Babysitter Kesayangan Om Duda

Babysitter Kesayangan Om Duda

last updateLast Updated : 2024-01-13
By:  Phebe Fortunata  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
51Chapters
1.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cheryl. Seorang perempuan yang terjebak toxic relationship bersama dengan cowok bernama Axel, karena terjebak hutang dengan pacarnya, hingga kemudian memutuskan mencari pekerjaan, hingga memutuskan menjadi seorang babysitter. Awalnya Cheryl mengira kalau dia tidak akan tertarik pada pria yang berusia di atasnya, apalagi dia mempunyai status seorang Duda, tapi ... seiring berjalannya waktu, membuat sesuatu timbul dalam diri Cheryl. Sikap Duda itu juga sangat baik pada Cheryl, bahkan dia beberapa kali melindungi Cheryl dari mantan pacarnya, hingga kemudian tersebar kalau mereka mempunyai hubungan Istimewa. Akankah perjalanan cinta seorang babysitter itu mulus?

View More

Latest chapter

Free Preview

Awal

Pandangan seorang perempuan yang sudah menunggu cukup lama terfokuskan memperhatikan seorang laki-laki yang tengah menggunakan jaket levis dengan kaos warna putih sebagai dalamannya. Sebuah senyuman terukir dengan jelas di bibir perempuan pemilik nama Cheryl, karena dia baru saja melihat Axel menyisir acak rambutnya yang membuat aura penuh pesona terpancarkan dari diri laki-laki berusia 21 tahun. “Sudah lama menunggu?” tanya Axel. “Lumayan, lebih dari 30 menit.” Cheryl merasa setengah kesal karena Axel datang begitu lama. “Sorry sayang,” ucap Axel yang kemudian menarik tangan yang sedari tadi dia simpan di belakang, karena dia tengah memegangi sesuatu. “Apa ini?” tanya Cheryl sambil memperhatikan paper bag dengan merk ternama yang begitu jelas tertulis. “Buka saja, untuk perempuan kesayangan,” jawab Axel. Cuph Sebuah kecupan mendarat di pipi Cheryl, kemudian Axel duduk dengan santai di kursi sambil memperhatikan Cheryl yang tengah mengintip isi paper bag yang sudah dia bawakan.

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
51 Chapters

Awal

Pandangan seorang perempuan yang sudah menunggu cukup lama terfokuskan memperhatikan seorang laki-laki yang tengah menggunakan jaket levis dengan kaos warna putih sebagai dalamannya. Sebuah senyuman terukir dengan jelas di bibir perempuan pemilik nama Cheryl, karena dia baru saja melihat Axel menyisir acak rambutnya yang membuat aura penuh pesona terpancarkan dari diri laki-laki berusia 21 tahun. “Sudah lama menunggu?” tanya Axel. “Lumayan, lebih dari 30 menit.” Cheryl merasa setengah kesal karena Axel datang begitu lama. “Sorry sayang,” ucap Axel yang kemudian menarik tangan yang sedari tadi dia simpan di belakang, karena dia tengah memegangi sesuatu. “Apa ini?” tanya Cheryl sambil memperhatikan paper bag dengan merk ternama yang begitu jelas tertulis. “Buka saja, untuk perempuan kesayangan,” jawab Axel. Cuph Sebuah kecupan mendarat di pipi Cheryl, kemudian Axel duduk dengan santai di kursi sambil memperhatikan Cheryl yang tengah mengintip isi paper bag yang sudah dia bawakan.
Read more

Red House

“Tuan, banyak penurunan pelanggan dalam 3 pekan, apalagi untuk 1 pekan terakhir bukan hanya pelanggan yang jumlahnya turun drastis, melainkan banyak pelanggan yang mengeluh, karena tidak suka dengan pelayanan yang diberikan.”Mendengar penjelasan dari orang yang memegang laporan di tempat ini, membuat pria itu berbalik badan, dia yang semula memperhatikan gedung-gedung tinggi di hadapannya menjadi memperhatikan orang itu dengan tatapan yang cukup serius.“Tidak tahu jelasnya Tuan, bahkan banyak yang mengatakan kalau wanita-wanita itu banyak yang berusaha untuk melarikan diri dari tempat kita dan mereka yang tidak bisa melarikan diri, melampiaskan semuanya dengan cara tidak memberikan service yang maksimal.”“Setelah banyaknya keluhan, bahkan katanya untuk pria di sana juga sudah tidak begitu memberikan pelayanan yang ramah, mereka malah bertingkah kasar saat bersama dengan pelanggan.”“Saya akan turun tangan langsung dalam hal ini.”“Baik Tuan, bagaimana atau kapan waktunya?”“Nanti ma
Read more

