Share

39. Kegembiraan Luna

"Mama ngerasa keterlaluan pada Aini gak?" tanya Dhuha setelah mobil Hakim keluar dari pekarangan rumahnya.

"Tidak, yang Mama lakukan sudah benar. " Maria mengambil napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan.

"Yang Mama sesalkan, kenapa harus berbohong sebesar ini hanya agar kamu gak dijodohkan dengan Monic? Apa kamu merasa sudah tidak punya orang tua dan keluarga yang dimintai restu? Ridho wanita yang melahirkan kamu ini utama dalam menjalani rumah tangga, Dhuha. Kalian beda jauh. Ditambah Aini janda. Anaknya dua pula. Hhh... sudahlah, Mama mau istirahat. Kalau kamu mau pulang, silakan. Besok pagi, bawa Luna kemari karena kaki Mama masih sakit."

"Opa pasti akan terkejut dengan yang Mama lakukan. Seharusnya bisa menunggu esok pagi saja. Jangan malam ini, kasihan anak-anak," ujar Dhuha tanpa ekspresi.

"Kamu anak Mama, bukan anak opa. Masa depan kamu, bukan opa kamu yang tentukan. Sudah, Mama mau tidur. Besok bicara lagi. Yang jelas, status kamu sekarang duda."

Dhuha tidak mau membal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Diganti Mawaddah
Baik kakak, lagi diketik ya. Semoga sabar menanti ya :)
goodnovel comment avatar
Nur Sofia
wah makin seru critanya Thor,,, ayok semangat lgii up bab nya Thor,,,
goodnovel comment avatar
Diganti Mawaddah
bisa jadi mak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status