Demi menghindari pengejaran orang suruhan ibu tirinya yang kejam, Nayra tanpa sengaja bersembunyi di bagasi mobil mewah milik Devran. Hanya saja, ia malah disangka pasangan mesum oleh warga sekitar, sehingga terpaksa menikah! Lantas, bagaimana nasib Nayra? Terlebih pemilik mobil mewah itu ternyata "pewaris yang sedang diasingkan" karena gagal moveon....
View More“Biar aku lihat pengantinku!” Pria itu ingin memastikan Sintia tidak membohonginya lagi.Sudah lama dia terobsesi pada gadis muda yang memikat hatinya itu. Tidak sabar ingin segera membawanya pergi ke rumahnya dan memilikinya.“Masih di dalam, sebentar lagi akan keluar.” Sintiya menahannya.Misca sedang mengurusnya di dalam. Gadis pembangkang itu harus diberi sedikit ancaman agar tidak lagi punya niatan mempermalukannya lagi.“Aku mau melihatnya” Hanggoro mendesak, seolah curiga bahwa wanita yang di depannya itu selicik rubah. Bisa saja mengelabuhinya.“Apa yang Anda takutkan, Tuan? Nayra sudah menyetujui pernikahan ini.”“Lalu apa yang kau takutkan? Aku juga hanya melihatnya, kok.”Sintia menghela. Jadi, daripada pria tua ini terus-terusan
Sepi...Devran menyeduh kopinya sendiri dan menyandarkan punggungnya di kursi malas sembari menonton pertandingan bola yang disiarkan secara live.Selintas-selintas bayangan gadis itu muncul. Membuatnya menghela napas panjang. Dia tidak mengerti mengapa masih harus memikirkannya setelah tahu tentang kelakuan buruknya tadi.Walau begitu, sebenarnya ada rasa kehilangan yang kini dirasanya.Beberapa hari tinggal bersamanya, hidupnya mulai merasa ramai. Sementara setahun ini hanya sibuk mengisi ambisi yang lain selain asmara.Kerja, kerja dan kerja. Hari-harinya dilewati dengan memasang wajah dingin seperti kulkas 6 pintu.Tapi begitu kedatangan gadis itu, bisa juga dia menjadi bawel.“Ternyata hanya penipu...” gumamnya sendiri.Tak menyangka, Devran sekecewa itu. Merasa bodoh saj
“Minum dulu, Mbak!”Wanita itu menyodorkan gelas pada Nayra yang sudah didandani cantik itu.Nayra mengabaikan pembantu itu. Dia tidak lagi merasa haus maupun lapar. Rumah ini sudah seperti neraka karena dua wanita kejam itu.Walau ini rumahnya sendiri, Nayra tidak punya kuasa untuk mengusir Sintia dan Misca. Mereka sudah mengamankan sertifikat rumah dan yang lainnya. Bahkan mungkin sudah dijadikan anggunan untuk meminjam bank.Percuma juga berdebat pada dua manusia yang tidak punya aturan itu. Karenanya, yang ada dalam benaknya kini hanya ingin melarikan diri lagi saja.“Makan dulu ya, Cah Ayu. Biar kuat, Nak. Mbak Nayra harus tetap kuat, ya...” bujuk wanita itu. Air matanya sudah menetes saja dari sudut mata yang mulai berkeriput itu. Memandangi Nayra yang hanya diam membeku.Meski tak mendapat reaksi, w
Bip Bip Biip...Suara klakson mobil mengejutkan Nayra yang hampir saja terserempet.Padahal dia sudah berjalan di trotoar tempat pejalan kaki.Mungkin karena melamun dan terlalu menepi hingga membuat pengendara mobil itu harus memperingatkannya.“Kalau melamun jangan di jalan! Membahayakan orang saja,” teriak seorang wanita saat kaca mobilnya terbuka.Nayra membungkuk untuk meminta maaf lalu kembali melanjutkan langkahnya. Tapi dia masih mendengar suara klakson mobil tadi.Apa lagi?“Kau, kemarilah!” teriak wanita dari dalam mobil itu.Nayra ragu. Kenapa dia dipanggil kembali. Walau begitu, dia datang juga.“Bukankah kau putri Pak Danial?”Mengetahui wanita itu mengenalnya, bukannya senang Nayra malah resah dan tidak nyaman. Bagaimana nanti kalau wanita ini memberi tahu ibu tirinya?Nayra tak menjawab. Dia pun langsung melipir pergi dan mempercepat langkahnya. Takut saja diintrogasi dan malah diantar ke rumah.Sepertinya dia harus mencari cara agar pergi dari kota ini.“Pak, bisa ant
“Itu bukan barangmu, kenapa kau lancang membukanya?”Devran yang sudah penuh masalah di kantor itu tentu kesal dan marah ketika pulang-pulang melihat Nayra di kamarnya dan membongkar isi koper milik mamanya.Apa yang dicari gadis itu?“Aku hanya merapikannya, Mas.” Nayra menangkap aura kesalahpahaman.Apa Devran tidak bertemu pria yang datang tadi di depan? Kedataangannya tidak selang lama dengan kepergian pria itu.“Seharusnya kau tidak menyentuh barang-barangku!” suara Devran terdengar makin ketus. Membuat Nayra semakin meringsut.“Ma-maaf, Mas. Itu tadi, aku hanya...” Nayra tampak belibet.Pria ini menatapnya dengan dingin, membuatnya seketika takut hingga tidak bisa berkata-kata dengan baik.Devran menghampiri Nayra dengan kepercayaan yang mulai memudar.
