Share

Bab 7 - Pria Berkuasa yang Berbahaya

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-08-15 20:37:39

“Edwin Stein, Thalia Vale ….”

Hanya dengan mengucapkan nama kedua orang itu saja, amarah di dalam dada Anya terasa menggelegak. Segala rasa sakit, penghinaan, dan kekecewaan yang selama ini Anya pendam, kini berubah menjadi kemarahan yang tak terbendung.

Anya merasa ia harus bertindak, bukan hanya untuk membalas dendam, tetapi juga untuk membuktikan bahwa ia tidak akan menjadi seseorang yang lemah dan mudah ditindas!

‘Tapi, apa yang bisa kulakukan?’

Seketika Anya menyadari ketidakberdayaannya. Walaupun ia memiliki tekad dan kebencian yang begitu besar, tetapi ia tidak memiliki dukungan yang dapat diandalkan untuk dapat menuntaskan kebenciannya terhadap Edwin dan Thalia ataupun untuk mengubah keadaannya sendiri.

Satu-satunya hal yang dapat Anya lakukan hanyalah menarik kontribusinya terhadap kemajuan perusahaan Stein selama tiga tahun ini. Namun, hal itu tidak akan cukup untuk membuat Edwin dan keluarganya serta Thalia merasakan penderitaan yang dialaminya selama tiga tahun ini.

Anya ingin menghancurkan mereka secara menyeluruh, membuat Edwin dan keluarga Stein menyesal telah memanfaatkannya dan Thalia harus ikut merasakan penghinaan yang diterimanya selama ini.

Kemarahan dan keinginan untuk membalas dendam membakar semangatnya. Hanya saja ia menyadari bahwa tanpa rencana yang jelas, semua itu hanya akan berakhir sia-sia.

‘Aku bahkan tidak tahu siapa diriku yang sebenarnya. Benar-benar menyedihkan,’ batin Anya sembari tersenyum getir, lalu menyeka air mata dari wajahnya.

Anya berusaha menenangkan dirinya dengan menarik napas perlahan-lahan dan kembali menatap Reinhard yang masih menunggu tanggapannya.

Ia mengembalikan ponsel Reinhard dan berucap, “Maaf kalau aku sudah menuduhmu. Aku─”

Sebelum Anya sempat menjelaskan, Reinhard telah lebih dulu menyelanya, “Siapa laki-laki dan wanita itu? Kamu mengenal mereka?”

“Mereka … sahabat dan suamiku,” cicit Anya dengan lirih.

“Suami dan sahabat?” Satu alis Reinhard terangkat. Tanpa bertanya pun ia dapat memahami jelas permasalahan yang telah terjadi. Apa lagi kalau bukan pengkhianatan terselubung!

Satu hal yang paling Reinhard benci adalah pengkhianatan. Terlebih dilakukan oleh orang terdekat yang dipercaya.

Tiba-tiba saja dada Reinhard terasa memanas. Ia tidak tahu kenapa ia ikut merasa murka mendengar hal tersebut.

Namun, perhatiannya beralih ketika Anya bergumam dengan suara bergetar, “Bajingan itu … tidak pernah benar-benar mencintaiku. Sejak awal dia hanya memanfaatkan dan menipuku saja.”

Kepala Anya kembali tertunduk. Hatinya terasa teriris, perih. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan erat, menahan kebencian dan emosi yang memenuhi dadanya serta air mata yang ingin mengalir dari pelupuk matanya.

Reinhard memandangnya dengan wajah datar. “Seharusnya kamu tidak menikahi lelaki berengsek seperti itu.” 

Entah kenapa, hanya dengan melihat ekspresi sedih wanita di hadapannya, Reinhard merasa marah. Namun, Reinhard tidak menunjukkannya dengan gamblang karena ia merasa masalah ini tidak ada kaitan dengannya.

Perlahan Anya mengangkat wajahnya. Ia memaksakan diri untuk tersenyum meskipun terasa pahit. “Kamu benar … Aku memang terlalu bodoh. Tidak tahu kalau dia adalah lelaki berengsek. Bahkan dia lebih rendah dari binatang!” geramnya.

