Share

Kepergok

last update Last Updated: 2023-09-05 16:25:51

Seorang perempuan tengah mematung sambil memperhatikan sebuah video pacarnya yang tengah asyik bersama dengan banyak perempuan yang berpakaian sexy, hanya saja dari banyak perempuan di sana, pandangannya terfokuskan pada satu perempuan yang cukup dia kenali.

“Gila banget! Pantes dia selalu ngasih tahu buruknya Axel, ternyata dia emang pengen rebut Axel? Hih, perempuan munafik!” Tawa hambar perempuan bernama Cheryl keluar dengan seketika.

Pandangan Cheryl dia naikkan, dia memperhatikan langit yang begitu terang yang membuat matanya merasakan sedikit sakit, karena silau, tapi hatinya jauh lebih sakit dan juga panas dengan apa yang terjadi.

Sudah tidak ada alasan untuk Cheryl menunggu, sehingga pada akhirnya dia bangkit dan kemudian mengambil tasnya, dia melangkahkan kaki dengan langkah yang begitu lesu.

Merasa pikirannya tidak karuan, membuat Cheryl mengurungkan niatnya untuk pergi ke Kampus, dia malah berjalan sambil mencoba untuk melupakan video yang dia lihat.

Berjalan cukup jauh bukan membuat pikirannya tenang, melainkan Cheryl malah melihat dengan jelas pacarnya tengah berduaan, bahkan bermesraan dengan perempuan yang belum terlihat jelas siapa.

Tok tok tok

Kedua orang yang semula sedang bercumbu di dalam mobil menjadi membelalak, mereka mengalihkan pandangannya sampai mereka melihat dengan jelas siapa perempuan yang berdiri di luar.

“Che-Cheryl?”

“San, keluar!” seru Cheryl dengan tatapan yang begitu jelas mengandung amarah.

Pandangan Sandra dia alihkan memperhatikan laki-laki di sebelahnya, dia terlihat bertanya akan apa yang harus dia lakukan, hanya saja Cheryl yang sudah emosi langsung menarik pintu yang ternyata tidak terkunci.

Cheryl menarik paksa Sandra keluar dari mobil, dia tidak memikirkan bagaimana penampilan perempuan yang rambutnya dia tarik paksa.

“Au, sakit Cher!” jerit Sandra.

“Gak peduli sama tangan yang sakit, karena hati ini juga jauh lebih sakit!” timpal Cheryl.

“Axel itu udah bosan sama kamu Cher, makanya dia milih perempuan lain, udah lah sadar diri aja!” Sandra merasa lebih baik dari pada Cheryl, sementara Cheryl malah mengukirkan senyuman mirisnya.

“Terserah kalau Axel bosan, gak akan dipermasalahkan, tapi kenapa Axel malah memilih bersama dengan perempuan yang tidak lebih baik dari pacarnya?”

Laki-laki bernama Axel itu melangkahkan kaki untuk keluar.

Pandangan Cheryl dia alihkan ke arah Axel. “Apakah selera pacarku sudah menurun atau penglihatan pacarku sudah menurun sampai memilih selingkuh bersama dengan perempuan yang gak lebih baik dari pacarnya?”

Ada sebuah kebingungan yang Axel rasakan, karena dia tidak mengira kalau Cheryl akan mengetahui hal ini.

“Kenapa dari perempuan baik-baik malah milih bitch seperti dia?” Cheryl mengajukan pertanyaan sambil memegangi dagu Axel, dia menatap Axel dengan tatapan yang cukup dalam.

“Kasian banget sih, padahal di pandangan banyak orang Axel itu merupakan sosok laki-laki ganteng, tajir, dan banyak hal lainnya, kalau emang sudah bosan sama pacarnya, ya ... gak usah pindah sama perempuan rendahan kayak dia!” tunjuk Cheryl pada Sandra.

“Apakah perlu dicarikan perempuan yang setara dengan pacarmu, sayang?” tanya Cheryl dengan nada yang sangat enteng, bahkan senyuman di bibir Cheryl terukir dengan begitu lebar.

Cheryl memandang Sandra dengan tatapan yang begitu rendah. “Jangan sama bitch seperti dia!”

