All Chapters of Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku : Chapter 21 - Chapter 30

145 Chapters

Tetaplah Di Sisiku, Kay

Bab 21Tetaplah Di Sisiku, Kay"Kenapa aku bisa berada di sini? Tempat apa ini? Bukannya aku tengah tertidur di mobil? Atau, jangan-jangan aku sedang bermimpi?!"Aku mencubit pergelangan tanganku berkali-kali. Namun tetap saja terasa sakit. Aku mulai mempercayai jika ini adalah nyata. Aku menatap sekeliling, ruangan yang indah dengan ranjang besar yang kini menjadi tempat tidurku. Ada meja rias dengan lemari pakaian yang sangat besar.Belum sempat tuntas aku mengagumi keindahan ruangan ini, mendadak pintu terbuka."Kamu sudah bangun, Kayla?" Suara yang sangat kukenal. Suara dari sosok lelaki yang ingin aku hindari saat ini "Mas Ibra?" Aku beringsut hingga punggungku menyentuh kepala ranjang."Kamu tidur nyenyak sekali, Kayla. Sampai tidak menyadari jika aku memindahkanmu ke apartemen ini." Senyum lelaki itu terbit, mungkin lantaran melihatku yang tengah kebingungan."Apartemen?" Bibirku bergerak saat langkah-langkah pria itu semakin mendekat. Jarak diantara kami sudah kurang dari sat
Read more

Ikuti Ke Almeera Hotel

Bab 22Ikut Ke Almeera Hotel Baru saja Ibra merebahkan tubuhnya di kasur mendadak dia harus bangkit kembali manakala mendengar ponselnya menjerit-jerit. Telepon dari ibunya, Azizah.Pria itu mendesah. Ini pasti masih ada kaitannya dengan pemberitaan itu. Benar-benar menyebalkan."Apa benar kamu pernah liburan bersama dengan Fahda?" Pertanyaan itu lebih bernada sebuah tuduhan."Jadi Ummi lebih percaya dengan pemberitaan itu, ketimbang denganku? Bukankah hal seperti itu sudah biasa terjadi dan dilakukan oleh keluarga kita untuk membentuk opini publik?" sahut Ibra kesal. Dunia seolah tidak berpihak kepadanya dan ia hanya sendiri menghadapi keluarga Al-Ahdal."Ummi hanya ingin memastikan, Nak." Suara Azizah merendah. "Sebab ada yang lebih Ummi cemaskan, mengingat kalian yang sudah sama-sama dewasa. Ummi tidak mau mendapatkan cucu dadakan.""Cucu dadakan dari Hongkong?" Ibra terkekeh."Ummi pikir saja deh, memangnya aku dan Fahda berani mempertaruhkan nyawa? Apa Ummi lupa dengan hukum y
Read more

Kabar Dari Icha

Bab 23Kabar Dari Icha"Ada apa, Sayang?" Rupanya pria itu pun turun dari mobil dan mungkin mengamati raut wajahku yang terlihat muram."Rumah Mama Kumala." Aku menunjuk kepada tulisan itu dan ditanggapi oleh Mas Ibra dengan sebuah anggukan.Dia meraih tanganku dan memberi isyarat agar aku segera kembali ke mobil. Aku menurut. Setelah mendaratkan bokongku di jok, mobil kembali meluncur, meninggalkan bangunan yang pernah menjadi kebanggaan mantan mertuaku itu.Ada apa ini? Kenapa rumah mama Kumala malah disita? Bukankah selama ini tidak pernah terdengar jika mantan mertuaku itu terlilit hutang? Apalagi sikap jumawanya selama ini sampai ke ubun-ubun dan aku selalu menjadi pihak yang direndahkan.Pikiranku segera berkelana mengingat pertemuan terakhir kami dan juga mas Gilang yang akhir-akhir ini selalu menguber-uberku soal rujuk. "Apa ini berarti mereka semua kini tinggal di rumahku yang dulu?" Dibenakku penuh pertanyaan."Kalau kamu ingin mengetahui kenapa rumah mantan mertuamu itu d
Read more