Melamar Menjadi Babysitter

Siang sudah hilang, bahkan sore sudah pergi, sekarang waktu sudah petang dan Cheryl tengah berada di sebuah Rumah mewah yang tengah membutuhkan seorang babysitter.Cheryl terlihat begitu asyik memperhatikan tablet yang ada di di tangannya, dia tengah memperhatikan bagaimana anak laki-laki yang usianya masih masuk kategori balita.Anaknya ganteng banget, jadi penasaran gimana Ayahnya?Rasa penasaran dalam diri Cheryl begitu tinggi akan sosok Ayah dari anak laki-laki yang mempunyai paras yang tampan dengan kulit putih bersih dan mata indah itu.“Bagaimana?” tanya Reno.“Anaknya keliatan cuek ya sama lingkungannya?”Cheryl merasa yakin dengan akan hal ini, karena dari banyak video yang dia tonton, dia tidak sering melihat interaksi dari anak itu dengan temannya.“Ya, seperti itu Tuan El. Tidak mudah untuk orang lain bisa berdialog dengannya, bahkan dengan orang Rumahnya saja dia tidak banyak berucap, mungkin dia tidak mudah bergaul karena dia kehilangan sosok Ibu sejak kecil.”Kening Cher
Read more

Kepergok

Seorang perempuan tengah mematung sambil memperhatikan sebuah video pacarnya yang tengah asyik bersama dengan banyak perempuan yang berpakaian sexy, hanya saja dari banyak perempuan di sana, pandangannya terfokuskan pada satu perempuan yang cukup dia kenali. “Gila banget! Pantes dia selalu ngasih tahu buruknya Axel, ternyata dia emang pengen rebut Axel? Hih, perempuan munafik!” Tawa hambar perempuan bernama Cheryl keluar dengan seketika. Pandangan Cheryl dia naikkan, dia memperhatikan langit yang begitu terang yang membuat matanya merasakan sedikit sakit, karena silau, tapi hatinya jauh lebih sakit dan juga panas dengan apa yang terjadi. Sudah tidak ada alasan untuk Cheryl menunggu, sehingga pada akhirnya dia bangkit dan kemudian mengambil tasnya, dia melangkahkan kaki dengan langkah yang begitu lesu. Merasa pikirannya tidak karuan, membuat Cheryl mengurungkan niatnya untuk pergi ke Kampus, dia malah berjalan sambil mencoba untuk melupakan video yang dia lihat. Berjalan cukup jauh
Read more

Bertemu El

Cheryl duduk di pinggir Taman, tiba-tiba rasa perih di lututnya dia rasakan, hingga membuat dia mengalihkan pandangan dan memperhatikan bagian lututnya yang ternyata sudah berdarah.“Sh ah! Pake luka segala!” Cheryl berdecih kesal, hingga kemudian dia mengedarkan pandangannya untuk mencari Apotik.Cheryl bangkit, dia langsung melangkahkan kaki. Saat berjalan dengan santai, pandangannya teralihkan memperhatikan banyak orang yang sedang berkerumun dengan 1 Anak kecil di sana.“Tapi Tuan muda tidak boleh kelayapan, kalau pulang sekolah harus langsung pulang, kecuali kalau Tuan muda mau bertemu dengan Daddy, maka kita akan mengantarkannya.”“Harus tidur siang, agar nanti tidak mengantuk saat nanti bimbel.”Bukannya menurut, anak laki-laki itu malah melangkahkan kaki dengan begitu cepat menjauh dari mereka.“Tuan muda! Tuan, mau pergi ke mana?” teriak mereka sambil mengejar anak kecil yang tengah berlari.“Hei, kalian! Jangan kasar pada anak kecil!” teriak Cheryl yang langsung melangkahkan
Read more

Jadi Simpanan?

“Cher, hari ini ada yang harus dibayar ya buat ulangan sama praktek minggu depan? Gimana? Udah ada buat bayarnya? Sekarang hari terakhir dan sorry, gak bisa bantu bayar untuk sekarang.”“Kenapa?” tanya Cheryl sambil menatap Reva dengan tatapan tanda tanya.Sebelum memberikan jawaban, Reva tertawa yang membuat Cheryl tanda tanya. “Hehe, kemarin habis taruhan dan kalah.”“Cih, taruhan mulu, mana jarang menang lagi!” cibir Cheryl yang merasa sudah tidak aneh jika temannya itu taruhan dan berujung dengan kalah.“Kalau menang enak tahu, duitnya bisa numpuk dan bisa dipake buat seneng-seneng tanpa sakit kepala nantinya.”“Sekarang kalah sakit kepala kan?”Pertanyaan itu tidak bisa Reva elakan, dia hanya bisa mengukirkan senyumannya dan Cheryl hanya bisa menghembuskan napasnya dengan cukup panjang, karena bagaimana pun itu uang Reva yang merupakan hak dia, sehingga dia tidak ada hak untuk melarang.“Duh, gimana ya? Belum ada duit lagi! Duit yang waktu itu dipake sama Jordan!” ketus Cheryl yan
Read more

