Share

BAB 32

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, mobil yang dikendarai mereka melaju dengan kecepatan pelan. Mengingat bahwa hujan sedang turun deras-derasnya, ditambah lagi petir yang menggelegar. Yudhistira tidak ingin mengambil resiko.

“Saya heran, kenapa Tuhan mengabulkan doanya Bapak dengan mudahnya, sih?” protes perempuan itu, masih saja tidak terima.

“Doa cowok yang teraniaya itu biasanya gampang terkabulnya, Julie.” Yudhistira terkekeh. “Kenapa kamu kayak nggak suka banget berlama-lamaan sama saya, sih?”

“Nggak gitu!” protesnya tak terima. “Lagian, siapa yang menganiaya Bapak, coba?”

“Siapa lagi kalau bukan cewek yang sekarang lagi menggantungkan perasaan saya?”

Seketika Julia membelalak. Dia sadar bahwa ucapan Yudhistira ini meskipun terdengar hanya bercanda, tapi Julia tahu jika pria itu sengaja menyindirnya.

“Sindir terooooos!” sungut perempuan itu kesal.

Sementara Yudhistira hanya tertawa, sambil sesekali mendaratkan kecupan singkat di punggung tangan Julia. “Bercanda, Sayang…”

Sete
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status