"Mas, apaan sih pakai video call segala?"Suara teguran Julia dari seberang sana, membuat Yudhistira lantas terkekeh. Pria itu menerbitkan senyumannya begitu melihat wajah Julia."Kangen, Bee. Emang nggak boleh video call, ya?"Julia terkekeh. "Ya boleh. Mas lagi sarapan, ya?""Iya, Bee. Kamu sendiri yang nyuruh aku buat mengatur pola makanku, kan? Sekarang aku selalu nurutin apa kata kamu. Kamu lagi di mana, sih?"Aku lagi di belakang rumah, Mas. Tadi habis lihat Mbak Ira nyiramin tanaman-tanaman di belakang rumah, akunya jadi pengen ikut gerak.”“Astaga, Bee. Kamu bukannya harus istirahat, ya? Jangan melakukan apa-apa, biar Mbak Ira yang melakukannya.”“Iya, iya. Ini aku juga udah duduk, kok Mas. Sebenarnya aku udah sehat, Mas. I swear, I feel better right now” Julia tersenyum kecil. Meskipun dia diharuskan beristirahat di rumah, Julia merasa tak lagi kesepian lantaran ada Mbak Ira yang sementara waktu menemaninya di rumah. Yudhistira sengaja menyewa seorang asisten rumah tangga sej
Baca selengkapnya