“Lah, kenapa makin ke sini kamu malah semakin kurang ajar?!” Sandra heran dengan tingkah Cheryl.

“Pergi sekarang!” usir Axel sambil menatap Sandra dengan tatapan yang sangat dalam.

Kening Sandra berkerut. “Kenapa kamu malah usir aku, bukannya Cheryl yang kamu usir diusir?”

“Pergi!”

Sudah tidak ingin berdebat apa pun lagi, sehingga Sandra memilih melangkahkan kakinya pergi dengan sebuah rasa kesal dan saat itu juga Axel melangkahkan kaki mendekat ke arah Cheryl.

Kepergian Sandra membuat Cheryl dan juga Axel saling bertatapan dengan tatapan yang sangat dalam. Mereka tengah berpikir mengenai apa yang akan mereka ucapkan.

“Sulit untuk dipercaya, kenapa laki-laki ganteng kesayangan aku bisa seperti ini?” Cheryl menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Di sini bukan hanya kamu yang heran, tapi aku juga heran sama kamu!” timpal Axel sambil mengeluarkan handphone-nya.

“Jelaskan maksud foto ini!” seru Axel yang terdengar penuh dengan penekanan, bahkan tatapan yang dia berikan juga terlihat begitu tajam.

Melihat apa yang Axel tunjukan, tidak membuat Cheryl panik, apalagi kaget, karena dia sudah tahu akan foto tersebut.

“Harus dijelaskan bagaimana? Kalau dijelaskan gak ada hubungan apa-apa sama tuh orang juga gak akan percaya kan?” Cheryl menatap Axel dengan tatapan yang acuh.

“Bagaimana bisa percaya kalau kamu dan dia tidak ada apa-apa, sementara di foto ini terlihat jelas kalau kamu tidur bersama orang itu?!” Axel sudah menahan emosinya.

Cheryl memutar bola matanya malas.

“Jangan-jangan ... selama ini ... kamu simpanan Om-om?” Axel merasa sangat curiga dengan hal ini.

“Kalau iya, kenapa?” tanya Cheryl dengan menggunakan nada bicara yang sangat enteng.

“GILA!”

“A-arkhh!” teriak Cheryl yang terdengar sangat serak.

“Lepaskan, sakit!” Tangan Cheryl berusaha untuk melepaskan tangan Axel yang sekarang tengah mencekik lehernya, dia benar-benar merasakan sebuah rasa sakit.

Sekuat tenaga Cheryl menahan tangan Axel, hanya saja terlihat dari tatapannya yang penuh dengan emosi membuat Axel semakin menguatkan cengkeramannya, bahkan dia tidak memikirkan kalau wajah Cheryl sudah memerah.

Tempat ini sangat sepi, tidak ada yang berlalu lalang, sehingga apa yang Cheryl alami tidak mendapatkan pertolongan dari siapa pun.

“Apa tujuan menjadi simpanan Om-om? Apakah selama ini masih ada kebutuhan hidup kamu yang tidak terpenuhi?” Axel menggeleng-gelengkan kepalanya, karena tidak percaya.

“Jauh lebih gila saat aku memilih untuk terus menjalin hubungan bersama dengan kamu Axel!” jawab Cheryl di tengah-tengah dia yang tengah berusaha untuk melepaskan tangan Axel.

Sebelah alis Axel terangkat, dia menatap Cheryl yang kemudian secara perlahan melepaskan tangannya, dia tidak berniat untuk menyakiti Cheryl, hanya saja emosi begitu memuncak yang membuatnya seperti ini.

“Axel yang sekarang bukan Axel yang aku kenal!” teriak Cheryl dengan sangat kencang.

“Axel yang sekarang sudah berubah, bahkan banyak perubahan yang membuat aku sudah tidak tahan sama sikap kamu!”

Emosi Cheryl juga semakin memuncak, dia tahu kalau sebelumnya orang yang jatuh cinta lebih awal antara dirinya dan juga Axel adalah dirinya, tapi dia tidak cinta dengan Axel yang sekarang.

“Abang aku emang pernah taruhan sama kamu dan dia menjadikan aku sebagai bayarannya, kamu juga sudah beberapa kali menolong aku, tapi ... semua hal itu bukan alasan untuk kamu bersikap seenaknya sama aku!”