Reinhard malah tersenyum mendengar umpatan kasar yang dilontarkan wanita itu.

Menyadari sikap dan tutur katanya yang sudah terlalu berlebihan, Anya pun berkata dengan canggung, “Maaf, sepertinya aku sudah terlalu emosional.”

“Tidak apa-apa. Dia pantas dipanggil seperti itu. Setidaknya, kamu juga merasa lebih baik daripada harus memendamnya, bukan?”

Mendengar tanggapan pria itu, Anya pun tertegun sejenak. Kedua tangannya tergenggam di depan dadanya, merasakan ketenangan dari ucapan pria itu. Ia merasa asing, karena tiba-tiba mendapatkan perhatian yang sudah lama tidak ditemukannya dari orang di sekitarnya.

“Siapa kamu sebenarnya, Tuan?” selidik Anya tiba-tiba. “Kenapa Anda bersikap baik pada saya?”

Anya terlalu sibuk menyalahkan pria itu dan larut dalam kesedihannya sendiri sampai lupa menanyakan identitas pria itu. Ia yakin pria di hadapannya ini jelas bukan orang biasa, Tidak mudah mendapatkan rekaman video dari sebuah hotel ataupun restoran bintang lima seperti Grand Luxury tanpa koneksi dari internal tempat tersebut.

Anya kembali mengingat bekas luka memanjang pada punggung pria itu. Ia semakin yakin jika pria di hadapannya ini bergelut dalam dunia yang sangat berbahaya. 

“Namaku Reinhard Xavier Hernandez,” ucap Reinhard memperkenalkan dirinya kepada wanita itu.

Anya tersentak. Nama itu terasa tidak asing. Tiba-tiba gejolak di dalam dadanya berkecamuk hebat. Terlebih ketika ia menyelami lebih lama sepasang netra keemasan pria itu.

Kedua alis Anya menyatu. Kepalanya berdenyut sesaat. “Kenapa sepertinya … aku pernah mendengar namamu di suatu tempat?” 

Gumaman pelan dari bibir wanita itu membuat Reinhard tersentak. Wanita itu tampak berpikir keras. Alis tebal Reinhard yang terbentuk rapi ikut berkerut saat melihat wanita itu menggigit bibir bawahnya dan telunjuknya juga sibuk memainkan ujung surainya.

Kedua gerakan kecil yang dilakukan Anya tanpa sadar tersebut mengingatkan Reinhard pada sosok Alicia. Gadis itu juga memiliki kebiasaan dan gestur yang mirip dengan Anya saat sedang memikirkan sesuatu hal ataupun sedang merasa gelisah.

Tiba-tiba saja terbesit sebuah harapan konyol di dalam hatinya, tetapi ia segera menepisnya.

‘Ini … pasti hanya kebetulan saja,’ batin Reinhard, menghibur dirinya sendiri.

Ia kembali menatap Anya yang masih tampak berpikir keras. “Apa kamu hidup di zaman batu, Anya Stein? Kenapa kamu bisa tidak mengenal nama besar keluargaku?” ledeknya.

“Hernandez,” gumam Anya lagi.

Detik berikutnya wanita itu terkesiap. “Jangan bilang kalau keluarga Hernandez yang kamu maksud adalah keluarga Hernandez yang terkenal itu?” terkanya.

Anggukan kecil yang diberikan pria itu membuat netra Anya terbelalak lebar.

Syok? Tentu saja!

Sebelumnya Anya tidak pernah tertarik menyelami berita seperti selebriti ataupun petinggi negara sekalipun. Seluruh hidupnya hanya berputar di dalam keluarga Stein saja. Namun, tidak ada yang tidak tahu mengenai nama besar keluarga Hernandez!

Dari gosip yang didengar Anya di kediaman Stein, keluarga Hernandez memiliki pengaruh besar dalam perekonomian dan politik, bahkan para pejabat negara harus memperhitungkan tindakan mereka. 

