Hari-hari berlalu dengan cepat, dan tanpa terasa kandungan Jelita sudah memasuki bulan ketujuh. Pagi itu, Jelita terbangun dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia bersemangat karena hari ini mereka akan berbelanja perlengkapan bayi. Namun di sisi lain, ia tahu bahwa kegembiraan ini akan segera tergantikan oleh kenyataan pahit bahwa ia mungkin tidak akan bisa menikmati semua ini bersama anaknya kelak.Jelita turun untuk sarapan dan mendapati Novita dan Bambang sudah duduk di meja makan. Bambang tersenyum hangat padanya, sementara Novita hanya melirik sekilas."Pagi, Jelita," sapa Bambang. "Siap untuk hari ini?"Jelita mengangguk lemah, "Iya, Bang.""Bagus," timpal Novita. "Kita akan ke pusat perbelanjaan terbesar di kota. Aku sudah menyiapkan daftar semua yang kita butuhkan."Selesai sarapan, mereka bertiga berangkat menuju pusat perbelanjaan. Sepanjang perjalanan, Novita terus berbicara tentang rencana-rencananya untuk kamar bayi, sementara Jelita hanya bisa mendengarkan dalam
Read more