Cheryl mencoba untuk menatap Axel dengan tatapan yang begitu dalam, dia ingin membuat Axel paham dengan apa yang dia katakan.

“Kamu sudah banyak berubah Axel!” tekan Cheryl.

“Axel yang sekaarang adalah laki-laki yang gampang sama perempuan, bahkan aku gak percaya kalau Axel yang ada di hadapan aku tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas dengan perempuan-perempuannya!”

Plak!

Sebuah tamparan dengan seketika Axel layangkan yang membuat Cheryl dengan seketika terdiam, dia memegangi pipinya yang terasa begitu panas dengan rasa sakit yang begitu dia rasakan.

“Ini salah satu hal yang tidak aku suka dari kamu! Kamu yang sekarang itu sangat kasar!” teriak Cheryl dengan air mata yang dengan seketika langsung keluar membanjiri pipinya.

“So-sorry, gak bermaksud untuk kasar, semua itu karena kamu yang mulai.” Axel hendak memegangi pipi Cheryl, tapi Cheryl menepisnya.

“Jangan dekat-dekat! Aku gak mau deket sama laki-laki bajingan kayak kamu!” tekan Cheryl sambil mendorong Axel.

Brak!

Tangan Axel dengan seketika mumukul mobil, dia juga memposisikan Cheryl sangat menempel dengan badan mobil, ditambah posisi tangannya yang mengurung Cheryl di sana.

“Ka-kamu mau ngapain?” Cheryl sudah mulai gelisah dengan hal ini.

“Mm-ah!” teriak Cheryl.

Tangan kekar Axel menahan kepala Cheryl yang dengan seketika membuat Cheryl tidak bisa menggagalkan niat Axel untuk berciuman dengannya, bahkan ciuman kasar Axel begitu dia rasakan.

“Shh ah!” ringis Cheryl yang kemudian menjilat bibir bawahnya yang terasa sangat sakit sebab digigit oleh Axel.

“Kamu kenapa jadi laki-laki kasar banget? Kalau sudah jadi laki-laki brengsek, jangan jadi laki-laki kasar juga!” teriak Cheryl yang sudah sangat muak.

Merasa tidak senang dengan perkataan demi perkataan Cheryl, membuat Axel dengan seketika mencengkeram leher Cheryl dengan begitu kuat yang membuat Cheryl merasa kesakitan.

“Arhk!”

“Jangan macam-macam, kamu harus ingat, kalau kamu ... tidak akan hidup sampai sekarang kalau bukan karena bantuan dariku!” tekan Axel dengan tatapan yang sangat tajam.

Jdukh

“Aw!” ringis Cheryl saat dia terjatuh di aspal.

Pandangan Cheryl teralihkan memperhatikan Axel yang malah meninggalkannya pergi begitu saja, Cheryl tidak tahu ke mana tujuan Axell pergi sekarang, karena sebenarnya da sendiri sudah sangat muak bersama dengan Axel.

“Kenapa aku harus hidup sama laki-laki seperti dia? Arhk!!!” Cheryl berteriak dengan sangat kencang sambil mengacak-acak rambutnya.

Related chapters

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Bertemu El

    Cheryl duduk di pinggir Taman, tiba-tiba rasa perih di lututnya dia rasakan, hingga membuat dia mengalihkan pandangan dan memperhatikan bagian lututnya yang ternyata sudah berdarah.“Sh ah! Pake luka segala!” Cheryl berdecih kesal, hingga kemudian dia mengedarkan pandangannya untuk mencari Apotik.Cheryl bangkit, dia langsung melangkahkan kaki. Saat berjalan dengan santai, pandangannya teralihkan memperhatikan banyak orang yang sedang berkerumun dengan 1 Anak kecil di sana.“Tapi Tuan muda tidak boleh kelayapan, kalau pulang sekolah harus langsung pulang, kecuali kalau Tuan muda mau bertemu dengan Daddy, maka kita akan mengantarkannya.”“Harus tidur siang, agar nanti tidak mengantuk saat nanti bimbel.”Bukannya menurut, anak laki-laki itu malah melangkahkan kaki dengan begitu cepat menjauh dari mereka.“Tuan muda! Tuan, mau pergi ke mana?” teriak mereka sambil mengejar anak kecil yang tengah berlari.“Hei, kalian! Jangan kasar pada anak kecil!” teriak Cheryl yang langsung melangkahkan

    Last Updated : 2023-09-06
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Jadi Simpanan?

