Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan

Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Oleh:  AliceLinOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.7
45 Peringkat. 45 Ulasan-ulasan
373Bab
27.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Dasar jalang! Apa yang semalam kamu lakukan di luar sana, hah!?" Setelah dijebak untuk menghabiskan malam dengan pria asing di ulang tahun pernikahannya yang ketiga, Anya Stein diusir dari rumah dan diceraikan secara sepihak. Namun, karena kejadian itulah ia kemudian tahu bahwa selama ini, keluarga suaminya telah membohongi Anya. Ternyata Anya bukanlah gelandangan tanpa identitas seperti yang dikatakan oleh Edwin, suaminya. Sebenarnya dia memiliki identitas rahasia luar biasa yang mampu membuat semua orang tunduk padanya! Demi tiga tahun yang Anya habiskan menjadi boneka keluarga Stein, ia bersumpah bahwa ia akan membayar tuntas semua perbuatan orang-orang yang telah menyakitinya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 - Malam Panas Dengan Lelaki Asing

"Ahh!"

Anya melenguh saat bibir maskulin itu mulai menyusuri leher jenjangnya. Gesekan cambang tipis pada kulit lehernya memberikan sensasi yang menggelitik dan membuat tubuhnya bergerak dengan gelisah.

Namun, hal itu malah membuat bibir maskulin itu semakin bersemangat meninggalkan jejak cinta di sana. Tangan kokohnya juga mulai bergerak menggerayangi tubuh Anya dan membuat wanita itu turut terbawa arus gairah yang tak terkendali.

Satu per satu kain yang menghalangi permainan panas mereka sudah teronggok di atas lantai.

Tanpa melepaskan ciumannya, pria itu telah membawa Anya naik ke atas ranjang. Pria asing itu sangat lihai memimpin permainan hingga Anya merasa kewalahan, tetapi anehnya, ia malah merasa sangat menikmati sentuhan pria itu.

Anya ingin lebih. Akal sehatnya sudah tidak mampu menolak keinginan tubuhnya.

"Tampaknya kau sudah tidak sabar lagi, hm?" Pria itu berbisik di telinga Anya, membuat tubuh wanita itu bergetar pelan.

Lalu dengan sebuah anggukan dari Anya, kegiatan panas malam itu mencapai puncaknya.

***

“Ugh, di mana aku?”

Erangan kecil bergulir dari bibir Anya saat ia terbangun di sebuah kamar yang tidak ia kenali. Wanita itu mengedarkan pandangannya sembari memegang kepala, mencoba mengingat bagaimana dan kenapa ia bisa ada di sini sekarang.

Semalam adalah hari ulang tahun pernikahannya yang ketiga. Suaminya mengajak Anya makan malam bersama di restoran hotel bintang lima, Grand Luxury. Namun, tiba-tiba saja, usai santap malam, Anya merasa pusing. Oleh karena itu, suaminya menyuruh Anya untuk menunggu di kamar, tapi–

Netra Anya tiba-tiba membelalak. Detak jantungnya berdebar hebat saat ia mengingat sesuatu yang ia lakukan semalam.

“Tidak mungkin,” gumam wanita itu.

Seketika itu juga, Anya menoleh dan menemukan sosok pria asing yang masih terlelap di sampingnya. Seorang lelaki bertubuh atletis sedang terlelap dalam posisi tengkurap tanpa busana.

Dan lelaki itu bukanlah Edwin, suaminya!

Anya bergegas menutup mulutnya agar tidak berteriak dan mengganggu tidur pria asing di sampingnya. Netranya semakin terbelalak lebar ketika melihat beberapa bekas luka yang cukup panjang dan dalam pada punggung pria itu.

‘‘Semalam aku dan dia ….’ Anya menggigit bibirnya kuat-kuat, tidak sanggup meneruskan kalimat itu di dalam kepalanya.

Anya tidak pernah mengira hal segila ini akan terjadi padanya dan perasaan bersalah memenuhi pikirannya. Kilasan ingatan terus menari di dalam benaknya seperti tayangan video terputus-putus yang membuat Anya terkesiap.

