PoV DhuhaKalau gak ada satu, setengah milyar juga gak papa, Dhuha. Papa perlu banget. Cuma kamu menantu papa yang bisa menolong papa. Aku menekan pangkal hidung dengan kuat. Sejak orang tua Luna tinggal bersamaku, tidak habis urusan uang, uang, dan uang. Bukan jutaan lagi atau belasan juta, tapi milyaran. Satu milyar sudah pernah aku berikan, tapi tidak ada nampak di matanya. Empat belas hari berumah tangga, selama empat belas hari juga aku dibuat sakit kepala, sampai aku malas pulang. "Dhuha, lo kenapa? Itu, Om Fauzan nungguin lo ngomong," ujar Hakim sambil menyikut tanganku. "Eh, i-iya, kenapa?" tanyaku masih belum tersambung dengan apa yang sedang ditunggu enam orang dalam ruang rapat. "Sepertinya sejak menikah, kamu banyak melamun. Ada apa? Jika ada masalah, selesaikan dahulu secara baik-baik, baru kamu ngantor. Kalau gini, kamu bikin kerjaan jadi lambat. Ada apa, Dhuha?" tanya om Fauzan dengan nada tegasnya. "Bukan apa-apa, Om. Cuma lagi gak enak badan aja. Mungkin kecapean
Terakhir Diperbarui : 2024-09-23 Baca selengkapnya