    “Cher, hari ini ada yang harus dibayar ya buat ulangan sama praktek minggu depan? Gimana? Udah ada buat bayarnya? Sekarang hari terakhir dan sorry, gak bisa bantu bayar untuk sekarang.”“Kenapa?” tanya Cheryl sambil menatap Reva dengan tatapan tanda tanya.Sebelum memberikan jawaban, Reva tertawa yang membuat Cheryl tanda tanya. “Hehe, kemarin habis taruhan dan kalah.”“Cih, taruhan mulu, mana jarang menang lagi!” cibir Cheryl yang merasa sudah tidak aneh jika temannya itu taruhan dan berujung dengan kalah.“Kalau menang enak tahu, duitnya bisa numpuk dan bisa dipake buat seneng-seneng tanpa sakit kepala nantinya.”“Sekarang kalah sakit kepala kan?”Pertanyaan itu tidak bisa Reva elakan, dia hanya bisa mengukirkan senyumannya dan Cheryl hanya bisa menghembuskan napasnya dengan cukup panjang, karena bagaimana pun itu uang Reva yang merupakan hak dia, sehingga dia tidak ada hak untuk melarang.“Duh, gimana ya? Belum ada duit lagi! Duit yang waktu itu dipake sama Jordan!” ketus Cheryl yan

    Last Updated : 2023-09-09
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Melindungi Pembantu

    Cheryl tengah melangkahkan kakinya menuruni anak tangga satu persatu dengan begitu santai, hingga kemudian dia melihat ada 2 orang yang tengah bersantai di sofa, dia tidak mengetahui siapa mereka dan karena tidak ada urusan antara dirinya dengan mereka, maka Cheryl memilih melangkahkan kaki untuk menuju ke pintu keluar.“Heh kamu! Buatkan saya dan juga anak saya minuman, sekalian bawakan cemilan!”Kalimat perintah yang baru saja diucapkan oleh wanita itu, membuat Cheryl memiringkan kepalanya.“Kamu mendengarnya atau tidak? Bawakan saya minuman dan juga cemilan untuk anak saya!” Wanita itu mengulang dengan menggunakan nada bicara yang penuh penekanan.“Saya?” Cheryl menunjuk ke arah dirinya sendiri.“Iya lah budeg! Kamu yang disuruh sama Mama barusan, siapa lagi?” Perempuan pemilik nama Vera itu merasa kesal karena Cheryl malah bertanya seperti orang bodoh.“Cepat!” seru wanita bernama Lani sambil menunjuk ke arah dapur.Ditemani perasaan kesal, Cheryl melangkahkan kaki ke arah dapur, d

    Last Updated : 2023-09-13
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Bukan Pembantu

    “Om, ini punggungnya basah berarti?” Cheryl mentap Dirga dengan tatapan yang cukup serius, dia masih ingat dengan apa yang sudah terjadi sebelumnya. Dirga melirik ke arah belakang yang sebenarnya tidak terlihat, tapi cukup terasa basahnya. “Kenapa Om malah melindungi saya tadi?” Cheryl merasa kebingungan dengan hal ini. “Mereka keterlaluan,” sahut Dirga yang merasa tidak senang dengan apa yang mereka lakukan. Secara perlahan Cheryl melepaskan jas yang Dirga gunakan sampai terlihat jelas kalau kemeja putih yang Dirga gunakan sudah berubah kotor oleh cokelat yang sudah disiramkan dan Cheryl menarik napasnya dengan cukup dalam, karena melihat bentuk punggung Dirga. “Saya bersihin boleh Om?” Bukannya melarang, dengan santai Dirga membuka kancing kemeja, hingga kemudian Dirga menurunkan kemejanya dan membuat Cheryl melihat dengan jelas bagian punggung Dirga yang pernah dia elus-elus malam itu. Punggung yang terlihat kekar itu membuat Cheryl menelan salivanya dengan cukup kasar, hingg

