PoV "Kamu yakin opa saya sering ke rumah itu?" tanyaku pada Leo. Jam satu malam kami berhenti di depan sebuah rumah sederhana, tetapi berpagar. Aku terus memperhatikan dengan seksama. Apa selingkuhan opa yang ada di sana? Apa istri baru? Aku semakin cemas saja membayangkan wanita yang mungkin saja menjadi simpanan opa ku. Sudah pasti, wanita muda yang mau dengan kakek-kakek itu, hanya mengejar hartanya saja. Bukan murni mencintai opa. Tapi siapa? "Siapa nama pemililik rumah itu?" "Gak tahu, Bos, belom nanya saya." Aku mnecebik. "Kamu ini, harusnya dapat informasi jelas dong, siapa pemilik rumah itu. Kerja apa? Ketemu di mana sama opa. Apa dia LC, biduan organ tunggal, atau sekretaris nakal yang mengejar harta opa ku saja? Jangan setengah-setengah gini, jadinya nanggung kan?""I-iya, Bos, maaf, saya terlalu senang karena berhasil dapat informasi, jadinya langsung kabari bos Dhuha. Jadi, sekarang bagaimana, Bos?""Ck, gue salah bayar orang kayaknya. Udah, lo tunggu di sini dah, gue
Last Updated : 2024-10-03 Read more