All Chapters of Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku : Chapter 11 - Chapter 20

145 Chapters

Nggak Suka Barang Bekas

Bab 11Nggak Suka Barang BekasIcha terkekeh. Suara derai tawanya sontak mengalihkan perhatian dua bayi kami. Dua pasang mata bulat dan bening itu menatap Icha. Mungkin mereka kebingungan karena melihat ibu dan tantenya tertawa-tawa. Gaya berbicara Icha memang ceplas-ceplos, tapi itu tak masalah buatku. Icha tipe perempuan yang hangat. Dia pun selalu tanggap menghadapi keluh kesahku."Aku tidak sedang berasumsi, Kay, tapi biasanya dugaanku ini menjadi kenyataan. Aku berani taruhan deh, Mas Ibra memang menaruh hati kepadamu. Hanya saja aku melihatnya kok seperti ragu-ragu gitu." Kali ini suara Icha dipelankan. Mungkin tak mau suaranya kembali menarik perhatian Keisha dan Gian."Kok ragu-ragu? Dilihat dari sisi mana yang membuat kamu menduga seperti itu?" Terus terang saja, di cafe aku memang jarang berbicara panjang lebar dengan mas Ibra. Interaksi kami hanya terjadi saat Mas Ibra akan membayar tagihan makanan dan minumannya. Selebihnya Mas Ibra lebih sering mengajak Keisha ngobrol.
Read more

Jangan Coba-coba Mengguruiku!

Bab 12Jangan Coba-coba Mengguruiku! "Enggak, Kay. Tapi aku punya keponakan. Namanya Eva. Dia anak Kak Elif. Kak Elif itu saudara tiriku. Dia adalah anak dari ayah tiriku dengan mantan istri pertamanya."Meski mas Ibra menjelaskan secara perlahan, tapi kepalaku pusing dibuatnya. Aku hanya bisa mengangguk dan tak bertanya lagi. Tidak etis rasanya menanyakan soal kehidupan pribadi pria di dekatku ini secara mendetail. Kami belum terlalu dekat dan hubungan kami hanya sebatas karyawan cafe dengan pengunjung. Kebetulan saja dia memang terlihat menyukai Keisha. Namun bukan berarti dia menyukai ibunya, kan?Analisa Icha memang ngawur!Aku selalu mensugesti diriku bahwa mas Ibra memang menyukai anak kecil, sehingga dia pun menyukai Keisha yang memang tiap hari aku bawa dan ada di cafe ini. Bukan cuma mas Ibra, tetapi para pengunjung lain pun juga terlihat menyukai Keisha yang memang cantik dan menggemaskan. Aku patut bersyukur, meskipun ayah kandungnya tidak peduli, tetapi Keisha menerima
Read more

Ke Kantor Pengacara

Bab 13Ke Kantor Pengacara Pemikiran macam apa ini? Bahkan aku sangsi, apakah mantan suamiku ini masih waras atau tidak. Dia yang seenaknya menceraikanku dan seenaknya pula mengajakku kembali. Memangnya aku barang, yang bisa seenaknya di buang, lalu dipungut kembali?! Aku mengupat dalam hati sembari menatap horor pria yang pernah menghalalkanku atas nama Tuhan itu. "Mas pikir aku mau menerima ajakan Mas?! Mas pikir aku bisa menerima perselingkuhanmu dengan Anggi?! Bahkan Mas dengan gampangnya bilang akan bersikap adil. Keadilan macam apa yang ada di dalam versi Mas? Ini bukan poligami, Mas. Ini perselingkuhan, perzinahan, dan kalaupun Mas menikahi Anggi, tetap saja apa yang Mas lakukan sebelum menikahi Anggi adalah sebuah kesalahan besar. " Tenggorokanku terasa tercekat. Namun kalimat-kalimat itu meluncur begitu saja dari mulutku."Kamu benar-benar nggak bisa di ajak baik-baik, Kayla. Aku bilang pulang ke rumah, ya pulang!" Pria itu maju selangkah demi selangkah, kian mendekat. Ta
Read more