    Last Updated : 2023-09-15
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Mendapatkan Bunga

    “Daddy!” “Ya El? Ada apa?” “Aku pergi dengan siapa hari ini?” “Tante Cheryl?” “Dia tidur.” Mendengar kalimat itu, membuat Dirga terdiam sejenak, dia memikirkan beberapa hal. “Tidak kamu bangunkan?” tanya Dirga terlebih dahulu. Pandangan El dia alihkan, dia memperhatikan Cheryl yang tengah tertidur di sofa dengan raut wajah cape yang begitu jelas. “Gak,” jawab El singkat. “Kamu bangunkan saja sekarang, agar nanti dia bisa menemani kamu untuk kumpulan di Sekolah kamu.” Dirga memberikan solusi yang santai. “Gak mau.” “Ya terus, bagaimana?” “Terserah, kalau Daddy mau ke sekolah ... El akan ikut, kalau tidak ... El ikut tidur dengan Tante Cheryl.” Jawaban yang membuat Dirga sulit untuk menolak, dia memang bisa saja menyuruh orang lain untuk datang ke Sekolah El, hanya saja sekarang adalah acara tahunan Sekolah El yang niatnya Dirga akan datang di siang hari sebab sudah menyuruh Cheryl menemani El di awal. “Ya sudah, kamu pergi saja bersama dengan Om Reno ke Sekolah, nanti Daddy

    Last Updated : 2023-09-16
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Hanya Main-main

    Selesai membereskan barang-barangnya, Cheryl langsung melangkahkan kaki meninggalkan kelas, dia berjalan sangat buru-buru yang sudah pasti bukan ke arah Toilet, karena semula dia hanya beralasan saja agar Dosennya ingat pada waktu. Langkah kaki Cheryl begitu terburu-buru sampai tidak sadar kalau ada laki-laki yang tengah berdiri sambil bersandar ke dinding. “Apakah tidak melihat ada pacarnya di sini?” Kalimat itu membuat Cheryl dengan seketika menghentikan langkah kakinya, dia merasa sangat kenal dengan suara itu, apalagi dengan kalimat seperti itu sampai akhirnya laki-laki yang sudah memanggilnya berdiri di sampingnya. “Axel?” “Mau ke mana? Kenapa buru-buru?” Penuh dengan keseriusan Cheryl memikirkan jawabannya, karena dia merasa tidak bisa memberikan jawaban yang sebenarnya pada Axel, sebab akhirnya akan banyak pertanyaan yang ujungnya dia mendapatkan sebuah larangan. “Ada urusan, makanya buru-buru.” “Urusan apa?” “Ada lah, emangnya kamu harus tahu ya setiap urusan aku? Engga

    Last Updated : 2023-09-20
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Mengetahui Berbohong

    Cheryl terlihat begitu gelisah, dia mengedarkan pandangannnya ke sana kemari, karena tidak ada Anak yang dia cari, hingga dia menjadi berpikir penuh dengan keseriusan harus pergi ke mana sekarang. Saat tadi dia ke Sekolahan El, dia sama sekali tidak bertemu dengan El, karena sudah lebih dari 1 jam dari waktu El pulang, dia mempunyai pikiran kalau El ada di rumah, tapi ternyata di Rumah juga tidak ada. Tidak ada satu orang pun yang memberikan jawaban baik, sehingga perasaan Cheryl menjadi tidak karuan sampai kemudian dia menarik napasnya dengan sangat dalam dan berlari keluar dari Rumah ini. Sekarang Cheryl merasa cukup beruntung, karena tidak lama keluar dia langsung bertemu dengan Abang gojek yang bisa mengantarkan dirinya untuk ke Kantor Dirga. Rasanya Cheryl tidak bisa diam saja dengan hal ini, dia langsung menemui Dirga yang bahkan sekarang dia berada di hadapan Ruangan Dirga, dia mengetuk-ngetuk pintu Ruangannya beberapa kali. “Permisi, Pak Dirga. Ini saya, bolehkah saya masu

    Last Updated : 2023-09-23
  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Bertemu Axel atau Dirga

