Share

Bab 50

Suara itu adalah milik Key yang baru keluar dari kamarnya dan langsung ikut nimbrung disana. Ia pun segera duduk di samping suaminya.

"Itu Tasya, Dek," ucap Revan sambil tersenyum namun mendapat gelengan yang kuat dari sang adik.

"Sembarang kalau ngomong!" seru Tasya kesal.

"Loh, kenapa? Bukannya bagus kalau kamu hamil, Neng?" tanya Key sedikit penasaran.

Raut wajah Key sendiri sebenarnya mendadak berubah sendu, dan Tasya sadar pasti sang kakak ipar sedikit terluka karena ia belum juga hamil sampai sekarang.

"Aku gak hamil, Kak. Aku tuh cuma mual biasa karena mau haid. Udah dong, jangan bilang aku hamil terus, aku tuh stress tau gak diginiin. Mas Varo juga samanya, bilang aku hamil, kan aku stress lama-lama," lirih Tasya sendu.

Raut wajah Tasya sendiri tidaklah bohong. Ia seperti menyimpan suatu beban yang cukup berat, yaitu tentang kehamilannya yang sebenarnya ia sendiri tak tau. Pak Ega yang berada disebelahnya pun langsung mengambil lengan sang anak dan membelainya dengan lembut.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status