Selangkah Lebih Maju

Bab 14Selangkah Lebih Maju "Nikah sama Om ganteng. Ehem ehem...."Aku memukul pelan lengan sahabatku. Aku tahu siapa yang dimaksud oleh Icha. Kedekatanku dengan mas Ibra membuat sahabatku ini berpikiran yang berbeda. Padahal aku meyakini jika mas Ibra hanya menyukai Keisha. Mas Ibra adalah penyuka anak kecil. Aku pun menceritakan pada Icha bahwa pria itu sudah terbiasa mengurus keponakannya, satu-satunya informasi yang aku dapat dan itu menguatkan dugaanku, bahwa Mas Ibra tidak menyukaiku. Dia hanya menyukai Keisha."Kamu itu terlalu polos, Kay. Tapi tidak apa-apa. Suatu saat kamu akan mengerti." Wanita muda itu setengah bergumam. Namun suaranya masih bisa aku dengar. Icha hanya bersuara pelan lantaran melihat pak Ricky beserta seorang asistennya tengah berjalan menghampiri kami.Urusan dengan pengacaraku berlangsung dengan cepat. Aku hanya perlu menyerahkan berkas-berkas yang sudah ada padaku. Berkas-berkas dari mas Gilang akan diambil sendiri oleh pihak pengacaraku, karena aku men
Read more

Ajakan Makan Malam

Bab 15Ajakan Makan MalamSetelah mengantar Kayla dan Keisha kembali ke rumah, Ibra langsung tancap gas menuju kantornya, Almeera Hotel. Evan sudah menghubunginya sejak tadi, karena siang ini dia harus mengadakan pertemuan dengan orang-orang kepercayaannya untuk membahas soal persiapan hotelnya dalam menyambut tamu-tamu agung yang akan membooking hotelnya. Sebulan lagi akan diadakan konferensi tingkat dunia dan dihadiri oleh para petinggi negara masing-masing. Almeera Hotel mendapat kepercayaan menjadi salah satu tempat menginap para petinggi negara. Tentu sudah terbayang keuntungan yang akan didapat. Namun bukan berarti tidak ada kerja keras yang harus mereka tunaikan.Mereka juga harus mentaati standar yang sudah dibuat oleh sistem protokoler. Tidak mudah. Namun bukan berarti mustahil. Maka untuk memastikan kesiapan itu, siang ini Ibra akan memimpin rapat."Semua orang sudah hadir di ruangan, Tuan. Kami tinggal menunggu Tuan untuk memulai rapat," ujar Evan sembari membungkukkan se
Read more

Ajakan Makan Malam (2)

Bab 16Ajakan Makan Malam (2)Klien?Dibenakku seketika menari-nari bayangan tentang jamuan makan malam resmi dengan busana yang serba wah. Apalagi mas Ibra harus berhadapan dengan orang-orang yang akan bekerja sama dengan perusahaan tempatnya bekerja."Rasanya aku nggak pantas menemani Mas. Sebaiknya Mas cari wanita lain saja deh. Aku mungkin nanti akan memalukan Mas Ibra saja di sana." Aku menggeleng sembari mengamati penampilanku. Saat ini aku hanya mengenakan celana panjang lebar dengan atasan kaos berlengan panjang.Aku tidak terlalu suka berdandan, apalagi menggunakan make-up. Sehari-hari aku hanya mengenakan pakaian yang memang nyaman kukenakan. Celana atau rok panjang dengan blouse berlengan panjang pula. Tak lupa, jilbab instan melekat di kepalaku.Jujur, aku merasa inscure."Apanya yang nggak pantas sih, Kay?" Mas Ibra menyahut."Jika aku mengajakmu, berarti aku menganggap kamu pantas. Kamu nggak perlu takut. Ini hanya jamuan makan malam biasa dan kebetulan pertemuannya diad
Read more

Sayang, Kamu Menyusulku?

Bab 17Sayang, Kamu Menyusulku?Mas Gilang berdiri dan disusul oleh Anggi. Sementara beberapa orang temannya nampak saling berpandangan, kecuali Mas Ibra yang segera berdiri dan menghampiriku."Sayang, kamu menyusulku?" Suaranya begitu lirih. Namun masih bisa didengar oleh beberapa orang yang duduk berdekatan dengan tempat kami berdiri.Perkataan mas ibra sukses membuat perasaanku menjadi tidak karuan. Ada debaran yang tak biasa berpendaran di dadaku."Maaf," lirihku sembari menunduk. Apa yang ingin kuucapkan seketika menjadi buyar tatkala interaksi kami ditonton oleh semua orang yang duduk mengelilingi meja besar itu.Aku benar-benar malu. Ternyata langkahku salah. Kurasa lebih baik jika aku membawa Keisha keluar saja dari restoran ini, daripada harus menghampiri Mas Ibra yang jelas-jelas sedang bekerja. Namun beberapa detik kemudian aku berpikir, bahwa area hotel ini terlalu luas dan kemungkinan aku bisa tersesat, sehingga akan membuat Mas Ibra semakin repot.Seolah paham dengan ap
Read more

Dapat Berapa Ronde?