    Tok tok tok Terdengar suara ketukan pintu yang jelas membuat Cheryl bangkit dari tempat duduknya, bahkan dia mengabaikan apa yang seharusnya dia selesaikan sampai kemudian membuka pintu. “Ada apa Bang?” tanya Cheryl sambil memperhatikan laki-laki di hadapannya. “Siap-siap, malam ini Axel mau datang dan katanya dia mau ngajak jalan. Jadi, sekarang harus siap-siap dan dandan yang cantik untuk malam ini.” Mendengar hal tersebut membuat Cheryl mengernyit, dia menatap Abangnya dengan tatapan yang cukup serius. “Apa yang sudah terjadi sampai Axel mau datang dan Abang menyuruh untuk siap-siap?” Cheryl merasa curiga. “Gak ada, buruan siap-siap, jangan buat dia kecewa malam ini atau tahu sendiri apa yang bakalan terjadi kalau tidak menuruti apa yang sudah dikatakan untuk pergi bersama dengan Axel!” ancam Jordan dengan serius. “Malam ini Abang mau pergi, makanya kamu buruan siap-siap!” seru Jordan dengan sangat serius dan langsung melangkahkan kakinya, tapi Cheryl menatap tahan Jordan. “B

    Last Updated : 2023-09-24

Latest chapter

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Pertemuan Keluarga?

    *****Dirga berada di ruang tamu, duduk di kursi dengan tangan terlipat di pangkuannya. Raut wajahnya tampak kaku, sementara tiga sosok di depannya mulai membuka pembicaraan yang sudah lama ia hindari. Ada Mama Novita, Mamanyaa dan juga sudah pasti dengan mantan istrinya, duduk di sisi yang berlawanan dengan ekspresi yang berbeda-beda."Kamu tahu, Dirga, Novita sudah berubah," ujar Mamanya dengan lembut, seolah berusaha meyakinkan anaknya tersebut. "Dia sudah menyesali perbuatannya di masa lalu. Mungkin ini saatnya kalian berdua mencoba lagi."Mamanya Novita menganggukkan kepalanya. “Semua orang pernah berbuat salah Dirga, akan lebih baik kalau kamu memaafkan kesalahan yang sudah Novita perbuat, agar kalian bisa memperbaiki semuanya dan menjalani masa sekarang dengan masa depan yang lebih baik dari sebelumnya.”Dirga menatap mereka dengan tatapan yang sulit dibaca. Kemudian, Dirgaa beralih melirik Novita, yang duduk dengan wajah penuh penyesalan dan harapan, jika harus dijelaskan anta

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Menegosiasi

    “Rean.”“Iya Ma, ada apa?”“To the point saja ya,” ucap Mamanya yang membuat Rean mengangguk dalam sebuah rasa tanda tanya, karena memang dia tidak tahu hal apa yang ingin Mamanya bicarakan.“Kamu kenal dengan babysitter-nya El kan?”“Cheryl?”Mamanya Rean menganggukkan kepalanya.“Iya Ma, kenal. Kenapa?”“Mama dapat kabar kalau dalam beberapa waktu terakhir ini kamu seperti terlihat sedang mengejarnya.”Mendengar kalimat itu membuat Rean mematung, dia menatap Mamanya dengan sangat serius, karena ada sebuah rasa penasaran dalam dirinya tentang siapa orang yang memberi tahu hal ini pada Mamanya.“Tidak, kenapa memangnya?”“Rasanya kalau dilihat-lihat, mungkin kamu lebih cocok bersama dengan dia, secara kalian sama-sama masih muda, sama-sama belum menikah, tidak seperti saat dia bersama dengan Kakak kamu yang jelas perbedaan statusnya.”Di sini Rean masih tanda tanya, dia berpikir dengan begitu serius. “Memangnya kenapa?”“Papa kamu juga sudah mempertanyakan status kamu yang belum mempe

