หน้าหลัก / Romansa / Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda / บทที่ 41 - บทที่ 50

บททั้งหมดของ Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda : บทที่ 41 - บทที่ 50

76

Bab 41

"Mas kamu kenapa? Kok wajahmu pucet begitu. Kamu sakit?" tanya Tasya tak paham.Namun, bukannya menjawab, Varo hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil menghembuskan nafasnya kasar."Nggak papa kok, Dek. Mas gak sakit kok," ucap Varo mengalihkan pembicaraan."Ma -- maaf, Mas, aku nggak bermaksud begitu,"ucap Tasya penuh penyesalan."Nggak papa, Dek, santai aja," ucap Varo kemudian.Namun, setelah itu hening pun melanda mereka berdua. Beberapa kali Varo nampak menghembuskan nafasnya kasar seolah berusaha untuk menetralkan deru nafasnya."Apa, Damar yang kamu maksud adalah Damar Afriansyah?" tanya Varo setelah hatinya terasa lega."Eh, Mas tahu dari mana nama itu?" tanya Tasya penasaran.Lagi-lagi, Varo tak menjawab, namun ia malah mengambil hp-nya dan membuka galeri foto.Selang 5 menit kemudian, ia pun menemukan foto yang dimaksud, lalu segera menyerahkan hpnya kepada sang istri."Apa perempuan ini kamu, Dek?" tanya Varo kembali.Tasya pun melihat gambar yang diberikan oleh Varo sa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-10
อ่านเพิ่มเติม

Bab 42

Sebenarnya, Varo sendiri merasa senang saat Tasya mengucapkan kata itu.Entah mengapa, melihat Tasya menggunakan kostum kelinci membuat birahinya semakin tinggi, apalagi Tasya terlihat lebih menggemaskan.Sementara itu, Tasya pun segera ke kamar, mengganti bajunya dengan lingerie berkostum kelinci berwarna merah muda.Sebenarnya, kostum ini telah lama ia beli, namun belum berani memakainya karena ia merasa bahwa kostum ini terlalu seksi. Tapi sepertinya, malam ini adalah waktu yang tepat untuk memakai kostum itu.Selang 30 menit kemudian, Tasya pun sudah kembali lagi ke hadapan Varo dengan berdandan ala kelinci.Beberapa kali Varo nampak meneguk salivanya melihat sang istri yang begitu menggoda.Glek."Ca -- cantik banget, Dek," lirih Varo pelan.Tasya pun hanya tersenyum, lalu segera naik ke pangkuan Varo dan langsung mengunci bibir Varo.Awalnya, ciuman itu terasa lembut dan hangat, namun kelamaan menjadi sedikit panas dan ganas. Apalagi, saat Varo mulai meraba area dada dan bawah T
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 43

'Dasar, orang mah bangunin, ini malah bikin tulisan begini, ck,' gerutu Tasya.Tasya pun segera ke kamar mandi dan mulai membersihkan sisa - sisa kenikmatannya semalam.Setelah mandi, badannya pun terasa lebih segar dan rileks. Ia pun bergegas mengganti bajunya dan bersiap untuk ke kedai.Hanya dalam waktu 10 menit, Tasya pun sudah berada di depan foodcourtnya. Dari gerbang luar ia sudah melihat sang suami yang tengah duduk di salah satu bangku.Sebelum ke tempat sang suami, Ia pun berhenti sebentar di kedai milik Reni."Mas Varo, dari tadi, Ren?" tanya Tasya setengah berbisik."Hu'um lumayanlah, dari jam 8-an. Lu dari mana aja? Belum bangun apa ampe laki gak dibikinin sarapan?" tanya Reni sedikit menggoda."Haha, biasa, penganten baru mah kan maunya main aja. Ini kecapekan soalnya semalem lemes banget, jadi siang deh. He, ya udah gua mau ke sana dulu, keknya dia masih belum sadar ada bininya," kekeh Tasya dan mendapat anggukan dari Reni.Tasya pun dengan perlahan mendekati Varo yang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 44