Bab 18Dapat Berapa Ronde?Aku menghela nafas, kemudian segera berbalik melangkah menuju ranjang.Waktu tidak banyak?Ucapan Mas Ibra masih terngiang-ngiang di telingaku. Apa maksudnya? Mengapa pria itu menganggap waktunya tidak banyak? Ada apa ini? Pikiranku menjadi tidak karuan. Jika di runut dari perkenalan pertama kami dan bagaimana gigihnya selama ini ia mendekat pada kami, aku dan Keisha, memang terasa ada yang janggal. Mas Ibra seperti menyembunyikan sesuatu."Tapi sikapnya terhadap Keisha dan diriku malam ini begitu natural, bahkan di hari yang lain pun juga begitu. Tidak terkesan dibuat-buat," gumamku seraya menatap putri kecilku yang tertidur pulas. Putri kecilku yang entah kenapa begitu lengket dengan mas Ibra, satu hal yang sebenarnya membuatku merasa cemas.Aku takut Keisha ketergantungan dengan sosok mas Ibra, karena bagaimanapun hanya ia satu-satunya lelaki dewasa yang benar-benar memperlihatkan kepeduliannya. Keisha tentu mengenal mas Dicky, tetapi tidak sedekat mas I
Read more

Bisakah Kita Tetap Berhubungan, Kay?

Bab 19Bisakah Kita Tetap Berhubungan, Kay?"Oh, ya? Jadi memangnya siapa pria ini?" Tiba-tiba dadaku berdebar. Mas Ibra memang tidak pernah memberitahu apa pekerjaannya selama kami berhubungan dekat."Tuan Ibrahim Al-Fazari adalah pemilik Almeera Hotel tempatmu menginap tadi malam dan tempat kita bertemu dan mengadakan pertemuan...."Tubuhku seketika lemas, bahkan nyaris saja luruh ke lantai, andai saja tangan mas Ibra tidak menahan tubuhku sehingga tetap tegak berdiri."Kamu baru tahu, bukan? Apakah pria ini tidak memberitahumu jika dia sebenarnya adalah pemilik Almeera Hotel? Pria itu memunculkan seringai dari bibirnya, lantas kembali mendekat."Aku...." Tanganku yang lemah berusaha mengibaskan tangan mas Ibra yang tengah merangkul pinggangku."Jelasin Mas, apa benar yang dikatakan oleh Mas Gilang?!"Namun hanya anggukan yang kudapat dan genggaman erat yang membawaku untuk duduk di sofa."Jadi jangan bermimpi, Kayla! Jangan pernah bermimpi bisa menikah dengan Tuan Ibra setelah kita
Read more

Pergi Dari Rumah

Bab 20Pergi Dari Rumah "Dan kamu tentu tahu alasanku, mengapa aku membawa Kayla dan Keisha ikut dalam pertemuan tadi malam....""Tapi sayangnya mantan suami Nona Kayla malah hadir," sahut Evan."Ini memang di luar dugaan, Van.""Aku juga tidak menyangka jika ternyata Gilang menjadi salah satu orang yang menjadi perwakilan perusahaan travel itu. Aku pikir yang datang hanya orang yang berada di level direktur, tapi ternyata Gilang malah ikut, bersama selingkuhannya itu pula." Ibra menghembuskan nafas."Tapi saya lihat tadi malam mantan suami Nona Kayla itu sangat kepanasan." Pria itu seketika terkekeh. Tentu saja Evan mengamati ekspresi wajah Gilang yang bak kepiting rebus meski di sisinya ada Anggi yang berusaha menenangkannya."Tentu saja. Gilang selalu berpikir jika Kayla akan terpuruk setelah keluar dari rumah itu dan bercerai. Tapi nyatanya tidak, kan? Mereka akan segera bercerai secara resmi dan aku bisa segera membawa Kayla kepada Ummi dan Abi...."Sorot mata Ibra terlihat send
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status