu malah membuat Eloisa semakin gelisah.“Baik, Tan, ehm, Mama,” jawab Eloisa mengoreksi panggilannya. Mulutnya terasa asam saat mengatakan hal itu, tiba-tiba dia merasa sangat tidak siap untuk menikah.“Baiklah.

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 67: SILVI TERJEBAK

    Eloisa terkejut dan langsung menarik tangannya, namun tenaganya kalah jauh jika dibandingkan dengan tenaga Viktor yang menahan tangannya.“Lepaskan tanganku!” kata Eloisa panik. Dia masih berusaha menarik tangannya dari pegangan Viktor.“Tenanglah, Eloisa. Bukankah dulu kita juga sering bergandengan tangan,” kata Viktor sambil tersenyum tidak tahu malu.Setelah tahu dirinya tidak akan berhasil untuk menarik tangannya, Eloisa berusaha untuk bangun. Dia berpikir kalau setidaknya dia akan lebih memiliki tenaga jika dalam posisi duduk. Namun yang terjadi adalah tubuhnya limbung karena kepalanya langsung pusing akibat pergerakan yang tiba-tiba.“Eloisa!” seru Viktor yang langsung melepaskan tangan Eloisa dan memeluk Eloisa untuk menangkap tubuh wanita itu.“Lepaskan aku!” seru Eloisa semakin panik sambil berusaha mendorong Viktor. Sedangkan Viktor, dia sangat senang karena akhirnya bisa memeluk Eloisa lagi, karenanya dia mendekap Eloisa dengan lebih erat, dia tidak mau sampai pelukan merek

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 66: MENOLONG SUSAN

    “Dokter, tolong usahakan untuk menyelamatkan anakku juga.” kata Susan saat Dokter menyuntikkan obat anestesi dan obat bius.“Saya akan mengusahakannya. Bayi Ibu belum cukup umur dan sekarang harus segera dikeluarkan agar kami dapat menangani pendarahan di tubuh Ibu.” kata Dokter itu iba.“Dokter, jika saya juga tidak bisa diselamatkan. Bisa saya menitip pesan pada Dokter?” tanya Susan yang sudah mulai kehilangan kesadaran dan Dokter itu mengangguk. Kali ini dia benar-benar menyesal atas semua tindakannya, kalau dia masih memiliki kesempatan untuk hidup, dia akan meminta maaf pada orang-orang yang sudah disakitinya.“Saya titip pesan untuk disampaikan pada sahabat saya, namanya Eloisa Renata. Tolong katakan kalau saya sangat menyesal pada apa yang saya perbuat padanya selama ini dan saya harap dia bisa memaafkan saya,” kata Susan.“Baik, Bu. tapi sekarang Ibu harus berusaha tetap hidup agar Ibu bisa mengatakannya sendiri,” kata Dokter menyemangati dan Susan mengangguk. Dia melihat Susa

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 65: NASIB SUSAN

    Ada yang pernah mengatakan kalau ucapan adalah sebuah doa. Susan tidak pernah menyangka kalau ucapan yang dia katakan pada Eloisa untuk membujuk agar Eloisa ikut dengannya sekarang menjadi kenyataan. Dia mengalami pendarahan parah dan harus segera melahirkan anaknya yang belum cukup waktu.Dokter mengatakan bahkan kondisinya tidak baik dan ada kemungkinan salah satu dari Ibu dan anak ini tidak akan selamat, atau mungkin keduanya. Dia langsung teringat perkataannya pada Eloisa beberapa hari yang lalu.“Selamatkan bayinya saja, Dok,” kata Viktor disaat Susan sedang terlalu terkejut untuk bisa mengatakan apapun.Seketika suasana disana menjadi hening, semua orang tidak menyangka kalau Viktor dengan mudah mengatakan hal itu. Biasanya orang akan panik dan memohon dokter untuk menyelamatkan nyawa keduanya.“Selamatkan nyawaku dulu, Dok!” pinta Susan di sela-sela kesakitannya. Air mata kesedihan mengalir di matanya saat dia harus memilih untuk menyelamatkan nyawanya terlebih dulu. Perkataan

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 64: AJI TERTANGKAP

    Sedangkan Susan, dia masih berusaha sebisanya untuk mendekati Viktor, menggunakan berbagai alasan agar Viktor bisa berada di rumah, termasuk dengan mengundang kedua mertuanya datang untuk makan malam. Dia lebih rela mendengarkan omelan sang mertua daripada tidak bertemu dengan Viktor sama sekali.Mereka sedang makan malam saat seorang pelayan datang dengan panik dan memberitahu kalau ada polisi yang mencari Susan. Wajah Susan seketika pucat dan dia langsung ketakutan. Viktor dan kedua orang tuanya yang bingung, menatap pada Susan yang sudah gemetar.“A-aku … I-ini pasti ada kesalahan. Tidak mungkin polisi mencariku,” kata Susan terbata.“Aku akan ke depan,” kata Viktor. Dia melihat wajah Susan yang pucat dan tahu kalau Susan pasti membuat ulah. Tapi karena Susan masih mengandung anaknya, dia tetap harus mengurus Susan sampai wanita itu melahirkan. Tidak tahu kali ini masalah apa yang dibuat wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu?“Ja-jangan!” seru Susan cepat sambil menarik