Lagi-lagi jadi terkenang ciuman-ciumannya bersama Devran. Pipinya bersemu merah dan bibirnya tak berhenti menyinggungkan senyum.Ketika menyapu lantai, Nayra melihat potret Devran berukuran 4 x 6 dalam kumpulan sampah.Sepertinya foto formal untuk ID card.Nayra memungutnya dan sejenak mengagumi bahwa, pria yang jutek dan menyebalkan itu ternyata bisa juga terlihat menggemaskan di pas fotonya.Diambilnya benda itu dan dimasukan dalam saku bajunya. Sayang sekali kalau wajah tampan ini harus tercampur dengan debu dan sampah di lantai.Pria itu memang tampan. Seperti pangeran yang datang dalam hidupnya. Menyelamatkan seorang Cinderella malang ini dari ibu dan saudari tirinya.Tanpa sadar kembali diambilnya foto itu dan ditangkupkannya di dadanya sembari senyum-senyum sendiri. “Terima kasih ya, suamiku...” tukasnya sembari malu-malu sendiri kala
“Jangan munafik, kau menikmatinya bukan?”“Tidak!” sahut Nayra cepat menyangkal pemikiran Devran. Gadis baik-baik sepertinya mana bisa menikmati ciuman pria asing?Devran menutup sarapannya dengan meneguk air putih.Sebagai mantan play boy, sebenarnya kata-kata menyangkal dari Nayra yang begitu bersemangat membuatnya tidak terima.Jaman di awal usia 20 tahunan, gadis yang mendapat ciumannya langsung klepek-klepek dan merasa menjadi orang yang paling beruntung.Lalu, bagaimana bisa gadis bau kencur seperti Nayra, mendapat ciumannya secara cuma-cuma, tapi malah mengatakan tidak menikmatinya?Asal anak ini tahu, Dosen perempuannya yang mantan model terkenal itu bahkan tidak menolak saat ditawarinya kencan. Membuktikan bahwa pesona sang donjuan pada diri Devran begitu sulit ditolak.Kemudian, melihat Nayra yang menolaknya, Devran malah jadi tertantang.“Mau apa, Mas?”Nayra menolak tangan Devran yang bergerak hendak menarik lengannya.Tidak mendapatkan lengan Nayra untuk ditarik, Devran
“Apa kamu bilang?” Devran mendengar Nayra menggerutu saat melewatinya lalu dia menarik lengan gadis itu.“Oh, apa? Enggak kok, Mas. Aku...” Nayra terkejut sendiri bagaimana bibirnya secablak itu mengutarakan isi hatinya. Hingga membuat Devran terlihat begitu kesal. Sudah macam orang yang ingin makan orang saja.Dia mending segera beranjak masuk kamar dan menguncinya. Besok saja minta maafnya. Mudah-mudahan Devran sudah melupakan ucapannya. Nanti dia alasan sakit perut atau apalah.Namun Devran sudah tidak terima. Gadis ini harus diperingatkan dengan keras. Padahal ini juga untuk kebaikannya sendiri. Bisa-bisanya malah mengatakan dirinya berotak mesum.Tanpa banyak bicara, bibirnya sudah menempel di bibir Nayra dan memagutnya.“Umpphhhh...”Terlepas dari ciuman Devran, gadis itu langsung berlari ke kamar dan menuntup pintu.Devran berjalan dengan cepat membuntuti Nayra namun terhalang pintu yang tertutup dengan cepat itu.Seperti ada yang menyadarkannya, dirinya langsung kembali ke
Devran menyesali karena tadi asal memasukan baju ke keranjang belanjaan. Itu juga atas usul pelayan toko di sana. Tidak tahunya terlihat menggoda sekali jika dipakai gadis itu.Sejak kemarin Nayra sudah menggodanya saja. Seperti ketika hanya memakai handuk selepas mandi saat Devran hendak masuk ke kamar. Lalu sepagi tadi merangsang pandangnya dengan pakaian menerawang yang digunakannya. Sekarang malah memakai baby doll itu.Devran benar-benar tidak habis pikir...‘Sebenarnya Bukan gadis itu yang menggoda. Otak lu sendiri saja yang rada konslet!’ perdebatan dalam batin Devran.Tidak kurang matanya melihat gadis seksi sliwar-sliwer di hadapannya. Namun hanya melihat gadis ini memakai baju rumahan seperti itu saja sudah membuatnya panas dingin tak karuan.Apa ada yang salah dengan dirinya?Ketika gadis itu menjatuhkan sesuatu lalu diambilnya dengan posisi membungkuk hingga menampakkan paha atasnya yang mengintip saat gaunnya terangkat, otak Devran kembali konslet.‘Udah jangan jai
Bugh!Nayra mencoba berdiri setelah tersungkur di lantai. Tak dipedulikan tubuhnya yang sudah lebam sana-sini akibat penyiksaan ibu dan saudari tirinya itu sejak kemarin.Mereka memang murka pada Nayra karena kabur dari pertemuan begitu sadar dirinya dijebak untuk menikahi pria tua mesum yang anaknya saja lebih tua darinya.Sayangnya, Nayra tertangkap oleh keduanya….“Kenapa kalian kejam sekali padaku?” lirih Nayra akhirnya, menahan pedih.Siapapun yang memiliki hati nurani akan kasihan padanya. Namun, ibu tirinya justru tertawa.Bahkan, saudari tirinya tiba-tiba mencengkram kuat dagu Nayra. Menatapnya tepat di kedua matanya. “Kejam? Kami justru berbaik hati padamu. Juragan itu sangat kaya dan bisa memberikanmu hidup penuh kemewahan!”“Benar, Kau seharusnya berterima kasih karena aku memilihkan jodoh yang tepat!” timpal Ibu tirinya dengan ketus, “awas saja jika kau berani kabur seperti sebelumnya.”“Tapi aku masih mau kuliah, Ma!” ujar Nayra di sisa rasa frustasinya.Dia tahu benar ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments