Share

Bab 15

“Baru keluar rumah sakit, guys! Saudara-saudaraku gak ada yang peduli sama keadaanku. Dipinjam uang buat bayar rumah sakit aja mereka ogah, di mana coba hati nuraninya mereka? Katanya orang kaya, sama saudara sendiri sulit. Untung saja ada ayang yang baik dan perhatian. Makasih Mas Alam!”

Itu kata-kata yang tertulis di status Facebook-nya Sania. Hmm ... gini amat punya saudara sambung, sekarang malah playing victim.

Di sana terlihat beberapa komentar dari teman-temannya Sania.

“Spill orangnya, dong!”

“Jahat banget, ya!”

“Orang kaya, mah, suka gitu!”

“Sabar, San!”

Aku melirik sekilas Bang Yuda, “Bang menurut Abang ini gimana? Dan apa yang harus kita lakukan?”

“Benar-benar keterlaluan, dia telah menebar fitnah di media sosial. Biarkan saja, Sayang. Nanti juga orang-orang akan tahu bagaimana kebenarannya. Abang akan pastikan itu,” jelasnya sembari masih melihat status Sania.

“Mau sampai kapan mereka terus berulah? Aneh banget, mereka itu munafik tahu gak, sih? Uang kita mereka harap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status