Share

12

”Bang, kok Abang gak kerja?” tanyaku saat melihat Bang Yuda santai di balkon kamar.

“Enggak, Sayang. Hari ini libur, kan hari Minggu. Abang mau ajak kamu shopping,” jawabnya.

“Shopping?”

“Kamu tahu, kan shopping?”

“Ih Abang, Hanza juga gak bodoh-bodoh amat kali!” ketusku.

“Bercanda, kok. Istri Abang, kan paling pintar,” pujinya, “memangnya kamu gak mau diajak belanja?”

“Gak usah ditanya kali, Bang. Hanza mau banget! Selama di rumah Ibu, Hanza gak pernah Abang ajak belanja.”

“Ya sudah, kamu dandan yang cantik, ya!”

“Sudah siap, Tuan Putri?” Bang Yuda membukakan pintu mobilnya.

Aku mengangguk tersipu malu dibuatnya. Lalu Bang Yuda melajukan mobilnya membelah jalanan yang cukup padat.

Tak banyak bicara selama dalam perjalanan, aku hanya menikmati jalanan kota yang penuh dengan gedung-gedung tinggi. Tak menyangka kehidupanku berubah drastis menjadi sekarang.

“Pokoknya, kamu mau apa pun Abang belikan,” ujarnya saat kami memasuki sebuah pusat perbelanjaan yang sangat besar di kota ini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status