"Selamat pagi, Mbak Julia Sayang. Cerah banget, ya pagi ini? Sarapan apa barusan, Mbak?"Julia yang sudah bisa membaca gelagat Rayya, hanya tersenyum kecil. "Udah deh, Ray. To the point aja, saya sibuk banget hari ini.""Dih, Mbak Julia jarang digombalin sama cowok, ya? Heran, susah amat dimodusinnya!" ujar Rayya sembari bersungut-sungut.Pernah. "Kalau kamu mau tanya soal Pak Mahesa, dia masih belum bisa masuk, Ray. Kemungkinan kalau perkiraan saya, sih sampai Mbak Mawar Eva lahiran."Rayya membelalak. "Mbak Mawar Eva? Istrinya Pak Mahesa bukannya Bu Sasi, ya Mbak?""Kamu ngaku-ngaku suka digombalin sama cowok, tapi panggilan kesayangan aja masa nggak paham, sih Ray?""Oh, jadi Mbak Mawar Eva itu panggilan kesayangannya Mbak Julia ke Bu Sasi, ya? Saya pikir artis yang imut itu, Mbak!" Rayya mendengus pelan. "Yah, kangen sama Pak Mahesa, Mbak.""Kangen sama suami orang? Please, deh Ray! Bangun kamu!"Rayya mencebikkan bibir. "Ya udah, sih ngecengin squad lainnya aja, gimana?" ujar Ray
Baca selengkapnya