Share

BAB 41

Jeda selama beberapa saat, Julia mencoba memahami situasi yang kini tengah terjadi. Sesekali wajahnya menunduk, menatap nanar pada alat tespek yang kini terlihat bergaris dua.

Julia menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya dengan perlahan. Mendadak kepalanya terasa pening, saat bayangan Yudhistira dan Lalisa yang tengah berpelukan tadi kembali terngiang di kepalanya.

Tangan Julia bergerak ke bawah, mengusap perutnya yang terlihat datar. Perempuan itu mengulas senyuman kecil, lalu dia bergumam lirih.

"Hei, Dede. Kita kasih tahu Papa nanti, ya? Nggak sekarang, Mama lagi kecewa sama Papa kamu soalnya," gumam Julia saat itu.

Setelah menyimpan alat tespeknya itu ke dalam tasnya, Julia lantas bergegas kembali ke ruangannya. Dia melangkah dengan gontai, rasa sesak sekaligus kesal yang kini teraduk menjadi satu, membuatnya bingung harus bersikap seperti apa sekarang.

Katanya udah nggak punya perasaan, kok peluk-pelukan?

Katanya udah mantan, tapi kenapa hp-nya dibawa sama mantan?

Katany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status