"Mas Alan?""Hai, Bel. Gak nyangka ya bisa ketemu kamu di sini.""Kau kenal lelaki ini Bel?" Isabella tidak menjawab teman kencannya, dia sudah gemetaran, matanya mulai terasa panas dan tenggorokannya tercekat. Dia ketahuan dan tertangkap basah. Bagaimana bisa? Padahal Isabella sudah sangat berhati-hati agar dia tidak ketahuan. Dia sudah menggeluti profesinya ini bahkan sebelum bertemu Alan, bahkan orang tuanya saja tidak tahu karena dia selalu hati-hati. Tapi lihatlah kini, kekasih hatinya itu memergokinya. “Mas, aku bisa jelasin semuanya,” ucap perempuan itu terlihat kalut."Apa dia pacarmu?" tanya teman kencan Isabella.Isabella tidak menjawab, apalagi Alan. Pria itu diam dan menatap Isabella dengan tatapan dingin. Ingin tahu apa yang akan dikatakan wanitanya. Ah, ralat. Mantan wanitanya. Teman kencan Isabella terlihat tidak senang dengan suasana ini. Malas menghadapi suasana ini, pria yang kini dikenali Alan sebagai salah satu pengusaha terkenal berumur empat puluh tahunan itu
Read more