Naik Level

Bab 24Naik LevelMerasa tidak leluasa untuk mengobrol lewat telepon, aku meminta Icha untuk datang ke apartemen, tentunya setelah meminta izin terlebih dahulu dengan mas Ibra. Bagaimanapun, dia adalah pemilik tempat itu dan aku hanya sekedar menumpang.Icha datang tepat saat kami bertiga sampai di apartemen. Tampaknya wanita muda itu sudah tidak sabar ingin melihat tempat tinggal baruku. Icha datang bersama dengan Gian, putranya."Gimana ceritanya kamu bisa tinggal satu atap sama Mas Ibra? Kamu nggak ngapa-ngapain, kan sama dia?" Sorot mata wanita itu begitu menyelidik."Nggak lah." Aku tergelak. "Kami tidur di kamar masing-masing dan nggak ada ceritanya anu anu...."Icha tertawa terpingkal-pingkal sembari matanya liar menatap sekeliling.Ruang tamu ini begitu nyaman dengan satu set sofa. Ada lampu kristal yang menggantung di tengah-tengah, memberikan kesan mewah. "Tapi serius nih, Kay. Aku sangat senang dengan pencapaian kamu. Kamu ini sedang naik level, sama persis seperti cerita-
Read more

Kulepas Mas Gilang Untukmu, Anggi

Bab 25Kulepas Mas Gilang Untukmu, AnggiSemakin aku mendekat, semakin jelas terlihat pemandangan yang membuatku geleng kepala. Gita menyerahkan sebuah kartu kepada pengunjung pria. Bukan cuma itu yang membuatku terbelalak, tapi caranya menyerahkan kartu itu. Gita menyerahkan kartu itu sembari mengelus telapak tangan sang pria dengan gerakan sensual. Tubuhnya sengaja dicondongkan sehingga membuat dua gundukan kenyal itu semakin terekspos dan menjadi santapan gratis mata pria itu."Gita...."Gadis itu menoleh saat sang pria pengunjung itu pergi dari hadapannya."Mbak Kayla? Kenapa Mbak ada di sini? Bukankah katanya Mbak sudah keluar?"Aku melangkah semakin mendekat dan berdiri di bibir meja. Kebetulan sudah tidak ada lagi pengunjung yang harus Gita layani, sehingga aku bisa leluasa menatap wajah gadis itu. Riasan di wajahnya kurasa terlalu tebal, yang membuat Gita bahkan lebih tua dari usia yang sebenarnya. Gita baru berusia 19 tahun, tetapi dandanannya mirip dengan wanita yang sudah b
Read more

Jangan Pergi

Bab 26Jangan Pergi"Kay, dua minggu lagi Abi, Ummi, Nenek Fathia dan Fahda akan kemari....""Dan itu berdekatan waktunya dengan digelarnya pertemuan tingkat dunia, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah. Almeera Hotel akan ambil bagian menjadi tempat menginap para petinggi negara masing-masing." Lagi-lagi perkataan itu sukses membuatku tak bisa lepas dari menatapnya."Mereka...." Aku tak kuasa melanjutkan ucapanku. Lidahku terasa kelu."Iya, Kay. Jadi sebelum acara itu digelar, mereka akan terlebih dahulu menggelar acara pertunanganku dengan Fahda di sini, di Almeera Hotel." Pria itu mendesah. Aku tahu mas Ibra tengah frustasi. Dia ingin menolak. Namun mempertahankan seorang Kayla yang bukan siapa-siapa, apakah bisa?"Kalian akan bertunangan disini?"Runtuh sudah pertahananku. Aku benci dengan air mata ini, tetapi tak bisa menahannya. Dua titik bening itu akhirnya jatuh, bahkan jatuhnya mengenai piring yang berada di hadapanku. Selera makanku lenyap seketika. Padahal malam ini per
Read more

Janji Ibra

Bab 27Janji Ibra Ibra mendesah. Matanya nyalang menatap langit-langit kamar, berusaha mencerna kejadian barusan. Kemarahan Kayla dan penolakannya.Diam-diam pria itu tersenyum."Kayla benar-benar perempuan terhormat meski berasal dari kalangan biasa. Memang ini yang aku cari, kan? Tak cuma itu. Senyumnya pun sama seperti Shakila. Senyum seorang wanita yang tidak silau oleh harta dan kemewahan hidup.""Senyum seperti itu pula yang mungkin membuat kakek Ali jatuh cinta kepada nenek Fatimah. Meski sebelum menikah dia hanya seorang asisten, tetapi dia sama sekali tidak silau oleh harta dan kemewahan. Nenek Fatimah lebih rela meninggalkan harta dan kemewahan yang didapatkannya selama menikah dengan kakek Ali, hanya demi mempertahankan prinsipnya sebagai seorang wanita yang tidak mau di madu. Benar-benar luar biasa."Sejarah keluarganya yang memang rumit. Dulu, kakeknya syekh Ali Al-Maliki menikahi seorang wanita asli Indonesia
Read more