Salah satu orang yang memiliki pengaruh besar dalam keluarga tersebut adalah seorang tuan muda bernama Reinhard Xavier Hernandez. Pria itu merupakan putra sulung dari Reagan William Hernandez, pemilik perusahaan Hernandez Group–salah satunya adalah Hotel Grand Luxury.

Selain itu, keluarga Hernandez juga diisukan memiliki bisnis ilegal yang dilakukan di bawah naungan organisasi bawah tanah bernama Dark Wolf!

Karena alasan inilah, tidak ada yang berani mencari masalah dengan keluarga ini. Berani menentang mereka berarti siap untuk menghadapi konsekuensi yang fatal!

Meskipun tidak ada yang melihat secara langsung sosok putra Reagan tersebut, tetapi melihat kepercayaan diri yang dimiliki pria yang tersenyum angkuh padanya saat ini, Anya yakin pria ini tidak mungkin berani membohonginya dengan menggunakan nama besar Hernandez, kecuali dia sudah gila!

Detak jantung Anya pun berpacu cepat. Dalam sekejap ia menyadari jika ia telah terlanjur terjebak dan bercinta dengan pria berkuasa yang berbahaya sepertinya!

AliceLin

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, gems, gift dan rate bintang 5 ^^

| 21
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
Reinhard akan menjadi patner anya untuk bls dendam pada para penghianat
goodnovel comment avatar
Popy Try
xavier aku padamu ,,
goodnovel comment avatar
AliceLin
siap kak ^^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 8 - Ingatan yang Terguncang

    “Ini benar-benar gila …,” gumam Anya yang masih mencoba menerima kebenaran dari informasi yang didapatkannya. Melihat kekagetan wanita itu, Reinhard pun tersenyum kecil. "Sekarang kamu baru sadar kalau kamu sudah menjadi wanita yang sangat beruntung?" ucapnya dengan bangga. Tatapan Anya perlahan berubah datar. “Aku tidak merasa beruntung sekali pun, Tuan Muda Hernandez,” timpalnya seraya memutar bola matanya dengan malas. “Kamu yakin?” Netra Reinhard menyipit tajam. “Padahal banyak wanita yang ingin mendekatiku dan rela melakukan apa pun untuk bisa mendapatkan hal yang kamu dapatkan semalam, Anya Stein.” Namun, Anya malah terkekeh kecil mendengar ucapan pria itu. “Kenapa kamu sepanik itu? Apa aku sudah melukai harga dirimu sebagai seorang lelaki,” ledeknya. Reinhard berdeham canggung dan memalingkan wajahnya. “Tidak,” kilahnya, enggan menunjukkan jika ia memang sangat tersinggung dengan penilaian wanita itu. Suara tawa Anya perlahan lenyap. Ia kembali menatap Reinhard dengan waja

    Last Updated : 2024-08-15
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 9 - Aku Telah Kembali

    “Austin, aku rasa lukanya sangat serius. Jika tidak, tidak mungkin dia bisa pingsan lagi. Apa tidak sebaiknya kamu periksa lebih terperinci?” saran Reinhard kepada sahabatnya yang masih memeriksa keadaan Anya. Austin hanya meliriknya sekilas, lalu menghela napas pelan. “Baiklah. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada cedera serius. Tapi untuk sekarang, sebaiknya kamu tidak mendesaknya lebih jauh seperti yang aku katakan sebelumnya,” jawab Austin seraya memeriksa denyut nadi wanita itu. “Aku tidak mendesaknya, Austin.” Reinhard berkata dengan nada kesal, menatap Austin dengan tajam. Ia tidak terima dituduh sebagai pelaku yang membuat wanita itu tertekan dan pingsan. Austin meletakkan stetoskop di lehernya setelah memastikan kondisi Anya stabil, kemudian melanjutkan, “Menurut pengamatanku, seharusnya lukanya tidak seserius ini. Tapi, melihat kondisinya sekarang, ada kemungkinan cedera lain yang tidak kita ketahui,” paparnya. Reinhard terdiam, men

    Last Updated : 2024-08-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 10 - Luka yang Masih Tertinggal

    “Nona Stein, apa kepalamu masih terasa sakit?” Pertanyaan yang dilontarkan Reinhard membuyarkan lamunan Alicia. Perasaan Alicia terasa campur aduk antara kegembiraan dan kesedihan. Gembira karena akhirnya ingatannya bisa kembali dan mengingat jati dirinya sebagai Alicia Lorenzo. Namun, kesedihan meliputi dirinya karena pertemuannya dengan Reinhard kembali membuka luka lama—penolakan dingin dari pria yang pernah mencuri hatinya dulu. Dengan sepasang netra yang berkaca-kaca dan bibir yang masih membisu, Alicia menatap Reinhard dengan pilu. Luka yang pernah diberikan pria itu kini kembali terbuka dan mengingatkan kisah pahit yang terjadi di antara mereka. ‘Memalukan sekali. Kenapa aku bisa bertemu dengannya lagi dalam keadaan seperti ini?’ batin Alicia seraya tersenyum pahit pada dirinya sendiri. “Kenapa kamu diam saja, Nona Stein?” Reinhard mulai terdengar frustrasi, jelas tidak sabar menghadapi keheningan Alicia. Bukan Alicia tidak mau menjawab, tetapi ia masih berusaha menyesuai

    Last Updated : 2024-08-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 11 - Perasaan yang Masih Ada

    “Ma-maaf, Tuan Muda Hernandez. Tadi aku tidak bermaksud apa pun,” ucap Alicia dengan gugup.Sesaat tadi Alicia tidak sengaja menumpahkan amarahnya terhadap Reinhard karena masih terpengaruh oleh ingatan masa lalunya atas tindakan pria itu. Emosi yang telah lama terpendam sulit untuk ia kendalikan.Reinhard menatapnya dengan alis sedikit terangkat, masih berusaha memahami perubahan mendadak dalam sikap Alicia."Tidak apa-apa, Nona Stein," jawab Reinhard dengan nada datar, meskipun ada keheranan dalam suaranya.“Mungkin aku … hanya lelah,” cicit Alicia kemudian dengan wajah tertunduk dalam.Reinhard membisu. Ia dapat melihat kebohongan wanita itu, tetapi tidak berniat membongkarnya dan akhirnya berkata, “Baiklah. Sekarang kamu beristirahatlah, aku juga masih ada urusan lain. Sebaiknya kamu memberi tahu keluargamu mengenai masalahmu ini.”‘Keluarga?’ Alicia terdiam mendengar hal itu.Ia tidak yakin masih memiliki keluarga apabila dirinya memang telah dinyatakan meninggal. Pun, apabila du

    Last Updated : 2024-08-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 12 - Salah Paham

    Duar!Suara seperti ledakan itulah yang terdengar di dalam kepala Alicia saat ini. Detak jantungnya yang menggila membuatnya merasa seolah waktu berhenti sesaat. Ia tidak bisa berpikir jernih karena kening Reinhard yang menempel pada keningnya terasa begitu panas, seperti api yang membakar seluruh kesadarannya.Aroma maskulin Reinhard juga menggelitik indra penciumannya, membuat deru napas Alicia tercekat selama beberapa saat. Detik-detik yang berlalu terasa sangat lambat dan setiap detak jantungnya menggema seperti ledakan kecil yang mengguncang hatinya.Alicia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pria itu. Pandangannya terpaku pada mata amber Reinhard yang begitu dekat, seakan ingin menelusuri seluruh isi pikirannya.‘I-ini … benar-benar berbahaya!’ pikirnya dengan panik. Seluruh tubuh Alicia terasa kaku dan ia kehilangan cara untuk berpikir jernih.Melihat ekspresi wanita itu, Reinhard menyadari tindakan yang sengaja dilakukannya ini sangat berdampak besar terhadap wanita itu. S

