“Mbak Julie!” Mendengar namanya dipanggil, Julia lantas menghentikan langkahnya lalu menoleh. Dan mendapati Divya tengah berlari menghampirinya.“Hai, Div? Ada apa?” tanya Julia dengan kening mengerut.“Mbak Julie mau ke mana?”“Mau bikin kopi di pantry. Ada apa?”“Ikut,” rengek perempuan itu dengan manja. “Yuk!” Julia sempat mengerutkan keningnya, namun dia memilih untuk tidak bertanya. Keduanya melangkah beriringan menuju pantry kantor detik itu juga. “Kamu nggak sibuk, Div?”Perempuan bawel nan polos itu menggeleng. “Nggak, Mbak. Pak Bayusuta kan sibuk pacaran terus. Alasan doang aja dia lunch meeting, padahal mah, ngabisin dana kantor buat jajan sama pacar-pacarnya!” ujar Divya bersungut-sungut kesal. “Pacaran? Sejak kapan dia punya pacar, Div? Bukannya gosipnya sama kamu, ya?”Divya mencebikkan bibir. “Idih, Mbak. Kalau sama cowok macam Pak Bayusuta yang hobinya minta tolong dibeliin karet di supermarket, mending nggak, deh Mbak.”Divya masih mengingat jelas saat pertama kaliny
Magbasa pa