"Padahal kemarin itu hanya satu gelas wine saja, tapi kenapa rasanya aku sangat ngantuk ya, Mas? Udah gitu, aku benar-benar gak bisa dibangunkan kata papa," kata Luna sambil menggelengkan kepalanya. "Mana aku tahu, Sayang. Kamu yang kasih minuman itu sama aku'kan? Aku pun heran, kenapa kamu tidur tiba-tiba? Pas banget opa telepon, bilang kalau mau ke kamarku. Jadilah aku langsung pindah kamar. Gawat kalau opa sampai tahu. Kamu gak papa ya, sementara ini kita backstreet dulu?" Luna mengangguk paham. "Iya, Mas, semua ada hikmahnya ya. Coba kalau kita jadi malam pengantin, lebih repot lagi pastinya!"Aku pun tersenyum penuh rasa haru. Luna benar-benar mengerti posisiku saat ini. "Mas, aku ke toilet dulu ya.""Oke, jangan lama-lama ya." Luna pun bergegas menuju toilet, sedangkan aku baru bisa bernapas lega setelah melewati pertanyaan horor Luna. Aku mengambil ponsel, lalu berkaca di sana. Aku terkejut saat baru menyadari bibir ini merah. Bisa-bisanya Aini melakukan ini padaku. Kenapa b
Last Updated : 2024-09-12 Read more