‘Tunggu aku di kamar 117.’ Edwin berucap sembari memberi kartu akses. ‘Aku harus menelepon seseorang dulu.’

Anya pun mendatangi kamar yang dimaksud dengan penuh harapan setelah suaminya menyerahkan kunci. Setibanya di kamar, ia disambut oleh dekorasi yang sangat romantis; lampu redup, lilin-lilin kecil yang bersinar lembut, dan bunga-bunga segar yang tersebar di atas ranjang.

Anya merasa sangat terharu karena Edwin tidak pernah mempersiapkan kejutan seromantis itu padanya selama mereka menikah.

Akan tetapi, ketika Anya sedang menunggu sang suami, tiba-tiba saja seorang pria asing paruh baya masuk ke dalam kamarnya.

“Si-siapa kamu!?” teriak Anya. “Bagaimana kamu bisa masuk ke kamar ini?

Namun, pria paruh baya itu malah berjalan mendekatinya dan menatapnya dengan niat kotor yang tercermin dalam matanya.

“Malam ini akan menjadi malam yang tidak akan terlupakan untuk kita berdua, Bidadariku,” ucapnya yang membuat tatapan Anya berubah horor seketika.

“Jangan mendekat!” Teriakan Anya tidak digubris oleh pria berperut buncit itu. Sosok itu justru mulai menggerayangi tubuh Anya.

Anya mencoba melawan, tetapi tubuhnya terasa lemah dan tidak nyaman. Bahkan anehnya, sentuhan-sentuhan sosok itu justru memancing lenguhan pelan dari bibirnya.

Ini tidak benar!

Dengan sisa kewarasannya, Anya berhasil memberontak dan kabur keluar kamar sementara si pria menjijikkan itu terkapar sambil memegangi bagian intimnya. Sementara Anya–

Pandangan wanita itu kembali tertuju pada lelaki yang tidur di sampingnya. Dalam pengejaran semalam, ia berpapasan dengan seorang tamu hotel yang baru ingin masuk ke dalam sebuah kamar.

Anya pun meminta bantuan, tetapi ia tidak menyangka, bahwa bantuan itu malah membuatnya berakhir di atas ranjang!

Anya menarik seprai yang tergenggam erat di tangannya untuk menutupi tubuhnya dengan lebih rapat. Ia mencoba menahan air mata yang mulai menggenang di sudut matanya.

‘Anya Stein, kamu benar-benar sudah gila!’ umpat Anya kepada dirinya sendiri dengan histeris di dalam hatinya.

Tiba-tiba Anya merasakan pergerakan di sampingnya.

Seketika, Anya pun memutuskan untuk segera pergi sebelum pria itu terbangun.

Ia salah. Ini tidak dibenarkan. Anya tidak ingin lagi berhubungan lebih jauh dengan pria itu.

Dengan hati-hati, Anya berusaha untuk tidak membuat suara saat ia bangkit dari ranjang. Tubuhnya masih terasa lemas, tetapi ia memaksa dirinya untuk bergerak dan mengenakan pakaiannya dengan cepat.

Anya harus segera pulang. Edwin pasti panik mencarinya semalaman.

Namun, bagaimana bisa laki-laki paruh baya kemarin masuk ke kamar mereka?

Apakah ia teledor dan tidak mengunci pintu? Tidak mungkin. Tapi itu berarti laki-laki kemarin punya kunci aksesnya.

Ah, yang penting dia harus pulang dulu sekarang.

Sebelum melangkah pergi, Anya sempat menatap wajah pria yang masih tertidur pulas di ranjang.

Kedua alis Anya bertaut. Entah kenapa, ia merasa familiar dengan wajah pria itu saat meniliknya dengan lebih dekat. Hanya saja Anya tidak ingat di mana mereka pernah bertemu sebelumnya.