    Last Updated : 2024-08-24
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 13 - Ultimatum

    “Ya ampun, kamu mengenal saya?” Selina Anderson cukup terkejut mendengar pujian dari “kekasih” putranya tersebut. Binar matanya telah dipenuhi rasa ingin tahu yang besar.Namun, Alicia tersentak. Ia menyadari kecerobohannya. Diam-diam ia melirik Reinhard, tetapi pria itu bersikap sangat datar dan tidak peduli. ‘Sepertinya dia tidak ingat,’ batinnya, merasa lega.Padahal dulu Alicia pernah mengatakan kepada Reinhard jika ia sangat mengagumi ibunya dan meminta pria itu untuk mempertemukan mereka. Akan tetapi, Reinhard tidak pernah mengabulkannya.“Kebetulan saya pernah melihat wawancara Anda di televisi. Saya tidak pernah menyangka bisa bertemu langsung dengan Anda seperti ini, Chef,” sahut Alicia yang masih memandang wanita paruh baya itu dengan penuh kekaguman.Selina terkekeh pelan. “Terima kasih. Tapi, jangan memanggil saya seperti itu. Aneh rasanya ada yang memanggil saya Chef saat saya tidak berada di dapur,” sahutnya.Alicia mengangguk kecil. “Baiklah, Nyonya.”Wanita paruh baya

    Last Updated : 2024-08-25
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 14 - Kehangatan

    “Nikahi dia, Rein. Atau aku dan ayahmu tidak akan mengakuimu sebagai putra kami lagi!”Peringatan yang dilayangkan Selina membuat ketegangan di dalam ruangan terasa semakin berat. Namun, hal tersebut tidak membuat putranya merasa terancam dan malah menambah kekesalannya.Alicia, yang terjebak dalam situasi canggung tersebut, hanya bisa mengamati keduanya dalam diam. Ia merasa tidak memiliki ruang untuk menyela pembicaraan tersebut.Perhatian Alicia kembali terengut ketika mendengar ancaman penuh emosional dari Selina Anderson. “Apa kamu mau melihat Mama mati dulu baru kamu puas, Rein?” .Suara wanita paruh baya itu bergetar, menambah intensitas ketegangan di ruangan. Alicia dapat melihat keseriusan pada wajahnya. Namun, rasa kagetnya semakin bertambah ketika mendengar Reinhard menjawab, "Baiklah."Netra Alicia pun terbelalak lebar mendengar keputusan Reinhard tersebut. 'Hei! Apa kamu sudah gila, Xavier? Kenapa kamu seenaknya menyetujui permintaan itu tanpa memikirkan perasaanku?'Ingi

    Last Updated : 2024-08-25
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 15 - Tidak Akan Mundur

    Reinhard duduk dengan tenang di kursi yang ada di samping ranjang pasien. Ia menatap Alicia dengan wajah datar. Sudah lima menit berlalu sejak ibunya keluar dari ruangan itu─setelah wanita paruh baya itu teringat akan janjinya sore nanti.Namun, tidak ada sepatah kata pun yang meluncur dari bibir Reinhard maupun Alicia. Keduanya hanya saling bertatapan dengan intens. Ekspresi Reinhard begitu tenang dan membuat Alicia sulit untuk menerka jalan pikiran pria itu.“Ibumu ternyata orang yang baik. Aku tidak menyangka dia tidak akan peduli dengan latar belakangku,” ucap Alicia yang mencoba memecahkan keheningan di antara mereka.Ya, Alicia masih terkejut dengan respon Selina Anderson. Wanita paruh baya itu, meskipun tahu bahwa Alicia adalah seorang yatim piatu dan “calon janda" seperti yang diakuinya tadi, tetapi ia tetap tidak peduli dan justru mendesak Alicia untuk segera menjadi menantu.Hal ini benar-benar mengejutkannya. Sangat berbeda dari yang Alicia bayangkan, mengingat wanita-wanit

    Last Updated : 2024-08-26

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status