Menemui Calon Mertua (Perjuangan Dimulai)

Bab 28Menemui Calon Mertua (Perjuangan Dimulai)Meski sebenarnya tidak terlalu berharap, tetapi tak ada salahnya aku memberi kesempatan kepada pria itu untuk membuktikan ucapannya. Namun, mengingat kejadian malam itu, aku mulai menjaga jarak dengan mas Ibra, tak ingin hal yang mengerikan menimpa padaku. Kami memang tinggal satu apartemen, tetapi tak terlalu banyak tegur sapa. Mas Ibra pun rupanya paham dan ia lebih sering mengobrol dan bercengkrama dengan Keisha dibandingkan dengan diriku.Di balik itu, aku tetap menjalankan kegiatanku seperti biasa. Mengurus apartemen, memasak dan merapikan tempat ini, kecuali kamar Mas Ibra. Aku tidak pernah memasuki kamar itu, meskipun mas Ibra sudah mengizinkanku untuk memasuki kamarnya. Seminggu kemudian."Kay, bersiap-siaplah. Sore ini kita akan terbang ke Banjarmasin untuk menemui ayah kandungku sekaligus ziarah ke makam kakekku," ujarnya saat kami sarapan bersama pagi ini."Bertemu ayah kandung?" ulangku."Ya. Aku ingin kita bertemu dengan
Read more

Ucapan Bibi Marwiah

Bab 29Ucapan Bibi Marwiah"Ibra, apa-apaan ini? Kenapa kamu membawa wanita ini?" Ucapannya teramat pedas sambil menunjuk diriku."Apa ada yang salah?" tantang mas Ibra."Kayla adalah calon istriku, Bibi....""Jadi ini wanita yang kamu sebut sebagai calon istri pilihanmu? Kenapa harus turun level, Ibra?!" pekik bibi Marwiah. Tampak jelas jika beliau sangat kaget."Barusan ayahmu mengabari Bibi, jika kamu datang bersama dengan calon istrimu. Bibi pikir ia adalah wanita yang berasal dari keluarga terhormat di daerah Bali sana, tapi ternyata...." Wanita tua itu menggelengkan kepala.Sepertinya ia sangat kecewa saat melihatku yang tak sesuai dengan ekspektasinya."Kamu ingin membatalkan perjodohanmu dengan Putri Fahda dan menikahi wanita ini?" Wanita tua berkerudung yang ternyata merupakan kakak dari ayahnya Mas Ibra itu berucap dengan suara lantang. "Jangan gila kamu, Ibra!""Bibi, berhentilah merendahkan orang lain. Sudah cukup dulu Bibi merendahkan ummiku. Jangan sampai calon istriku
Read more

Mengambil Hak

Bab 30Mengambil Hak"Huss... nggak boleh ngomong gitu, Nak. Nggak ada yang salah jika seorang lelaki menikahi janda, sepanjang orangnya mau ya." Ummi Yasmin manowel daguku sehingga wajahku terangkat. Aku menatap matanya, hawa sejuk seketika menyergap, mengusap-usap dadaku, membuatku merasa tenang. "Menjadi janda adalah takdir. Ummi yakin kamu sudah mempertahankan rumah tangga kamu sebelumnya, tapi suami kamu yang dulu memang tidak punya niat untuk mempertahankan kamu. Jadi itu bukan salahmu, Kayla," ujarnya lembut."Itu yang aku pikirkan, Ummi. Sebagai wanita, aku merasa tidak becus untuk menjaga rumah tanggaku. Kata Mas Gilang, aku wanita membosankan," sahutku sembari meringis."Jangan salahkan dirimu secara berlebihan, Nak. Justru mantan suami kamu itu yang tidak becus menjaga diri dan tubuhnya, sehingga malah menodai dirinya sendiri dengan berselingkuh." Wanita tua itu tersenyum kepadaku. "Ummi turut prihatin ya. Tapi percayalah, jika kamu mau bertahan disisi Ibra, kalian pasti
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status