Gita merasakan deruan napas di tengkuknya. Sedikit mengganggu, tapi terasa nyaman. Tidur perempuan itu juga terasa lebih nyaman dari biasanya, membuatnya menggeliat pelan memeluk gulingnya.Tunggu? Itu gulingnya kan? Yang dipeluk itu guling kan? Kenapa tekstrunya beda ya?Dengan gerakan pelan, Gita mengerjapkan matanya dengan malas. Pandangannya masih buram, tapi dia bisa melihat sesuatu menghalangi pandangannya. Perempuan itu kemudian mengucek matanya untuk mendapatkan penglihatan lebih baik dan ketika ia mendapatkannya, dia langsung mengumpat keras dan duduk dengan refleks."Apa yang kau lakukan di sini, Brengsek." Teriakan Gita disertai dengan tendangan, membuat Alan yang tertidur di sampingnyaa terguling jatuh dari ranjang"Aduh!." Tentu saja Alan mengeluh kesakitan. Lantai di kamar itu dilengkapi karpet tebal, membuatnya mendarat dengan baik, tapi sayang kepalanya sedikit terantuk ke nakas."Ada apa sih?" Alan bertanya, masih belum sadar sepenuhnya."Kau masih tanya kenapa?"Alan
Baca selengkapnya