Dara Ameera

Dara Ameera

last updateLast Updated : 2021-10-02
By:  Senja Bulan Juni  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
35Chapters
6.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dara Ameera, 23 tahun, yang semula adalah anak dari keluarga terpandang, tiba-tiba saja kehilangan semuanya. Karena kasus penggelapan dana yang tidak pernah di lakukan oleh ayahnya, menyebabkan sang ayah harus mendekam di balik jeruji besi sesuai dengan hukuman yang di terimanya. Disaat masa-masa buruk seperti ini, Dara terpaksa berhenti kuliah. Sedangkan saudara dan para kerabat mereka tidak ada yang percaya dan menolong mereka, bahkan adik dari ayahnya pun tidak bisa menolong mereka yang telah kehilangan seluruh harta benda mereka. Dara di paksa kuat oleh keadaan, dan harus menerima kenyataan jika saat ini dirinya lah yang bertanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga, menggantikan sang ayah. Belum selesai dengan itu, Dara kembali di persulit dalam mencari pekerjaan, karena ia hanya lulusan SLTA dan juga status ayahnya sebagai koruptor. Dara tidak tahu, di balik segala kesulitan hidupnya itu, ada sosok pria yang tengah tertawa melihat penderitaannya. Seorang pria yang pernah terkait dengannya di masa lalu, kini telah berdiri menjadi seorang pria terpandang dan berkuasa di kota ini. Ia datang kembali untuk membalaskan dendamnya kepada Dara yang pernah menghinanya di masa lalu. Pria itu adalah Danu Alfarez, pria paling berkuasa di kota ini. Lalu, bagaimana jika keduanya saling bertemu? Apakah Dara akan baik-baik saja?

View More

Latest chapter

Free Preview

Chapter 01

Beberapa tahun yang lalu..."Kami dari pihak kepolisian, membawa surat penangkapan untuk saudara Febri Sanjaya,"Beberapa anggota kepolisian, tiba-tiba saja datang memasuki kediaman keluarga Sanjaya. Membuat sepasang suami istri yang tengah bersantai di ruang televisi itu, tampak sangat terkejut dengan kedatangan mereka.Febri Sanjaya, sang kepala keluarga di rumah itu, berdiri dari duduknya. Wajahnya tampak begitu sangat panik, ketika anggota kepolisian mengatakan akan menangkapnya."Tunggu ... tunggu. Apa maksudnya ini? Kenapa saya tiba-tiba di tangkap?" protesnya."Anda di tangkap, karena terbukti telah melakukan tindak korupsi pada perusahaan anda. Anda terbukti, menggelapkan dana perusahaan dan menipu para kolega and,." jelas mereka.Febri menggelengkan kepalanya, ia sungguh tidak pernah merasa melakukan tindak kejahatan seperti itu, apalagi di perusahaan miliknya sendiri. "Pak, ini tidak mungkin! Saya tidak pernah--""A

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Melanie Melisa
seru banget story nya
2021-12-04 22:00:41
0
35 Chapters

Chapter 01

Beberapa tahun yang lalu..."Kami dari pihak kepolisian, membawa surat penangkapan untuk saudara Febri Sanjaya,"Beberapa anggota kepolisian, tiba-tiba saja datang memasuki kediaman keluarga Sanjaya. Membuat sepasang suami istri yang tengah bersantai di ruang televisi itu, tampak sangat terkejut dengan kedatangan mereka.Febri Sanjaya, sang kepala keluarga di rumah itu, berdiri dari duduknya. Wajahnya tampak begitu sangat panik, ketika anggota kepolisian mengatakan akan menangkapnya."Tunggu ... tunggu. Apa maksudnya ini? Kenapa saya tiba-tiba di tangkap?" protesnya."Anda di tangkap, karena terbukti telah melakukan tindak korupsi pada perusahaan anda. Anda terbukti, menggelapkan dana perusahaan dan menipu para kolega and,." jelas mereka.Febri menggelengkan kepalanya, ia sungguh tidak pernah merasa melakukan tindak kejahatan seperti itu, apalagi di perusahaan miliknya sendiri. "Pak, ini tidak mungkin! Saya tidak pernah--""A
Read more

Chapter 02

Kriiing ... Kriiing ....Pria yang masih bergelung di dalam selimut itu menggeliat, sedangkan tangannya tengah sibuk meraba bagian sisi tempat tidurnya yang lain. Pria itu mencoba mencari-cari ponselnya, yang sedari tadi membunyikan alarm yang begitu mengganggu pendengarannya.  Pria itu kemudian berdecak pelan, saat tangannya tidak berhasil menemukan apa yang di carinya. Akhirnya, pria itu memaksakan kedua matanya untuk terbuka.Setelah beberapa saat pria itu berdiam diri di atas tempat tidur dengan kedua mata yang terbuka, pria itu menghela napas pelan sebelum akhirnya turun dari tempat tidurnya, dan bergegas menuju ke kamar mandi miliknya. Mengingat jika ia memiliki banyak sekali perkerjaan hari ini, dan pria itu sengaja membiarkan ponselnya membunyikan alarm.Setelah menyelesaikan segala macam ritual paginya, pria itu keluar dari kamarnya dengan tampilan yang sangat rapi, seperti biasanya. Proporsi tubuhnya begitu sangat cocok dengan setelan ker
Read more