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 63: KUE APEM DAN PEDANG

    Darren langsung mengangkat kepalanya karena pertanyaan aneh Nick itu.“Kalimat bodoh macam apa itu?” kata Darren tersinggung.“Jangan salah paham. Aku tahu kalau Tante Rosaline itu keras, tapi mulai dari cara dia mendidik kalian sejak kecil sampai sekarang, ditambah betapa kalian semua sekeluarga takut padanya, Ayahmu yang tegas itu juga takut padanya. Bahkan orang luar sepertiku saja takut jika Tante Rosaline sudah mendelik. Mengapa aku merasa Ibumu tidak seperti Ibu-Ibu lainnya?” kata Nick menjelaskan sehalus mungkin.“Ayahku tidak takut padanya, hanya sangat memanjakannya.” koreksi Darren. Dia melihat sendiri kalau sang Ibu sangat menghormati Ayahnya, Ayahnya saja yang selalu menutup mata atas apa yang dilakukan sang Ibu. Lihat saja saat dirinya memaksa untuk pergi ke Jakarta kemarinan, saat Ayahnya sudah menyetujui, Ibunya tidak memaksakan kehendaknya agar dia tetap tinggal.“Tapi kalian sangat takut padanya,” kata Nick.“Kau juga akan takut padanya jika kau jadi anaknya.” jawab D

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 62: DIA MENCINTAIKU

    “Darren, apakah Eloisa masih beristirahat?” Teriakan pertanyaan Rosaline memecahkan mantra cinta yang tiba-tiba menjerat mereka tadi. Darren langsung menarik tubuhnya menjauh dari daun pintu itu dan langsung berbalik.“Bu Eloisa sudah bangun, Ma. Sebentar lagi dia akan ke ruang makan,” jawab Darren tanpa berani menoleh ke belakang. Dia takut dia tidak akan bisa menahan dirinya jika dia melihat Eloisa lagi. Dia sudah sering melihat apa yang barusan dia lihat di mata Eloisa pada mata pacar-pacarnya dulu. Dia memiliki banyak pacar sebelumnya, tentu saja dia bisa membedakan perasaan dari pacar-pacarnya, ada yang hanya main-main sama seperti dia, ada yang menatapnya memuja, dan ada juga yang menatapnya penuh cinta seperti tatapan Eloisa tadi. Biasanya dia akan menjaga jarak dari pacar yang seperti ini, karena dia tidak ingin membuat mereka semakin sedih saat putus nanti. Masalahnya, bagaimana dia menanggapinya jika Eloisa yang memberikan tatapan itu padanya? Hal itu adalah hal yang sang

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 61: MIMPI SETIAP WANITA

    “Darius, cek ponsel wanita ini. Apakah dia memiliki kontak dengan pembunuh bayaran itu,” perintah Rosaline yang membuat Eloisa terbelalak. Tidak mungkin, kan, Susan yang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhnya?“Baik. Aku akan mengerjakan hal itu di rumah dan akan segera memberikan hasilnya pada Mama,” jawab Darius patuh.“Istirahatlah dulu. Tante belum memberitahu orang tuamu tentang hal ini. Tante mengatakan kalau kau menginap di rumah Tante, jadi lebih baik sekarang kau menghubungi mereka agar mereka tidak khawatir. Sekarang kau hanya perlu beristirahat dan besok kau sudah bisa pulang,” kata Rosaline lembut yang sekali lagi membuat jantung Eloisa berdetak lebih cepat. Tante Rosaline benar-benar memiliki kepribadian ganda, lihat saja sekarang tatapan matanya dan cara bicaranya yang begitu lembut, padahal, kalimat sebelumnya yang dia ucapkan pada Darius adalah kalimat perintah dengan nada otoriter.“I-iya, Tante. Terima kasih,” jawab Eloisa tulus.“Baiklah. Tante sekarang pulang d

  • Diculik Calon Adik Ipar   BAB 60: KETAHUAN

    Saat Darren dan Darius tiba di rumah sakit, Eloisa sudah berada di ranjang perawatan dan Ibu mereka duduk di sebelahnya. Eloisa sudah menggunakan pakaian khas pasien rumah sakit. Wajah Darren sangat muram, untuk kedua kalinya dalam kurun waktu tidak lama, dia melihat Eloisa terbaring di ranjang perawatan."Bagaimana keadaanmu, Bu Eloisa?” tanya Darius.“Sudah jauh lebih baik. Kepalaku sudah tidak terlalu pusing.” jawab Eloisa.“Bagaimana kau bisa jatuh ke sungai?” kali ini Rosaline yang bertanya. “Tadi kepalaku sangat pusing. Aku hanya ingin mengambilkan tas Susan yang jatuh, tapi kepalaku malah semakin pusing dan tiba-tiba pandanganku menggelap. Tahu-tahu aku sudah jatuh ke sungai,” jawab Eloisa tidak enak hati. Ini kedua kalinya dia menyusahkan keluarga Hartadi. Belum jadi menantu saja sudah merepotkan, apa yang dipikirkan oleh keluarga calon suaminya nanti?“Kalau tidak enak badan, mengapa kau pergi?” tanya Rosaline.“Wanita yang bernama Susan datang dan mengajaknya pergi. Bahkan w

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status