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Ingin Berhenti

    “Om ... sebenarnya hubungan ini mau di bawa ke mana?”Pertanyaan yang baru saja Cheryl ucapkan membuat Dirga mematung, dia mengalihkan pandangannya sampai pada akhirnya dia menatap Cheryl dengan begitu dalam, hanya saja Cheryl terus memandangi Dirga dengan penuh tanda tanya.“Mau dibawa ke mana Om, kalau cuma gini-gini aja, aku yang cape Om.”Kalimat itu begitu tergambar jelas dari ekspresi Cheryl yang memang dia sudah lelah menjalani hubungan yang tidak tahu ke mana arahnya.“Sebenarnya kamu tahu kalau saya bersama dengan Novita malam itu dari siapa?”“Om gak perlu tahu aku tahu dari mana, hanya saja aku memang tahu akan hal tersebut dan aku bukan sedang membahas dia Om, aku sedang membahas hubungan kita.”Cheryl menarik napasnya dengan sangat dalam. “Kayaknya udah jelas banget deh kalau hubungan kita itu banyak yang menentang, apalagi keluarga Om juga terlihat jelas gak suka sama aku.”“Hubungan kita bakalan berat kalau dilanjutkan,” ucap Cheryl yang memang sudah paham dengan keadaa

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Kembali Tersakiti

    “Rean! Rean!”Mendengar namanya dipanggil dengan menggunakan nada bicara yang sangat tinggi membuat Rean merasakan yang namanya kaget sampai kemudian dia mengalihkan pandangannya.Belum sampai Rean beranjak dari tempat duduk untuk melangkahkan kaki ke arah pintu, karena ingin membuka pintu, tapi sudah ada orang yang masuk ke Ruangannya dan di wajah orang itu terlihat jelas sebuah amarah yang begitu tinggi.“Rean!”“Ada apa?” tanya Rean dengan menggunakan nada bicara yang santai, karena memang dia tidak tahu hal apa yang membuat orang itu datang.Beranjak dari tempat duduknya untuk menghampiri Kakaknya membuat Rean merasa kaget, karena baru saja Kakaknya menarik kerah kemejanya dengan begitu kuat, apalagi tatapannya begitu tajam.“Ada apa Kak?”“Ada apa, ada apa, tidak usah berpura-pura tidak tahu dengan apa yang sudah terjadi!”Kening Rean mengernyit tanda tanya. “Kenyataannya aku memang tidak tahu apa-apa, memangnya kenapa? Kenapa datang-datang langsung marah?” Rean masih memberikan

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Menemani ke Acara

    Di sebuah tempat yang begitu mewah dengan orang-orang penting yang berlalu lalang, lain dengan dua orang yang baru saja melangkahkan kaki sampai di pintu masuk acara ini.Sebuah senyuman yang terukir dengan sangat lebar di bibir seorang wanita yang mendapatkan sebuah undangan di acara ini, dia merasakan sebuah kesenangan yang sangat tinggi, karena dia tengah bersama dengan seorang pria yang berhasil menempati hatinya dalam waktu yang lama dan ingin kembali dia miliki.“Tidak usah gandengan tangan.”Kalimat itu langsung keluar dari mulut Dirga saat dia merasakan kalau Novita baru saja menggandeng tangannya, tapi bukan melepaskan gandengan tangannya, Novita malah terus menggandengnya dengan tatapan yang sangat dia fokuskan memperhatikan Dirga.“Udah lah Mas, gak usah kayak gini. Mereka aja santai gandengan tangan, kenapa kamu tidak mau?” Novita berucap sambil mengedarkan pandangannya yang memang banyak orang yang sekarang tengah bersama dan saling bergandengan.“Mungkin mereka pasangan,

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Mulai Menemani

    Tok tok tok“Masuk,” sahut seorang pria di dalam yang tidak tahu siapa yang baru saja mengetuk pintunya sampai terdengar suara langkah kaki, hanya saja pria pemilik nama Dirga itu masih enggan mengalihkan pandangannya.“Selamat sore Mas.”Suara yang sangat dia kenali membuat Dirga mengalihkan pandangannya sampai dia mengernyit sendiri karena melihat siapa orang yang datang dan dia tanda tanya dengan tujuan dari orang itu datang.“Mau apa kamu ke sini?” tanya Dirga dengan nada dan juga ekspresi yang terlihat tidak suka.“Aku mau ngajak kamu pergi makan, kalau gak sore ini ... malam ini.”“Gak, gak bisa.” Dirga langsung memberikan sebuah penolakan, karena memang dia tidak ingin jika dia harus bersama dengan Novita.Bukannya merasa kesal atau bete mendapatkan sebuah penolakan, Novita malah dengan santai melangkahkan kaki sampai pada akhirnya dia berdiri di samping Dirga yang membuat Dirga mengernyit tanda tanya pada apa yang akan Novita lakukan.Tangan Novita secara perlahan menyentuh tu