Chapter 03

Selama ini, Dara merasa baik-baik saja dengan kehidupan barunya yang jauh dari harta dan hingar-bingar kehidupan mewahnya. Meski awalnya memang sulit untuk menerima semua ini, tapi mau bagaimana lagi, mau tidak mau ia harus menerima semuanya. Walau pun, ibunya masih belum bisa menerima semua yang telah terjadi padahal sudah tiga tahun terjadi. Tapi, Dara percaya jika tuhan sedang mempersiapkan rencana yang baik untuk mereka.Mungkin, dulu ia yang paling marah ketika para kejaksaan mengambil semua milik mereka. Dara yang paling kesal atas semua yang menimpa mereka. Tapi, sekarang berkat kejadian itu, Dara bisa keluar dari keterpurukan nya dan sudah menjadi orang yang mandiri serta pekerja keras, dan menjadi tulang punggung keluarga.Hari ini, seperti yang ia lakukan setiap bulannya ia akan menjenguk ayahnya Febri Sandjaya di penjara dengan membawakan dua bungkus nasi padang, untuk mereka makan bersama-sama di sana sambil
Read more

Chapter 04

Lagi-lagi, ia di tolak. Dara kembali tersenyum pedih, kenapa nasib malangnya tidak pernah berakhir? Bahkan setelah berhari-hari ia menjalani panggilan interview, semua perusahaan menolaknya, dengan alasan pendidikannya hanya sebatas SLTA saja. Serta tidak memiliki pengalaman pekerjaan di perusahaan besar, ia hanya memiliki pengalaman kerja di cafe kecil yang tidak terlalu ramai. Dara sudah tidak ingin menyalahkan takdirnya begitu menyedihkan. Ia hanya ingin terus semangat mencari pekerjaan untuk menghidupi ia dan ibunya. Tapi, mencari pekerjaan dengan Ijazah SLTA saja tentu sangatlah sulit. Di zaman sekarang ini, tempat mana yang akan mempekerjakannya tanpa peduli dengan Ijazah yang ia miliki. "Aww--" Dara meringis pelan, ketika turun dari angkutan umum. Wanita itu bergegas berjalan dengan kakinya yang sakit, ke sebuah halte. Sampai di sana, ia bergegas membuka sepatu Heels miliknya, dan benar saja tumitnya tampak
Read more

Chapter 05

"Ini untuk upah kerjamu hari ini. Terima kasih ya Dara, saya puas dengan hasil kerja mu," ucap sang wanita paruh baya, yang selalu mempekerjakan Dara di rumahnya sebagai tukang cuci dan gosok. Bukan hanya satu rumah saja, Dara bekerja untuk beberapa rumah di sekitar lingkungannya, dan ia bersyukur karena semuanya sangat puas dengan hasil kerjanya. Ia beruntung, karena sebelumnya sering belajar menggosok pakaiannya sendiri saat keadaan keluarga mereka sedang jaya. Dan siapa sangka, jika hal itu yang kini membantunya untuk mendapatkan biayamakan sehari-hari.Meski uang yang di dapat tidak besar jumlahnya, Dara tetap bersyukur. Jika semakin banyak pakaian yang ia cuci dan ia gosok, semakin banyak pula uang yang akan ia dapatkan dan setidaknya, ia memiliki uang untuk meneruskan kehidupan mereka di kota yang keras ini.Meski setiap malam ia harus mengeluh karena seluruh badannya sakit, tapi Dara tidak pernah kapok untuk terus bekerja sebagai tukang cuci. Mungkin, ini adalah
Read more

Chapter 06

Rumah kontrakan Dara, begitu heboh dengan kedatangan Raisa yang tiba-tiba. Wanita itu bahkan tidak berhenti berteriak memanggil namanya, dengan wajah yang terlihat penuh senyum nan merekah, Dara sudah dapat menebak jika wanita itu pasti tengah mendapat kabar yang sangat baik. "Dara. Dara! Kau harus tahu ini, kau di terima di perusahaan Alfarez Group! Selamat sayangku, aku sangat senang!" serunya dengan satu tarikan napas. "Apa?!" sosok Amara, langsung mengguncang bahu Raisa. "Apakah yang kau katakan itu benar?" tanyanya. Kemudian Raisa mengangguk.  "Ya tuhan, Raisa. Rencana kita berhasil!" seru Amara, lantas keduanya saling memeluk penuh rasa gembira dan syukur. Dara bergeming di tempatnya, mencoba tidak percaya dengan ucapan yang barusan ia dengar. Dara tidak percaya jika ibunya dan juga Raisa telah merencanakan hal yang akan menariknya kepada Danu Alfarez. "Jadi, kalian diam-diam telah mengirim lamaran pekerjaanku ke Alfarez Group?" tan
Read more

