Bab 1 Tangisan Bayiku Suara tangisan itu begitu keras, terdengar hingga radius puluhan meter, saat aku keluar dari taksi dan pertama kali menginjakkan kaki di ujung halaman rumah. Aku segera mempercepat langkahku seraya menyeret travel bag. Perasaanku campur aduk."Keisha!"Aku menggeletakkan travel bag itu begitu saja, lalu berlari ke arah kasur, dimana putri kecilku menangis. Gegas kuangkat tubuh mungil itu.Wajahnya terlihat memerah. Dan ketika kuraba dahinya, ada hawa panas menyergap."Cup cup cup, sudah ya, Nak. Ini Mama, Sayang. Mama sudah pulang. Maaf ya, Mama udah tiga hari ninggalin kamu sama Papa...." Aku menepuk-nepuk bagian belakang tubuh Keisha dengan lembut.Namun, itu tak cukup menenangkan bayiku. Malah tangisnya kian keras. Tubuh mungilnya menggeliat dalam gendonganku.Ada apa ini? Kenapa Keisha sampai menangis kejar sendirian? Mana mas Gilang?Pertanyaan demi pertanyaan berseliweran di benakku. Namun segera aku abaikan. Sembari menggendong Keisha, aku berjalan menuju
Last Updated : 2024-02-19 Read more