Namun, dengan segera Anya menggelengkan kepalanya dengan kuat untuk mengabaikan hal tidak penting tersebut, lalu berjalan menuju pintu keluar kamar hotel dengan langkah yang tergesa-gesa.

Selama perjalanan pulang, Anya dipenuhi dengan rasa bersalah. Namun, Anya berpikir bahwa Edwin pasti mengerti jika ia menjelaskan bahwa ada orang asing masuk ke kamar mereka.

Akan tetapi, yang didapatkan oleh Anya bukanlah rasa khawatir dari suaminya, melainkan kemarahan.

“Ed, aku─”

Plak!

Tubuh Anya terhuyung sedikit ke belakang akibat tamparan itu.

Belum sempat ia mengatakan apa pun, Edwin sudah lebih dulu mengucapkan kalimat kasar yang menyakiti hati Anya.

“Dasar jalang! Apa yang sudah kamu lakukan semalaman di luar sana, hah!?”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
98%(44)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
2%(1)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.7 / 10.0
45 Peringkat · 45 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
puji amriani
up jam berapa kak
2025-01-06 12:04:44
1
user avatar
H n H
cerita baru, neh. acikkk ikut mantau dulu deh. 24 Des 24
2024-12-28 07:30:50
1
user avatar
NN.
pokonya serrruuuuu..
2024-12-24 19:04:59
1
user avatar
Puji Chelsky
ku menunggguuuuuuuuu updatenya hari ini
2024-12-24 11:01:35
1
user avatar
santi
ceritanya bagus dan seru
2024-12-23 18:45:56
1
user avatar
Liaa Liaa
serius nanyak bab berapa rein tau kalau anya alicia ?? ada yg bisa jawab ??? pliiss gaes
2024-12-20 07:31:29
1
user avatar
Puput Assyfa
ceritanya makin kesini makin seru, bener2 ceritanya keren gk bosenin tapi bikin nagih pengen baca terus
2024-12-17 04:31:15
1
user avatar
Dwi Handayani
selalu suka sama cerita ini, setiap hari menanti update an nya dan sangat berharap cerita ini panjang ngga tamat2 hhh
2024-12-15 16:27:28
1
user avatar
NN.
ka cepet up dong
2024-12-15 11:58:40
1
user avatar
NN.
mau bom up terus2an... up lagi dong.. makin hari makin panas aja ni hati..
2024-12-14 18:36:50
1
user avatar
NN.
up 2 bab perhari gak cukuuuppp. . bom up ka alice
2024-12-14 18:36:10
1
user avatar
Lussy Alyanii
hai thor ini hari update gak?
2024-11-13 13:53:40
1
user avatar
zasya natalia
keren ini ceritanya lanjut kak
2024-10-28 10:04:52
1
user avatar
puji amriani
merindukan novel ini.........
2024-10-19 08:20:47
2
user avatar
Lussy Alyanii
hai thor ini hari update jam berapa
2024-09-25 17:27:33
1
  • 1
  • 2
  • 3
373 Bab
Bab 1 - Malam Panas Dengan Lelaki Asing
"Ahh!" Anya melenguh saat bibir maskulin itu mulai menyusuri leher jenjangnya. Gesekan cambang tipis pada kulit lehernya memberikan sensasi yang menggelitik dan membuat tubuhnya bergerak dengan gelisah. Namun, hal itu malah membuat bibir maskulin itu semakin bersemangat meninggalkan jejak cinta di sana. Tangan kokohnya juga mulai bergerak menggerayangi tubuh Anya dan membuat wanita itu turut terbawa arus gairah yang tak terkendali. Satu per satu kain yang menghalangi permainan panas mereka sudah teronggok di atas lantai. Tanpa melepaskan ciumannya, pria itu telah membawa Anya naik ke atas ranjang. Pria asing itu sangat lihai memimpin permainan hingga Anya merasa kewalahan, tetapi anehnya, ia malah merasa sangat menikmati sentuhan pria itu. Anya ingin lebih. Akal sehatnya sudah tidak mampu menolak keinginan tubuhnya. "Tampaknya kau sudah tidak sabar lagi, hm?" Pria itu berbisik di telinga Anya, membuat tubuh wanita itu bergetar pelan. Lalu dengan sebuah anggukan dari Anya, kegiat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya
Bab 2 - Kebohongan
“Dasar jalang! Apa yang sudah kamu lakukan semalaman di luar sana, hah!?”Anya terhenyak. Air matanya yang berusaha ditahannya pun mengalir perlahan. Meskipun ia memahami kemarahan suaminya, hatinya tetap saja sakit mendengar makian kasar itu. Anya tahu Edwin memiliki alasan untuk melakukannya, meskipun hal itu tidak bisa dibenarkan. “Edwin, aku bisa jelaskan. Tolong dengarkan aku─”Anya masih berusaha menjelaskan perihal keadaan yang menimpanya saat ini. Namun, lagi-lagi suaminya menyela, “Apa lagi yang perlu dijelaskan, Anya? Apa kamu pikir aku buta?”Suara Edwin semakin meninggi. Ia berteriak di depan wajah Anya, membuat wanita itu berjengit.Edwin menarik kerah gaun Anya dengan kuat sehingga robekannya semakin panjang.“Ed–” Suara Anya tercekat. Air matanya meluncur semakin deras.“Lihatlah dirimu! Seperti pelacur saja.”Deg!Anya meremas gaunnya dengan kuat, mencoba untuk menahan diri untuk tidak membalasnya dengan amarah yang sama."Edwin! Apa yang kamu lakukan pada Anya?" Tiba-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya
Bab 3 - Bukan Mimpi
‘Apa benar Alicia adalah namaku?’ Anya masih bertanya-tanya di dalam hatinya atas ingatan aneh yang menyusup di dalam kepalanya secara tiba-tiba. Walaupun hanya sekilas dan wajah orang di dalam ingatannya tadi tidak jelas, tetapi Anya sangat yakin jika panggilan itu ditujukan padanya. Air mata di pelupuknya tiba-tiba jatuh tanpa terasa. Anehnya, hatinya terasa sedikit perih dan rasa rindu di dalam dadanya terasa meluap-luap. Meskipun kepalanya masih terasa sakit akibat benturan tadi dan darah masih menetes dari pelipisnya, Anya mencoba untuk berdiri sendiri. Ia pun melangkah pergi dengan sisa harga dirinya yang terakhir. Namun, langkah Anya sempat terhenti ketika salah seorang pelayan melemparkan satu koper di hadapannya. “Pergi saja tetap merepotkanku! Dasar jalang!” maki pelayan itu─dia diminta oleh Edwin untuk mengemas barang milik Anya tadi. Kedua kepalan tangan Anya mengetat. Ia hanya melayangkan tatapan tajamnya kepada pelayan itu dan melirik barang bawaannya yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya
Bab 4 -Mirip, Tapi Asing
“Bagaimana mungkin ada kebetulan seperti ini ….” Gumaman pria berwajah tampan nan tegas itu terdengar semakin pelan. Rahang kokohnya terkatup rapat hingga gigi-giginya bergemeratak. Ia berusaha menguasai rasa kaget yang masih memenuhi pikirannya. Ingatan akan malam panas yang dihabiskannya bersama wanita yang terbujur di hadapannya saat ini kembali berputar di dalam kepalanya. Seperti yang diduganya, semua yang dilakukannya semalam bersama wanita itu benar-benar bukanlah mimpi! “Bos, hujan sudah turun semakin deras. Apa tidak sebaiknya kita kembali ke mobil?” Lamunan pria itu beralih sejenak. Sorot mata tajam bak serigala miliknya tertuju pada asisten kepercayaannya yang berdiri di belakangnya sejak tadi. Tanpa mengucapkan sepatah kata, pria itu menyerahkan payung di tangannya kepada bawahannya tersebut. Ia pun mengangkat tubuh Anya di kedua belah tangannya, lalu membawanya menuju mobil yang tidak terparkir jauh dari pemakaman. *** “Bagaimana keadaan lukanya?” Seorang dokter mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya
Bab 5 - Kamu Masih Hidup?
“Kamu tidak mengenalku, Anya Stein?”Netra Anya terbelalak. “A-Anda … laki-laki yang semalam ….”Anya menggigit bibirnya dengan kuat. Degup jantungnya mendadak berpacu cepat ketika mengingat kegilaannya semalam, tetapi ia mengusir ingatan memalukan itu dari dalam kepalanya dan kembali menatap pria asing itu dengan gugup.“Dari mana Anda tahu nama saya, Tuan?” selidik Anya.Tanpa menjawab pertanyaannya, Reinhard mengeluarkan kartu tanda pengenal dari saku jasnya dan menyerahkannya kepada wanita itu.“Kenapa Anda bisa memegang kartu identitas saya?” tanya Anya, semakin bingung.“Aku membutuhkannya untuk mengisi data pasien,” jawab Reinhard dengan acuh tak acuh.Anya pun tertegun menatap kartu identitasnya. Ia baru menyadari jika ruangannya yang ditempatinya saat ini adalah kamar rumah sakit.“Anda … memasukkan saya ke kamar VIP?” tanya Anya dengan syok.“Apa ada masalah?” Kening Reinhard mengerut.Namun, Anya tidak menjawab. Ia bergegas bangkit dari ranjangnya, tetapi gerakannya tertahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya
Bab 6 - Jebakan Terencana
"Si-siapa Alicia?" Anya bertanya dengan suara yang bergetar. Ia mencoba menginterogasi pria itu dengan harapan dapat menemukan sedikit titik terang atas rasa ingin tahunya.Namun, Reinhard malah menatapnya dengan dingin, pandangannya seakan menjadi tembok tak tertembus yang memisahkan mereka. Anya bisa merasakan suhu ruangan seolah turun beberapa derajat, dan sebuah perasaan asing menyelinap di hatinya—perasaan bahwa ia telah melangkahi batas yang seharusnya tak pernah disentuh.“Mengenai hal yang terjadi semalam, aku tidak ingin kamu menyalahkanku secara sepihak. Kamu yang mendatangiku dan meminta bantuanku, sedangkan aku hanya melakukan yang kamu inginkan.”Alih-alih menjawab, Reinhard malah meluruskan kesalahpahaman wanita itu terhadapnya. Namun, Anya malah memberikan tatapan tajam.“Kamu tahu kan apa pun bisa terjadi di saat seseorang berada dalam pengaruh alkohol?” Reinhard mencoba membela dirinya dan tidak menerima tuduhan yang memberatkannya atas perbuatan yang dilakukan semala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya
Bab 7 - Pria Berkuasa yang Berbahaya
“Edwin Stein, Thalia Vale ….”Hanya dengan mengucapkan nama kedua orang itu saja, amarah di dalam dada Anya terasa menggelegak. Segala rasa sakit, penghinaan, dan kekecewaan yang selama ini Anya pendam, kini berubah menjadi kemarahan yang tak terbendung.Anya merasa ia harus bertindak, bukan hanya untuk membalas dendam, tetapi juga untuk membuktikan bahwa ia tidak akan menjadi seseorang yang lemah dan mudah ditindas!‘Tapi, apa yang bisa kulakukan?’Seketika Anya menyadari ketidakberdayaannya. Walaupun ia memiliki tekad dan kebencian yang begitu besar, tetapi ia tidak memiliki dukungan yang dapat diandalkan untuk dapat menuntaskan kebenciannya terhadap Edwin dan Thalia ataupun untuk mengubah keadaannya sendiri.Satu-satunya hal yang dapat Anya lakukan hanyalah menarik kontribusinya terhadap kemajuan perusahaan Stein selama tiga tahun ini. Namun, hal itu tidak akan cukup untuk membuat Edwin dan keluarganya serta Thalia merasakan penderitaan yang dialaminya selama tiga tahun ini.Anya in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya
Bab 8 - Ingatan yang Terguncang
“Ini benar-benar gila …,” gumam Anya yang masih mencoba menerima kebenaran dari informasi yang didapatkannya. Melihat kekagetan wanita itu, Reinhard pun tersenyum kecil. "Sekarang kamu baru sadar kalau kamu sudah menjadi wanita yang sangat beruntung?" ucapnya dengan bangga. Tatapan Anya perlahan berubah datar. “Aku tidak merasa beruntung sekali pun, Tuan Muda Hernandez,” timpalnya seraya memutar bola matanya dengan malas. “Kamu yakin?” Netra Reinhard menyipit tajam. “Padahal banyak wanita yang ingin mendekatiku dan rela melakukan apa pun untuk bisa mendapatkan hal yang kamu dapatkan semalam, Anya Stein.” Namun, Anya malah terkekeh kecil mendengar ucapan pria itu. “Kenapa kamu sepanik itu? Apa aku sudah melukai harga dirimu sebagai seorang lelaki,” ledeknya. Reinhard berdeham canggung dan memalingkan wajahnya. “Tidak,” kilahnya, enggan menunjukkan jika ia memang sangat tersinggung dengan penilaian wanita itu. Suara tawa Anya perlahan lenyap. Ia kembali menatap Reinhard dengan waja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya
Bab 9 - Aku Telah Kembali
“Austin, aku rasa lukanya sangat serius. Jika tidak, tidak mungkin dia bisa pingsan lagi. Apa tidak sebaiknya kamu periksa lebih terperinci?” saran Reinhard kepada sahabatnya yang masih memeriksa keadaan Anya. Austin hanya meliriknya sekilas, lalu menghela napas pelan. “Baiklah. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada cedera serius. Tapi untuk sekarang, sebaiknya kamu tidak mendesaknya lebih jauh seperti yang aku katakan sebelumnya,” jawab Austin seraya memeriksa denyut nadi wanita itu. “Aku tidak mendesaknya, Austin.” Reinhard berkata dengan nada kesal, menatap Austin dengan tajam. Ia tidak terima dituduh sebagai pelaku yang membuat wanita itu tertekan dan pingsan. Austin meletakkan stetoskop di lehernya setelah memastikan kondisi Anya stabil, kemudian melanjutkan, “Menurut pengamatanku, seharusnya lukanya tidak seserius ini. Tapi, melihat kondisinya sekarang, ada kemungkinan cedera lain yang tidak kita ketahui,” paparnya. Reinhard terdiam, men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya
Bab 10 - Luka yang Masih Tertinggal
“Nona Stein, apa kepalamu masih terasa sakit?” Pertanyaan yang dilontarkan Reinhard membuyarkan lamunan Alicia. Perasaan Alicia terasa campur aduk antara kegembiraan dan kesedihan. Gembira karena akhirnya ingatannya bisa kembali dan mengingat jati dirinya sebagai Alicia Lorenzo. Namun, kesedihan meliputi dirinya karena pertemuannya dengan Reinhard kembali membuka luka lama—penolakan dingin dari pria yang pernah mencuri hatinya dulu. Dengan sepasang netra yang berkaca-kaca dan bibir yang masih membisu, Alicia menatap Reinhard dengan pilu. Luka yang pernah diberikan pria itu kini kembali terbuka dan mengingatkan kisah pahit yang terjadi di antara mereka. ‘Memalukan sekali. Kenapa aku bisa bertemu dengannya lagi dalam keadaan seperti ini?’ batin Alicia seraya tersenyum pahit pada dirinya sendiri. “Kenapa kamu diam saja, Nona Stein?” Reinhard mulai terdengar frustrasi, jelas tidak sabar menghadapi keheningan Alicia. Bukan Alicia tidak mau menjawab, tetapi ia masih berusaha menyesuai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-21
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status