Share

Bab 18

“Bang, hari ini Ibu nyuruh ke rumah. Kira-kira, berangkat apa enggak?”

“Kita berangkat, gak papa hari ini Abang tidak ke kantor dulu. Kamu mengerti, kan?”

“Ngerti banget, dong, Bang. Semoga saja kita menemukan topeng itu di rumah Ibu,” ujarku.

Bang Yuda mengangguk, kecurigaan kami memang tertuju pada Bang Andi. Melihat ciri-ciri tubuhnya yang sudah tidak asing lagi saat terekam CCTV. Secara, Bang Andi juga baru-baru ini diturunkan jadi OB. Bisa jadi dia marah sama dendam. Harusnya Bang Yuda kali, yang dendam. Eh ini bukannya sadar malah kebalikannya.

Pagi hari ini, kami berangkat ke rumah Ibu setelah Bang Yuda menelepon tukang CCTV yakni masih teman dekatnya yang ia percaya. Sehingga tidak perlu ditunggu saat memasangnya. Letaknya sudah ia beritahu pada pelayan rumah.

“Kok, pikiran kita bisa sama, ya , Bang?”

“Entah, Sayang. Abang yakin banget kalau dia pelakunya,” balasnya.

Hanya butuh satu jam untuk sampai di rumah Ibu. Aku dan Bang Yuda beriringan melangkah ke rumah yang p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status