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Membahas Asing

    “Malam ini jadi?” tanya Axel memastikan.“Iya,” sahut Cheryl.“Nanti aku jemput ya,” ucap Axel dengan menggunakan nada bicara yang sangat enteng.“Gak perlu, gak usah. Nanti aku datang sendiri aja ke sana, sekalian Abang mau pergi. Jadi bisa bareng,” jawab Cheryl dengan cepat.Di sini Axel terdiam, dia benar-benar merasakan perubahan Cheryl. “Oh.”“Iya, ini udah mau pergi kok.” Cheryl berucap tanpa merasa ada sesuatu yang salah dengan ucapan sebelumnya.“Ya sudah.”Di sini Axel benar-benar jauh dari sifatnya yang dulu, dia benar-benar menahan emosinya, agar dia tetap bisa melanjutkan semuanya berdasarkan apa yang sudah dia rencanakan, karena sekarang bukan sebuah hal yang mudah untuk dia bisa berbicara dengan Axel.Di tengah perjalanan, Abangnya Cheryl menatap Cheryl, dia tengah memikirkan sesuatu hal. “Tumben mau diantar? Mau ketemu siapa memangnya?”“Axel,” jawab Cheryl apa adanya.Mendengar jawaban dari Cheryl membuat Abangnya terdiam dalam beberapa saat. “Tumben? Sudah baikan atau

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Bermain dengan Mantan?

    Sebuah senyuman terukir dengan sangat jelas di bibir Novita. “Sepertinya seorang Dirga tidak mungkin selugu itu, sudah pasti kamu mengetahui jelas apa yang aku inginkan.”Novita bukan hanya melepaskan outer piyamanya, melainkan sampai melepaskan piyamanya yang membuat bra yang dia gunakan dan juga celana dalamnya nampak dengan sangat jelas.“Kamu jangan gila!”“Aku memang sudah tergila-gila sama kamu Mas,” jawab Novita dengan senyuman yang terlihat sedang memancing Dirga.Secara perlahan tangan Novita mulai menyentuh-nyentuh bagian tubuh Dirga dan sudah jelas kalau sentuhan yang Novita berikan adalah sentuhan yang sangat sensual, karena tujuan dari Novita menyentuh Dirga adalah memancing Dirga.Berapa kali Dirga menepiskan tangannya, karena dia merasa tidak ingin disentuh sejauh itu oleh Novita, hanya saja bukan Novita jika dia tidak kehabisan cara untuk bisa lebih dekat dengan Dirga.“Sudah berada di tempat ini, lagi pula kamu datang untuk menemaniku bukan?”Di sini titik kesalahan b

  • Babysitter Kesayangan Om Duda   Akan Saingan?

    “Rean, Kakak mau bicara sama kamu.” Dirga berucap penuh dengan keseriusan sampai kemudian membuat Rean menutup apa yang tengah dia baca, dia mengalihkan pandangannya dan memperhatikan Sang Kakak dengan penuh tanda tanya.“Mau bicara serius dengan kamu,” ucap Dirga memperjelas yang kemudian membuat Rean bangkit, dia melangkah dan berdiri tepat di hadapan Dirga.“Ya, ada apa?” tanya Rean dengan nada yang sangat santai.Tidak langsung mengucapkan apa yang ingin dia bicarakan, karena Dirga malah memperhatikan Rean dengan tatapan yang sangat serius sampai membaut Rean mengernyit.“Mau bicara apa? Katakan saja, kenapa malah terdiam bengong?” tanya ulang Rean yang mulai merasa kebingungan.“Sebenarnya alasan yang membuat kamu akhir-akhir ini mendekati Cheryl apa?” tanya Dirga yang sudah merasa tidak bisa menahan rasa tanda tanya ini lebih lama lagi, karena dia sudah sangat curiga dengan alasan di balik Adiknya yang mendekati Cheryl.“Memangnya aku mendekati dia?” tanya balik Rean dengan eks

DMCA.com Protection Status