Tasya pun langsung tertawa geli begitu perutnya berbunyi."Kamu laper, Dek, haha?" tanya Varo yang ikut tertawa juga dan mendapat anggukan dari Tasya."Hu'um, Mas, padahal tadi udah makan ketan satu sama teh manis anget, tapi tetep aja laper," jawab Tasya polos."Ya udah, kamu mau sarapan apa, Sayang? Mau beli nasi uduknya Reni?" tanya Varo sambil membingkai wajah sang istri."Ndak, Mas, aku pingin yang seger-seger. Keknya mau haid aku, perut aku udah mulai sakit sama rada mual," ucap Tasya sedikit sendu."Mual? Jangan - jangan ---," ucap Varo terkekeh dan langsung mendapat gelengan dari Tasya.Tasya pun segera memeluk tubuh sang suami dan menghirup aroma tubuh lelakinya."Belum, Mas, belum ada dedeknya. Ini biasa aku pas mau haid emang begini, mual, muntah udah kek orang hamil," ucap Tasya dan Varo hanya mengangguk lalu tersenyum.Varo pun lalu mengecup wajah sang istri dan membelai mesra wajah wanitanya."Cie ilah penganten baru, mesranya gak liat - liat tempat," seru Dani dari arah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 45

Tasya pun bangkit dari duduknya sambil membawa botol minumannya itu dan segera menghampiri sang suami yang telah berada di atas motor."Mas mah, ngeselin banget, pake acara ninggalin aku segala pula," gerutu Tasya kesal sambil menepuk pelan pundak sang suami."Habis lola banget ih. Ayo kita pulang, aku mau rapihin hasil desainmu dulu. Udah dikejar deadline soalnya," ucap Varo dan mendapat anggukan dari Tasya.Tasya pun duduk sedikit menjauh dari tubuh Varo karena ia masih kesal dikatai lola dan juga ditinggal.Varo yang tau bahwa sang istri kesal pun akhirnya mengencangkan laju motornya sehingga mau tak mau Tasya pun harus memeluk tubuh sang suami agar tak terjatuh."Mas Varo mah ih, ngeselin banget," gerutu Tasya kesal namun hanya mendapat kekehan saja dari Varo.Selang 20 menit kemudian, keduanya kini telah tiba dirumah mereka.Tasya turun lebih dahulu dan langsung masuk ke rumahnya dengan menghentakkan kakinya tanda ia masih marah.Sementara Varo nampak tersenyum sambil menggelengk
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 46

"Iya, ada yang salah?" tanya Tasya dengan wajah tanpa berdosa."Yang bener aja, Dek. Ngga, nggak aku gak mau," jawab Varo sambil menggelengkan kepalanya.Tasya pun nampak merengut dan berkacak pinggang. Wajahnya pun nampak memerah karena marah."Kamu yang bener aja, Dek, masa aku suruh beliin pembalut sih," ucap Varo sedikit menyangkal."Makanya, tadi aku tanya, kamu sayang gak sama aku. Berarti kamu gak sayang sama aku. Terus nanti, kalau misalnya punya anak, aku minta bantuin bebersih, atau mungkin kamu nyuci bekas nifas aku pasti gak mau," ucap Tasya merajuk.Tasya pun segera berlalu menuju ruang tamu dan duduk disana dengan cemberut.Varo pun nampak menghembuskan napasnya pelan, lalu segera menaruh kain pelnya dan segera menghampiri sang istri disana."Aku bukannya gak mau, Dek. Tapi malu, kamu aja gih yang beli, biar aku yang bebenah rumah," bujuk Varo namun mendapat gelengan dari Tasya."Gak mau, aku maunya Mas yang beli. Kalau, Mas gak mau, berarti Mas gak sayang sama aku. Aku
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-16
อ่านเพิ่มเติม

Bab 47

Waktu pun seakan berlalu begitu cepat. Hubungan Varo dan Tasya pun kini terlihat makin harmonis dan juga hangat.Pernikahan yang awalnya hanya untuk sebuah balas dendam, kini berubah menjadi saling mencintai. Keduanya pun nampak selalu saling bahu-membahu dalam mengerjakan segala hal, termasuk bekerja sama dengan tim desainnya.Kedai milik Tasya pun kini sudah kembali buka dan beroperasional sejak seminggu setelah kejadian kerusakan itu.Saat ini, ia pun meminta bantuan Key untuk menjaga dan mengelola kedainya. Dan atas saran dari Varo, ia pun mencari karyawan lain sebagai tambahannya karena kedainya sudah mulai ramai apalagi sejak ada menu baru berupa baso aci dan juga bakar - bakaran.Sebenarnya, kedai sendiri sekarang ia putuskan untuk menyerahkan kepada Revan. Hanya saja, karena sang Kakak masih dalam proses pemulihan dan belum bisa terlalu lelah, Tasya pun masih turun tangan.Apalagi, jika saat Varo mengisi live disana, kedai akan terus ramai bahkan terpaksa buka hingga larut mal
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-16
อ่านเพิ่มเติม

