Share

BAB 30 - Seorang Pahlawan

Suasana mencekam masih menyelimuti area di sekitar gudang tua. Jelita berdiri gemetar, pistol masih menempel di pelipisnya. Penculik bertubuh besar itu terus berteriak, memperingatkan polisi untuk tidak mendekat.

Faris, yang sejak tadi mengamati situasi dari dalam mobil, tiba-tiba mendapat sebuah ide. Ia berbisik pada Bambang dan Novita, "Aku punya rencana. Tapi ini berisiko."

"Apa pun itu, lakukan!" Bambang menjawab dengan suara tertahan. "Kita harus menyelamatkan Jelita!"

Faris mengangguk, lalu perlahan membuka pintu mobil. Seorang petugas keamanan mencoba menahannya, tapi Novita mengisyaratkan untuk membiarkannya pergi.

"Hei!" Faris berteriak, melangkah ke depan dengan tangan terangkat. "Aku temannya Jelita. Biarkan aku bicara denganmu!"

Penculik itu mengalihkan pandangannya ke arah Faris, matanya menyipit curiga. "Jangan mendekat! Atau kubunuh dia!"

Faris terus melangkah perlahan, suaranya tenang meski jantungnya berdegup kencang. "Aku tidak bersenjata. Lihat, tanganku terang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status