Melindungi Pembantu

Cheryl tengah melangkahkan kakinya menuruni anak tangga satu persatu dengan begitu santai, hingga kemudian dia melihat ada 2 orang yang tengah bersantai di sofa, dia tidak mengetahui siapa mereka dan karena tidak ada urusan antara dirinya dengan mereka, maka Cheryl memilih melangkahkan kaki untuk menuju ke pintu keluar.“Heh kamu! Buatkan saya dan juga anak saya minuman, sekalian bawakan cemilan!”Kalimat perintah yang baru saja diucapkan oleh wanita itu, membuat Cheryl memiringkan kepalanya.“Kamu mendengarnya atau tidak? Bawakan saya minuman dan juga cemilan untuk anak saya!” Wanita itu mengulang dengan menggunakan nada bicara yang penuh penekanan.“Saya?” Cheryl menunjuk ke arah dirinya sendiri.“Iya lah budeg! Kamu yang disuruh sama Mama barusan, siapa lagi?” Perempuan pemilik nama Vera itu merasa kesal karena Cheryl malah bertanya seperti orang bodoh.“Cepat!” seru wanita bernama Lani sambil menunjuk ke arah dapur.Ditemani perasaan kesal, Cheryl melangkahkan kaki ke arah dapur, d
Read more

Bukan Pembantu

“Om, ini punggungnya basah berarti?” Cheryl mentap Dirga dengan tatapan yang cukup serius, dia masih ingat dengan apa yang sudah terjadi sebelumnya. Dirga melirik ke arah belakang yang sebenarnya tidak terlihat, tapi cukup terasa basahnya. “Kenapa Om malah melindungi saya tadi?” Cheryl merasa kebingungan dengan hal ini. “Mereka keterlaluan,” sahut Dirga yang merasa tidak senang dengan apa yang mereka lakukan. Secara perlahan Cheryl melepaskan jas yang Dirga gunakan sampai terlihat jelas kalau kemeja putih yang Dirga gunakan sudah berubah kotor oleh cokelat yang sudah disiramkan dan Cheryl menarik napasnya dengan cukup dalam, karena melihat bentuk punggung Dirga. “Saya bersihin boleh Om?” Bukannya melarang, dengan santai Dirga membuka kancing kemeja, hingga kemudian Dirga menurunkan kemejanya dan membuat Cheryl melihat dengan jelas bagian punggung Dirga yang pernah dia elus-elus malam itu. Punggung yang terlihat kekar itu membuat Cheryl menelan salivanya dengan cukup kasar, hingg
Read more

Mendapatkan Bunga

“Daddy!” “Ya El? Ada apa?” “Aku pergi dengan siapa hari ini?” “Tante Cheryl?” “Dia tidur.” Mendengar kalimat itu, membuat Dirga terdiam sejenak, dia memikirkan beberapa hal. “Tidak kamu bangunkan?” tanya Dirga terlebih dahulu. Pandangan El dia alihkan, dia memperhatikan Cheryl yang tengah tertidur di sofa dengan raut wajah cape yang begitu jelas. “Gak,” jawab El singkat. “Kamu bangunkan saja sekarang, agar nanti dia bisa menemani kamu untuk kumpulan di Sekolah kamu.” Dirga memberikan solusi yang santai. “Gak mau.” “Ya terus, bagaimana?” “Terserah, kalau Daddy mau ke sekolah ... El akan ikut, kalau tidak ... El ikut tidur dengan Tante Cheryl.” Jawaban yang membuat Dirga sulit untuk menolak, dia memang bisa saja menyuruh orang lain untuk datang ke Sekolah El, hanya saja sekarang adalah acara tahunan Sekolah El yang niatnya Dirga akan datang di siang hari sebab sudah menyuruh Cheryl menemani El di awal. “Ya sudah, kamu pergi saja bersama dengan Om Reno ke Sekolah, nanti Daddy
Read more

Hanya Main-main

Selesai membereskan barang-barangnya, Cheryl langsung melangkahkan kaki meninggalkan kelas, dia berjalan sangat buru-buru yang sudah pasti bukan ke arah Toilet, karena semula dia hanya beralasan saja agar Dosennya ingat pada waktu. Langkah kaki Cheryl begitu terburu-buru sampai tidak sadar kalau ada laki-laki yang tengah berdiri sambil bersandar ke dinding. “Apakah tidak melihat ada pacarnya di sini?” Kalimat itu membuat Cheryl dengan seketika menghentikan langkah kakinya, dia merasa sangat kenal dengan suara itu, apalagi dengan kalimat seperti itu sampai akhirnya laki-laki yang sudah memanggilnya berdiri di sampingnya. “Axel?” “Mau ke mana? Kenapa buru-buru?” Penuh dengan keseriusan Cheryl memikirkan jawabannya, karena dia merasa tidak bisa memberikan jawaban yang sebenarnya pada Axel, sebab akhirnya akan banyak pertanyaan yang ujungnya dia mendapatkan sebuah larangan. “Ada urusan, makanya buru-buru.” “Urusan apa?” “Ada lah, emangnya kamu harus tahu ya setiap urusan aku? Engga
Read more
DMCA.com Protection Status