Bab 48

"Kemana?" tanya Tasya sambil mengernyitkan dahinya."Bandung, he," jawab Varo sambil terkekeh dan Tasya pun langsung menepuk jidatnya pelan."Astaga, Mas. Depok - Bandung tuh cuma 3 jam doang, terus kenapa?" tanya Tasya sedikit heran dan mendapat gelengan dari Varo."Nggak kenapa-napa sih. Kamu mau ikut, Dek?" tanya Varo mengalihkan pembicaraannya.Untuk sesaat Tasya terdiam. Haruskah dia ikut? Jika iya, bagaimana keadaan kedai jika ia tinggal? Dan lagi, apa ia masih mual dan muntah. Bukannya, jika masih mual malah akan merepotkan Varo nantinya?"Emang berapa lama, Mas?" tanya Tasya memastikan."Paling cepet seminggu, paling lama sekitar 10 harian, Dek," jawab Varo."Lama, Mas. Ada apa emang?" tanya Tasya ingin tau."Ada projek desain disana. Selain itu, ada peresmian cabang kantor baru punya keluarga angkat aku, Dek. Jadi, kemungkinan bisa lama," jawab Varo dan Tasya pun nampak mengangguk - angguk."Kalau gitu, aku dirumah aja ya, Mas. Mas disana ada keluarga angkat juga kan? Pasti b
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-17
อ่านเพิ่มเติม

Bab 49

"Ish, Mas tuh kenapa sih, selalu aja bilang kalau aku hamil. Jadi beban tau, gak! Kalau aku gak hamil gimana? Pasti, Mas, bakalan kecewa kan," gerutu Tasya sedikit kesal.Varo pun hanya tersenyum sebentar. Tasya benar, jika sang istri tak hamil, maka ia akan sedikit kecewa karena lagi-lagi penantiannya belum terwujud.Varo pun lalu mencium pipi istrinya dan meminta maaf."Kamu beneran gak ikut aku, Dek?" tanya Varo memastikan dan mendapat anggukan dari Tasya."Kalau kamu mual lagi dan gak bisa mendusel ke ketek aku gimana, Dek?" tanya Varo kembali dan langsung membuat Tasya kembali cemberut."Jangan gitu, dong. Dia mah, gak pingin istrinya sembuh apa," ucap Tasya sedikit merajuk.Varo pun hanya tersenyum lalu melepas pelukannya."Iya, iya, maaf deh," ucap Varo akhirnya.Lebih baik ia mengalah, karena sikap Tasya saat ini pun seperti angin. Kadang baik, kadang tidak.Varo pun memutuskan untuk segera mandi saja karena badannya sudah terasa lengket dan gerah. Sementara Tasya, segera meng
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-18
อ่านเพิ่มเติม

Bab 50

Suara itu adalah milik Key yang baru keluar dari kamarnya dan langsung ikut nimbrung disana. Ia pun segera duduk di samping suaminya."Itu Tasya, Dek," ucap Revan sambil tersenyum namun mendapat gelengan yang kuat dari sang adik."Sembarang kalau ngomong!" seru Tasya kesal."Loh, kenapa? Bukannya bagus kalau kamu hamil, Neng?" tanya Key sedikit penasaran.Raut wajah Key sendiri sebenarnya mendadak berubah sendu, dan Tasya sadar pasti sang kakak ipar sedikit terluka karena ia belum juga hamil sampai sekarang."Aku gak hamil, Kak. Aku tuh cuma mual biasa karena mau haid. Udah dong, jangan bilang aku hamil terus, aku tuh stress tau gak diginiin. Mas Varo juga samanya, bilang aku hamil, kan aku stress lama-lama," lirih Tasya sendu.Raut wajah Tasya sendiri tidaklah bohong. Ia seperti menyimpan suatu beban yang cukup berat, yaitu tentang kehamilannya yang sebenarnya ia sendiri tak tau. Pak Ega yang berada disebelahnya pun langsung mengambil lengan sang anak dan membelainya dengan lembut."
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-07-20
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
345678
DMCA.com Protection Status