Chapter 07

Danu Kemudian menoleh, menatap ke arah Dara. Sial! Ia langsung mengetatkan rahangnya, ketika melihat kedua pria mesum itu merobek pakaian Dara di bagian depan. Shit! Tanpa memedulikan Andra, ia bergegas berlari ke arah Dara dan membuka jasnya, menutupi tubuh depan wanita itu dengan jasnya. "Jangan sentuh wanitaku!" tegas Danu, dengan tatapan tajam andalannya. Nyali kedua pria tua mesum itu langsung ciut. Mereka tentu tahu, siapa pria yang berdiri melindungi gadis di hadapan mereka itu, kedua pria mesum itu tampak terdiam beberapa saat dengan wajah yang memucat. Sial, mereka telah mengusik seorang Alfarez. "Pergi sekarang juga, atau aku akan membuat kalian kehilangan tangan?!" Teriak Danu. Kedua pria tua itu langsung kabur, setelah membayar tagihan mereka dan meninggalkan bar itu dengan segera sebelum Danu Alfarez melakukan ancamannya. "Bagus sekali Dara Ameera. Alih-alih bekerja di perusahaanku, kau lebih me
Read more

Chapter 08

Tanpa membuang banyak waktu lagi, Danu bergegas membawa Dara masuk ke dalam rumah sakit Andra. Begitu mereka sampai, ia berteriak meminta perawat membawakan brankar untuk Dara yang sudah tidak sadarkan diri. Lalu, tak lama sosok Andra muncul, dan mengarahkan Danu ke ruang rawat untuk perawatan Dara.Sebelumnya, ia memang sudah menelepon Andra untuk menyiapkan satu kamar rawat untuk Dara. Selain karena jarak yang dekat, Danu juga lebih baik membawa Dara ke rumah sakit Andra, untuk menghindari skandal yang akan membuat lawan bisnisnya senang. Kerutan penuh khawatir terlihat jelas di wajah Danu, bahkan ia sampai mendorong sendiri ranjang itu, ke ruangan yang sudah Andra siapkan untuk Dara. Danu benar-benar sangat mencemaskan kondisi Dara saat ini, entahlah sejak pertemuan mereka di bar malam itu, Danu merasa sedikit simpati kepada Dara. Andra menepuk bahu pria itu dengan pelan. “Tenanglah, aku akan memeriksa keadaannya,” ucap Andra, ke
Read more

Chapter 09

Hari ini, Dara resmi bekerja di restoran cepat saji, ia bekerja sebagi pengantar makanan pesanan dari konsumen. Beruntung dulu ia sangat mahir menggunakan sepeda motor, dan sekarang ia tidak kesulitan mengendarainya untuk bekerja.Seharian ini, Dara tampak sibuk kesana-kemari mengantarkan pesanan, tapi Dara tidak merasa lelah, ia bersyukur saat ini tuhan tidak lagi menyulitkan kehidupannya. Tapi tetap saja, ia masih bertanya-tanya apakah pekerjaan ini ada hubungannya dengan Danu? Jika benar, apa yang sebenarnya yang sedang pria itu rencanakan untuknya?Tapi, apa pun itu Dara akan mencoba untuk tidak memikirkannya, ia hanya ingin fokus bekerja sebelum Danu kembali membuat ulah dengan kehidupannya."Dara!" seru Farhan yang tiba-tiba saja muncul di depan restoran tempatnya bekerja. Pria itu tampak tampan seperti biasanya, hanya saja saat ini ia sedang tidak memakai seragam kepolisian miliknya.Dara langsung tersenyum lebar. Ah, rasanya sudah lama sekali ia t
Read more

Chapter 10

Dara menghapus air mata nya dengan kasar, selama ia berada di dalam lift entah mengapa air mata nya tidak pernah berhenti untuk mengalir. Beruntung saat ia menaiki lift, tidak ada orang lain yang masuk sampai akhirnya ia sampai di lobby perusahaan milik Danu ini. Seharusnya, ia memang tidak pernah datang kemari dan akhirnya membiarkan dirinya di hina seperti itu oleh Danu, Salsa serta Andrea. Seharusnya ia tahu, jika Danu pasti tidak akan pernah melepaskannya, dan membiarkannya di hina dan menjadi bahan ejekan mereka."Aku benar-benar bodoh," kekehnya miris."Dara? Kau Dara kan?" suara seseorang, baru saja membuyarkan lamunannya barusan. Ia melirik ke arah suara, dan menemukan sosok Alby yang tengah menggendong seorang anak perempuan berusia kira-kira tiga tahunan, sedangkan di samping pria itu ada sosok wanita cantik dengan perut besar, Dara dapat menebak jika wanita itu tengah hamil."Dara! Kau mengingat
Read more
DMCA.com Protection Status